Deception of Whispering Sand

Chapter 6: Interrogation and Deception

"Senya Hanzerrr!!! Muka Zey memerah, matanya menyorot bengis menemukan stiker bergambar rakun sudah terpasang di dekat kunci digital pada lemari milik Zey--lemari di kamar Thaddeus--pintunya tak terkunci lagi. Zey yakin tak ada barang yang hilang, semua berada di tempatnya kecuali sebuah kotak yang grendelnya terbuka. Berbagai ramuan, pegas, onderdil, dan pritilan yang biasa Zey pakai untuk merawat kakinya ada di sana, tercecer di lantai bersama sebuah catatan.

Tak ada rahasia yang terus tersembunyi meski terkunci dalam sebuah peti--Senya Hanzer. Stiker rakun juga tertempel di sana.

Demi Tuhan, Senya ... bisa-bisanya bercanda dalam situasi seperti ini. Keterlaluan!

Sejak penolakan Senya tempo hari, Zey sulit bersikap lembut kepada kurcaci itu. Dwarf itu pasti membalas sikap Zey dengan masuk dan mengusik privasinya. Sayang sekali, meskipun sangat ingin, dia tak bisa menyingkirkan gadis boncel itu dari misi ini kalau tidak ingin berakhir di Black Death. Yang mengerikan adalah tidak ada yang tahu pasti hukuman apa yang diberikan pihak akademi dan O.N.E terhadap mereka. Dari desas-desus yang beredar, mereka akan dijadikan kelinci percobaan praktek sihir gelap. Dan itu tidak lucu sama sekali, seorang Zeynithe gagal dalam misi. Lagi pula, tidak ada kata gagal dalam kamus kehidupan Zey.

Dia sangat optimis dengan kelangsungan misinya. Dia sudah melewati minggu pertama dengan sangat baik. Senya dengan kekayaan yang tak terhitung jumlahnya itu bisa dia manfaatkan untuk membayar orang-orang menjadi petugas inspeksi gadungan. Seperti yang Zey janjikan kepada Tangan Kanan Pemimpin, dia mendatangkan timnya secara bertahap.

Zey mengoperasikan seperangkat komputer di kamar, ketika online, panggilan video masuk dari Thaddeus. Fokus Zey justru tersita suara bising di belakang Thaddeus yang terjawab tak lama kemudian. Thaddeus mengatakan tim yang akan membantu Zey sudah sampai di PetroGlobe. Dan orang itu Senya Hanzer! Thaddeus menyatakan keraguannya dengan tubuh semungil itu menjadi salah satu personel petugas inspeksi.

Particle Cascade menyerupai particle control, bedanya keahlian ini memungkinkan debu-debu bergerak luwes. Zey jarang menggunakannya kecuali saat-saat seperti ini, membersihkan prostetiknya dari kotoran dan debu. Komponen elektronik yang terkait dengan mikroprosesornya tidak akan bekerja maksimal ketika kotor.

Agenda hari ini adalah pemeriksaan dan evaluasi dokumen-dokumen yang dimiliki oleh sebuah perusahaan untuk memastikan kepatuhan, ketertiban, keamanan, dan efisiensi operasional. Tujuan dari inspeksi dokumen perusahaan untuk mengidentifikasi potensi masalah, mengamankan informasi penting, dan memastikan bahwa perusahaan menjalankan operasinya sesuai dengan regulasi dan standar yang berlaku. Bagi Zey hal ini tentu saja membuang waktu, Thaddeus pasti tidak menyimpan dokumen incarannya.

Zey sebagai salah satu siswa dari asrama White Enigma, White Identity jelas dirinya sudah mempersiapkan untuk menghadapi situasi ini jauh-jauh hari.

***

Sebulan adalah waktu yang diberikan Prof. Valkyrae kepada The Golden Ticket untuk melakukan persiapan mandiri sebelum keberangkatan. Selain persiapan fisik, jelas rencana yang matang dilakukan Zey setelah memecahkan prompt. Dia mulai mengumpulkan data target dan mengolahnya sesuai dengan dokumen-dokumen yang nanti akan dibutuhkan dalam misinya.

Zey melakukan kesepakatan alot dengan salah satu siswi dari Blue Swiper yang tidak mau disebut namanya untuk mendapatkan data-data dari perusahaan PetroGlobe. Tarik-ulur waktu pun seakan sengaja dilakukan siswa itu seakan mendapat dokumen itu sangat sulit sehingga Zey harus mempertaruhkan sesuatu yang bernilai tinggi untuk barter itu: Zey harus melepas liontin yang diwariskan secara turun-temurun dari klan Morgan. Dia harus kehilangan satu-satunya barang penghubung dengan keluarganya. Namun, tidak masalah. Toh, ingatan tentang keluarganya sudah samar. Hanya luka-luka yang semakin melangah setiap ingatan itu mencuat ke permukaan.