Chapter 80 ♗

256 43 3
                                    

a/n: #expositionandtransitionmatters

__________

Dalam selang waktu sekejap setelah mereka bersamaan merobek sang perkamen di ruangan lift Palis yang juga diisi oleh para mage juga sang putra Bardev, Dylan dan Edgar secara sekejap sudah berada di ruangan kerja Frey tepat di hadapan pemuda itu langsung. Frey langsung tersadarkan dari lamunannya, dan dirinya langsung terduduk tegak.

"Ada apa? Kenapa kalian ke sini?" tanyanya. Menyadari setelan asing yang dikenakan kedua orang di depannya. Dia mengenali figur mage di sebelah Dylan sebagai salah satu mage yang pernah menghadap ayahnya menawarkan diri akan pengabdian pada istana, sebagaimana para mage lain yang kini menjadi mage Hayden.

"Rencananya mengalami kegagalan. Gubernur Sinfhar sudah mempersiapkan perangkap yang membuat para mage tidak bisa membuat perlawanan." Dylan langsung menjawab, menyingkirkan paksa ketegangan juga kecemasan yang barusan mengaluti penuh pikirannya ketika dia masih ada di ruangan lift bersama para mage juga Valias. "Valias bilang dia akan tetap di sana bersama Nona Vetra dan teman-temannya. Tapi dia berpesan agar saya memberitahu Anda untuk memanggil Tuan Kei, memintanya menemui Valias di sana."

"Kei?" Frey membuat keningnya berkerut. "Lalu? Selain dia?"

"Valias hanya menyebut dia."

Frey ragu Valias benar-benar hanya mau dia memanggil Kei. Dia tidak ingin Frey mengirim bantuan tambahan lain seperti suatu barisan prajurit? "Seperti apa kondisi di sana? Gawat? Atau kita masih punya sedikit selingan waktu?"

"Kami pergi ke Palis. Kami sudah bertemu tatap mata dengan Gubernur. Dia mengucapkan sesuatu yang memperovokasi Nona Vetra, mengatakan sesuatu yang mengimplikasikan beberapa mage Sinfhar yang sudah tiada."

Dylan membuat gambaran rinci agar Frey benar-benar bisa membayangkan keadaannya. Mengambil jeda memberi ruang jika mage di sebelahnya ingin mengungkapkan sesuatu. Tapi mage itu seseorang yang tidak banyak bicara jadi Dylan melanjutkan penjelasannya. "Ketika Nona Vetra hendak menggertak, semua mage Sinfhar mengeluarkan cairan hitam dari mata dan hidung mereka tepat setelah Gubernur itu membuat tanda. Nona Vetra dan rekan-rekannya ragu percobaan melawan mereka hanya akan membahayakan kondisi mage Sinfhar lain jadi mereka memberikan penyerahan dan kami semua dituntun untuk memasuki ruangan yang memiliki mekanisme yang dapat membuat kami menuruni lantai bangunan tanpa kami harus berjalan. Saya sudah menduga kami akan dibawa ke suatu tempat, dan di situ Valias memberitahu saya untuk merobek perkamen dan menemui Anda didampingi mage ini. Tuan Edgar."

Frey dapat langsung mengerti situasinya. Valias tidak tau mereka akan dibawa kemana. Mungkin area penyekapan. Tapi apapun itu, Valias sudah mempersiapkan jalan keluar mereka yaitu dengan meminta bantuan Kei. Tapi bantuan sehebat apa yang bisa diberikan Kei? Kei bisa dibilang adalah seorang ksatria pengguna pedang biasa. Yang akan dihadapinya adalah para mage. Dan Frey belum mengetahui berapa banyak mage yang akan menemuinya di sana. Bukankah lebih baik dia turut mengirim para mage untuk membantu teman-teman mereka di Sinfhar dan juga Kei? "Berapa banyak mage yang mereka hadapi?"

"Dua belas." Kali ini Edgar menjawab. "Kami tidak kalah dalam jumlah, tapi kami terjebak kesulitan membuat perlawanan atau gertakan karena nyawa teman-teman kami terancam. Saya masih belum memahami apa sebenarnya yang tadi terjadi. Yang keluar dari mata dan hidung mereka itu, bisa jadi darah. Bisa jadi reaksi racun. Tapi aktifnya racun itu dapat dikendalikan oleh Gubernur. Saya belum tau bagaimana kita bisa melepaskannya dari kendali itu."

"Menurutmu apa yang sebaiknya dilakukan?" Frey memandang Edgar. "Apakah aku perlu memperbolehkan teman-temanmu yang masih di sini untuk bisa membantu teman-temanmu di Sinfhar?"

"Kalaupun mereka ke sana, belum tentu mereka bisa menciptakan perbedaan," Edgar menjawab. "Selain itu, tanpa pemimpin seperti Jowan atau Vetra, mereka tidak akan bisa banyak memberikan manfaat."

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now