Om Ian

406 79 3
                                    

Suasana mulai sedikit mencair ketika mereka mulai menyantap makanan nya.
Jimin hanya diam memandang bimbap. Tapi sayang piring berisi bimpab lebih dekat dengan Jungkook.

"Apa kau ingin Bimbap..." Suara Deep Jungkook keluar, tapi meski begitu terdengar halus dan lembut, membuat Jisoo sedikit tercengang. Tidak biasanya Jungkook berbicara serendah dan sehalus itu, Jungkook tipe orang yang tegas dan kaku, biasanya dia akan malas dan acuh dengan orang yang baru dia kenal apalagi orang itu tidak terlalu banyak bicara.
"Heh...Jim...apa kau bisu di tanya paman mu..." Jisoo.
Jimin hanya menunduk malu di marahi Jisoo.
"Jangan kasar chuuu..." Jungkook malah balik memarahi Jisoo.
Jungkook mengambil piring bimpab nya dan mendekat kan ke arah Jimin yang duduk di depan nya.
Jimin Melihat ke arah Jungkook, lalu tersenyum tipis mengambil satu bimpab dan menaruh nya di piring nya.
"Terimakasih ya Jungkook..." Mama Kim.
Jungkook hanya tersenyum sambil memandang Jimin.
Malam ini sungguh Jungkook tiba tiba tidak bisa fokus, entah apa yang terjadi pada Jungkook, dia sendiri juga bingung.
Tidak biasanya Jungkook seperti ini pikiran nya bercabang, harus nya Jungkook fokus membicarakan pernikahan nya tapi di sisi lain Jungkook tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memandang laki laki manis yang ada di depan nya, praktis setiap berbicara dengan orang tua Jisoo yang duduk di sebelah kiri nya maka Jungkook akan memandang sekilas Jimin, begitu juga ketika Jungkook mendengar kan kedua orang tua nya bicara, Jungkook akan curi curi pandang memandang Jimin.

Siapa yang tidak terpesona dengan laki laki manis di depan Jungkook, Ian memandang Jimin dari ujung rambut sampai ujung kaki tidak berkedip.
Rambut yang hitam dan halus, tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang, kulit yang putih mulus seperti kulit bayi, mata yang indah rasanya Jungkook ingin melihat nya terus setiap hari, wajah yang terlihat imut dan manis tapi menurut Jungkook lebih cantik bahkan dari jisoo sekali pun.
Dan Jungkook fokus pada bagian bibir Jimin, rasanya Jungkook Ingin mencicipi nya. Imajinasi nya yang ia pendam selama ini, obsesi yang ia pendam selama ini, tiba tiba menyeruak keluar, dada Jungkook rasanya sesak.
Berkali kali Jungkook membasahi bibir nya sendiri ketika melihat bibir merah Jimin.
"Bagaimana kalau bulan depan saja Jungkook..." Papa jeon.
Deg
Deg
Deg
Jungkook sedikit kaget rasanya dia seperti tersadar dari lamunannya.
"Oh tidak masalah lebih cepat lebih bagus..." Jungkook bicara sambil curi curi pandang ke arah Jimin.
"HAH YANG BENAR SAYANG..asiiiikk..." Jisoo senang bukan main.
Dan mama Papa jeon sedikit kaget Jungkook tiba tiba seantusias ini.
Padahal tadi saat berangkat Jungkook malas malasan bahkan meminta papa jeon menunda pertunangan nya.

Mereka makan dan saling berbicara.
"Kalian berdua jalan jalan lah ke halaman belakang rumah..." Papa Kim.
"Ayo sayang..." Jisoo langsung menggandeng Jungkook
Setelah mereka berdua ada di halaman belakang, Jimin memilih pamit dan masuk ke kamar nya.
"Semua nya terima kasih..." Jimin membungkuk dan pamit.
"Iya nak Jim,...." Mama jeon tersenyum.
Jimin masuk ke kamar nya, dan mengunci kamar nya. Dia memilih mengganti baju nya.

Sementara Jungkook ada di halaman belakang rumah Jisoo sedang duduk di taman .
"Sayang aku ambil kan makanan cemilan dan minuman ya..." Jisoo
"Oh...oke.." Jungkook.
Sementara Jisoo kembali ke dalam rumah, Jungkook melihat lihat ke sekitar.
Deg
Deg
Deg
Salah satu kamar di lantai dua menyala, ada siluet laki laki mungil yang melepas baju nya.
Jendela kamar Jimin sedikit terbuka, korden Jimin yang putih tersingkap karena ada angin yang masuk membuat Jungkook bisa dengan mudah melihat tubuh Jimin saat Jimin berganti baju.
"Jimin...." Batin Jungkook, entah apa yang di pikirkan Jungkook tapi hal itu sukses membuat nafsu Jungkook meningkat.
"Aaarghhh...sial penisku...ck..." Jungkook kebingungan apa yang harus dia lakukan dengan dirinya sekarang.
Ada toilet di dekat taman belakang, Jungkook berlari dan masuk tanpa berpikir panjang dia menuntaskan semua nya, terpaksa melakukan sendiri tanpa dia sadari Jungkook memuaskan dirinya dengan membayangkan Jimin, anak laki laki yang Baru saja dia temui dan dia kenal satu jam yang lalu.
",Jimin...aarghhhh..." Selesai menuntaskan hasratnya Jungkook hanya diam duduk, dia benar benar tidak bisa mengontrol dirinya kali ini.
"Aku rasa aku harus mendapatkan Jimin..." Batin Jungkook.
Rasa emosi dan kekhawatiran tidak bertemu Jimin tiba tiba muncul di pikiran Jungkook, rasa takut jika Jimin di miliki orang lain muncul begitu saja tanpa Jungkook sadari.

Om IanHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin