08 || Islam itu Radikal?

136 14 3
                                    

¤ بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ¤

¤ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِ ¤

"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah."

"Aturan Islam dibuat untuk menjaga umatnya, bukan untuk menyiksa atau mengekang

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"Aturan Islam dibuat untuk menjaga umatnya, bukan untuk menyiksa atau mengekang. Jika ada yang merasa terkekang dengan aturan Islam, berarti ada yang salah dengan iman nya."

- Muhammad Zaki Arrazan -

¶¶¶

"Untuk kamu." kata Gus Zaki menyodorkan Al-Qur'an terjemahan yang dibawa Imara pada Immanuel.

Lantas berkerut dahi pemuda itu menatap benda suci di depannya tersebut. Ia diberi Al-Qur'an? Tidak salah?

"Buat gue?"

"Iya. Itu dari Abahnya Imara."

Immanuel pun melirik gadis itu sebentar dengan bingungnya kemudian mengembalikan lagi pandangan pada Gus Zaki lalu bertanya heran, "Ini bukannya punya kalian orang Islam?"

Gus Zaki mengangguk. "Iya."

"Kenapa dikasih ke gue? Gue 'kan nonis."

Lelaki berambut gondrong yang terurus itu pun mengalihkan pandangan pada Imara untuk menjawab pertanyaan tersebut, begitu pula dengan Immanuel kemudian.

"Kata Abah sebagai hadiah atas niat baikmu yang sudah mengganti tasbih saya. Kalau kamu tanya kenapa Al-Qur'an yang Abah kasih, saya tidak tahu," Imara memberi jawaban.

Immanuel melihat lagi Al-Qur'an yang masih berada di tangan Gus Zaki. Dia tak habis pikir, kenapa mereka harus memberinya benda itu? Melihatnya saja rasanya ingin ia sobek-sobek isinya. Lalu bagaimana mungkin dia akan menyentuh benda yang dia benci?!

"Tapi percuma, nggak akan gue pake. Benda ini nggak berguna buat gue, mending lo kasih ke yang lain aja," kata Immanuel pada Imara setelahnya.

"Ini amanah, jadi amanah harus disampaikan," balas perempuan tersebut.

"Gue bukan orang Islam, memangnya gue boleh megang ginian?" pertanyaan itu hanya alibinya saja untuk menolak.

"Ini ada terjemahannya, jadi tidak apa. Lagipula dengan ada artinya, bisa dengan mudah untuk kamu mengetahui isi di dalamnya. Mungkin jika tulisan arabnya kamu belum tahu, nanti saya akan ajarkan kamu jika kamu mau. Sekarang, kamu bisa baca terjemahannya dulu." Gus Zaki yang menjawab.

PEMUDA MUALLAFWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu