Rasa

876 82 8
                                    

Manusia memang kerap kali merasakan penasaran terhadap suatu hal yang baru ditemui. Mengundang diri untuk masuk kedalam hal tersebut. Membiarkan hati dan otak untuk menelusuri rasa penasaran diri nya.

Bumi- lelaki itu duduk termenung di dalam kamar nya, mengingat manusia yang tak sengaja selalu bertemu dengan nya. Mengingat percakapan singkat dirinya dan gadis itu, tersenyum saat mendengar suara nya yang begitu halus menyapa kedua telinga. Memberikan kehangatan hati serta memberi ketenangan jiwa. Ia berpikir apakah ini merupakan rasa penasaran diri nya? Atau ini memang rasa sungguh-sungguh hadir dari dalam hati nya? Iya tak tahu. Yang jelas gadis asing yang tak sengaja bertemu dan berbincang dengan nya itu adalah alasan mengapa ia termenung malam ini. Entah mengapa ada rasa rindu yang mencuat setelah berpisah nya ia dan gadis itu didepan kampus siang tadi. Ia rasa itu aneh, sebab diri nya dan perempuan itu hanya berbincang singkat seperti orang baru kenal pada umum nya.

Lama termenung melayani pikiran yang jauh entah kemana, diri nya semakin gencar untuk mendekati gadis yang ia baru tahu nama nya siang tadi. Satu orang yang membuat nya semakin yakin pada gadis itu, aldo? Tepat sekali. Aldo pasti bisa membantu diri nya sebab aldo kenal dan satu kampus dengan aluna. Tanpa pikir panjang ia mengirim pesan pada aldo, meminta kontak aluna.

Aldo jamet

Do
Urgent

Apaan bos

Bagi kontak aluna

Yaelah gue kira apaan
Tar gue cari di grup dulu yak

Ia menganggurkan pesan terakhir dari aldo, menunggu asisten nya itu mengirimkan nomor gadis cantik penghangat hati nya itu. Ia melipat kedua tangan nya didada dengan kaki yang ia hentak hentak kan pelan di lantai kamar nya. 5 menit kemudian dentingan notifikasi terdengar dari handphone nya, ia angkat dan ia buka handphone nya berharap dari seorang yang ia butuh kan. Ternyata benar, tertera nama aldo yang mengirimkan satu kontak.

[👤: Aluna ilkom ]

Thanks do
Bulan ini gaji lo gue lebihin.

Ini yang gue suka!

Setelah membaca pesan terakhir aldo, ia matikan sejenak handphone nya. Menyuruh otak nya berpikir bagaimana memulai pesan nya pada aluna, ia takut aluna akan risih karena tiba-tiba mendapat nomor handphone nya. Sudah 10 menit waktu berputar, tapi otak nya belum menghasilkan apapun. Ia segera beranjak keluar dari kamar nya untuk menemui sang bunda di lantai dasar rumah.

Langkah kaki bumi dengan pelan menuruni anak tangga, tangan kanan nya memegang handphone sedangkan tangan kiri nya berpegangan dengan pagar tangga. Ditengah-tengah tangga, ia sudah melihat bunda nya itu tengah bersantai di sofa menikmati acara tv malam ini. Ia percepat langkah kaki nya menghampiri shani- bunda nya.

Grep

Ia peluk leher bunda nya itu dari belakang dan mengecup pipi kiri sang bunda. Shani tentu nya kaget, ia kira itu adalah suami nya. Baru saja shani hendak melayangkan pukulan tapi menoleh kebelakang ternyata anak bujang kesayangan nya.

"Kakak ih hampir bunda pukul, kirain ayah"

Bumi hanya menyengir"jangan di pukul dong! Maaf"

Bunda nya itu hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala nya"kenapa belum tidur... mentang-mentang besok wekeend ya"

"Baru juga jam segini, adek mana bun?"

AKU BUMI- NYA [ END ]Where stories live. Discover now