v. little hell

90 9 3
                                    

Beberapa hari yang lalu Hazel mengatakan hal aneh. Sebenarnya dia tidak ada urusan dengan hal apapun terkait Audrey. Dan kenapa dia tidak menjadi dirinya yang seperti semula saja untuk seterusnya dibandingkan menjadi orang yang sok tahu.

Suasana rumah masih terlihat sama. Ayah dan ibu sering kali sibuk dengan pekerjaan mereka yang entah seberapa banyak. Ayah bekerja di kota sebagai akuntan dan ibu lebih sering bepergian kebeberapa tempat tetapi dia selalu pulang lebih awal daripada ayah.

Anak-anak akan berdiam diri dirumah dengan tugas-tugas mereka. Walaupun tidak mengikuti sekolah reguler seperti anak-anak seusia mereka yang lain, tetapi mereka mempunyai banyak bacaan yang setidaknya bisa membantu mereka lebih banyak berpikir seperti buku ilmu pengetahuan alam dan tentunya buku rohani yang ayah sediakan.

Bagi Audrey, ayah dan ibu adalah orang yang religius karena mereka tak pernah melewatkan kegiatan keagamaan digereja maupun di tempat-tempat perkumpulan.

Audrey menjenguk dapur untuk mencari sesuatu yang bisa dimasukan kedalam perutnya. Tetapi yang ia dapatkan adalah presensi Viviane yang tengah mengubek isi lemari kecil disudut dapur.

Kepalanya berputar setelah mengetahui ada seseorang yang masuk kedapur.

Hari ini dia terlihat lelah. Matanya cekung dan bibirnya sedikit pucat. Tidak seperti sosok yang ia temui diatas tangga beberapa hari yang lalu.

"Viviane?"

Ia sedikit terkejut dengan kedatangan Audrey yang mendadak.

"Apa yang kau lakukan?"

"Bukan urusanmu."

Viviane berjalan keluar dapur dengan cepat meninggalkan Audrey.

Lemari yang tadi ia buka dibiarkan begitu saja tanpa dirapikan, hanya ditutup seperti semula.

Audrey pernah melihat ibu menaruh beberapa obat didalamnya. Ia mengira Viviane sedang tidak sehat.

Niatnya yang hendak mencari makanan itu seketika dilupakan sejenak ketika mendengar suara bel pintu berbunyi.

Ellena yang baru selesai merapikan buku-buku diruang tengah tergopoh-gopoh membuka pintu.

Seketika kepalanya melongo kearah dapur lalu memandang tamu itu lagi.

"Audrey!" Panggil Ellena

Audrey memandangi tamu itu. Sudah dia duga Alan akan datang kembali meminta jawaban untuk ajakannya beberapa hari yang lalu.

Alan melambaikan tangannya. Hari ini dia terlihat memakai blezer berwarna cokelat dan celana hitam. Sepertinya dia berusaha untuk berpenampilan semenarik mungkin walaupun bagi Audrey itu tidak akan mempengaruhinya sama sekali.

Begitu mendekat, Audrey sudah bisa menebak apa yang akan Alan katakan.

"Aku menunggu jawabanmu."

Audrey tersenyum sekenanya.

Sebenarnya ia tidak enak hati untuk menolak ajakan Alan. Tetapi ia sedikit takut untuk pergi dengan orang asing walaupun ia adalah teman ayah.

Alhasil mereka hanya berjalan-jalan dilokasi sekitaran rumah yang sebenarnya cukup menyajikan pemandangan yang bagus dan asri.

Sepanjang jalan Alan hanya bercerita tentang novel-novel roman yang ia baca. Tentang percintaan-percintaan klasik yang terdengar dramatis dan bisa ditebak alur dan ending-nya.

"Kau tahu soal kisah cinta Lancelot dan Guinevere?"

Audrey menggeleng. Rambut-rambut halus miliknya tertiup angin menutupi sebagian wajahnya.

The Children of GodWhere stories live. Discover now