Bloom at dusk bab 19

1.8K 140 3
                                    

Dikediaman Uzumaki, Naruto yang sedang berjalan ke arah meja makan terlihat sangat lesu dengan nafas yang terengah-engah.

Anak yang sedang beranjak remaja itu duduk di depan Minato yang sedang membaca beberapa laporan kerja hingga ia tak begitu memperhatikan anaknya, sedangkan Kushina yang sedang menyiapkan makanan memperhatikan Naruto dengan khawatir.

"Apa kau demam, Naruto?"

Setelah mendengar pertanyaan istrinya, Minato menatap Naruto ingin tau keadaan anaknya.

,"Uhm ya, aku rasa..."

"Ibu akan buatkan bubur."

"Istirahatlah dikamar Nak," sambut Minato.

"Tidak, tidak apa Ayah." Anak itu menjatuhkan kepalanya dimeja makan, "Aku hanya sedikit merasa panas."

Minato mengerutkan sedikit keningnya, ia menyangkal pendapat yang terlintas dibenaknya. Ga mungkin Naruto (?) usianya aja belum menginjak 11 tahun.

Minato terkekeh pelan karena pikirannya yang menurutnya konyol.

"Uhh.. aku harap besok aku sudah lebih baik,"

"Libur dulu saja untuk misi mu."

"Tidak bisa Ayah, aku juga sudah janji berlatih dengan Sasuke."

Minato tergerak dalam diamnya, dipikiran Minato- anaknya sering sekali menghabiskan waktu berdua dengan Alpha itu...

"Hari ini kau sudah pergi berlatih dengannya."

Naruto berdehem. "Aku masih kalah jauh dengannya,"

"Tidak apa-apa."

"Ukgh..."

Minato berdiri panik melihat anaknya meremas kuat kepalan tangannya sendiri.

"Naruto!?"

"Uhhngh–.."

"Naruto?!!" teriak Kushina khawatir.

Minato dengan cepat membangunkan tubuh anaknya, betapa terkejutnya ia melihat anaknya sudah tak berdaya. Wajah yang memerah dengan nafas yang terengah-engah, kaki yang rapat menutupi sesuatu, dengan aroma manis yang menyengat dihidung Minato.

Dengan sigap Minato membawa Naruto ke kamar sedangkan Kushina menelfon Tsunade dengan panik.

Minato menunggu kedatangan Tsunade untuk menyambutnya, disisi lain Kushina menjaga Naruto karena 'Heat' pertamanya sedang berlangsung!

Kushina tau betul betapa menyiksanya itu.

Nafas yang tersendat, semuanya seolah menjadi panas, hasrat yang tidak tertahankan menekan 'rasa malu' nya, gatal dibagian sensitifnya, merinding, takut, geli disekujur tubuh. Rasanya benar-benar tidak nyaman.

Kushina yang sedang melihat anaknya tersiksa benar-benar tak bisa berbuat apa-apa.

"Nona Tsunade,"

Kushina mendengar ucapan Suaminya, dia bergegas membuka pintu kamar anaknya dan tanpa basa-basi lagi- Tsunade masuk ke kamar Naruto.

Kerutan di dahi Tsunade tak bisa ia sembunyikan, begitupun asistennya- Shizune yang menatap Naruto dengan wajah kaget disertai bingung.

Tsunade diikuti Shizune keluar dari kamar Naruto dengan perasaan tak bersahabat, Minato dan Kushina bukannya tak paham dengan tingkah Tsunade, tapi mereka bingung kenapa Naruto tidak diberikan obat penekan atau semacamnya.

"Biarkan saja."

"Tapi Nona Tsunade, Naru—"

"Tubuhnya sedang dalam kondisi abnormal, kalau dipaksakan obatnya akan menerima penolakan dan aku takut itu akan membahayakan tubuh Naruto." Tsunade terlihat serius, dia bahkan mendecih kesal. "Ini menyebalkan tapi sejujurnya tidak ada yang bisa kita lakukan."

,"Normalnya, Heat pertama kali seharusnya diumur 11 sampai 15 tahun, karena tubuhnya sedang beranjak Dewasa. Tapi anak itu bahkan belum berusia 10 tahun."

Tsunade menatap Kushina dan Minato menuntut kalimat logis yang Tsunade harap bisa keluar dari mulut mereka. Namun kedua sejoli itu bingung, apa yang harus mereka katakan? Mereka sangat khawatir dengan kondisi Naruto. Kushina hampir menangis, serius.

Melihat betapa frustasinya mereka berdua, Tsunade menghela nafas.

"Ini kasus kedua."

Minato menatap dengan sedikit harapan, setidaknya. dengan mata birunya- ia berharap kalau pasti ada solusi karena kejadian ini pernah terjadi sebelumnya 'kan?

TBC. don't forget like, komen, share, follow
by Nore don't copy paste.
follow akun nore yang lain;
- Instagram: yoirireshu.re
- Twitter: yoirirecuuu
- Tiktok: yoirireshu.re

Bloom at dusk [NORE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang