7

231 7 0
                                    

Dimohon bijak dalam membaca cerita terimakasih






Shani masih betah berada di rumah kecil itu dengan keadaan yang sedang tidur di paha gracia, Shani merasa bahwa dia lebih tenang berada di dekat gracia dibandingkan yang lain mungkin gracia rumah baru shani setelah kesendirian.

"Kamu gk mau pulang shan" ucap gracia sambil mengusap rambut shani, Shani yang tidak mempedulikan pertanyaan gracia dia malah diam saja.

"Ohh iya aku panggil kamu ci shani aja gimana sama kaya gita panggil ke kamu" Shani yang awalnya tertidur membuka matanya.

"Terserah kamu aja Gee aku ikut aja"ucap Shani singkat.

"Kalo gitu oke deh"gracia tersenyum dan di lihat oleh shani yang berada di bawah gracia.

"Kamu cantik gre"gumang Shani dan gracia mender ucapan shani barusan.

"Ohh ya, yang bener"muka gracia memerah dan terlihat dirinya begitu salting di bilang cantik oleh shani.

"Ehh kamu dengar aku ngomong ya maaf ya Gee"ucap shani yang mulai duduk.

"Ci kamu masih inget gak?, Kamu bilang mau kabulin apa aja buat aku iya kan"ucap gracia dengan menghadap ke shani.

"Ya aku inget"shani membenarkan duduknya.

Gracia terdiam sejenak untuk memikirkan apa yang akan dia minta dari Shani dan harus memikirkan dengan baik baik karna ini permintaan cuma satu aja gk boleh lebih jadi gracia harus bisa gunakan dengan baik.

"Gimana kalo aku minta kita berdua tidur di apartemen kamu aja ci buat kamu biar gk bosen gitu gimana?" Permintaan yang gracia berikan ke Shani bukan dia tidak mau ngabulkan nya tapi dia lebih suka sendiri.

"Aku harus pikir pikir dulu deh Gee"ucap shani yang bingung harus mengizinkan atau tidak.

"Katanya aku ngabulin apa aja yang aku mau"wajah gracia dibuat sedih saat shani bilang begitu"yaudah deh kalo gk boleh gapapa"gracia mulai bangkit dari duduknya dan pergi.

Saat Gracia ingin pergi ada sesuatu yang menahan dia berjalan lebih jauh lagi dan itu Shani yang memegang tangan gracia dan menarik gracia menabrak badan Shani.

"Kamu mau kemana?hmm"tanya shani dengan mengangkatkan alisnya."aku mau pulang sekarang lepasin tangan kamu"ucap gracia yang ingin melepaskan tangan shani dari tangan gracia.

Shani melepaskan tangannya dan membuat gracia hampir terjatuh dan Shani refleks menarik pinggang gracia dan membuat meraka berdekatan.

"Lepasin aku sekarang apaan sih pegang pegang"saat gracia sadar kalo keduanya begitu deket dan shani lepaskan pinggang gracia dan terjadilah peristiwa gracia terjatuh ke bawah.

Shani yang melihat itu menahan tawanya supaya dia tidak tertawa melihat muka gracia yang ke sakitan tapi membuat muka lucu membuat shani tertawa lepas untuk kedua kalinya.

"Hahahahahahaahahah,gimana Gee enak"tawa shani dan melihat tingkah gracia.

"Tolongin kek malah di ketawain"kesal gracia ke Shani, saat Shani ingin mengulurkan tangannya malah ditepis oleh Gracia."gk usah aku bisa sendiri"kesal nya masij terlihat jelas di mimik wajah gracia.

"Maafin aku ya ge beneran aku gk bermaksud kaya gitu."ucap shani yang panik melihat gracia kesal dan menatap tajam ke arah shani.

"Gk akan aku maafin kamu Shan"Shani yang mendengar gracia bicara seperti itu semakin terlihat panik tidak main mukanya sekarang lebih panik dari yang tadi.

"Yaudah oke kamu boleh tidur di apartemen aku sesukamu gimana"ucap shani asal."kalo kamu itu buat kamu gk marah dan kesel lagi sama aku gimana"ucap shani yang hanya pasrah dengan ucapannya barusan.

Perasaan Apakah Ini Tuhan Where stories live. Discover now