DERIUM (Season 2)

04: Wanita Asing

Putar lagunya☝

AUTHOR POV

Tiga bulan sudah DERIUM kehilangan kabar darimu. Walau begitu lingkungan tersebut tetap beroperasi walau tanpa pemeran wanita dalam situs porno real time yang mereka buat. Mark mulai merasa nyaman dalam lingkungan yang menjebak dirinya, alasan utama lelaki itu bertahan bukan karena kenikmatan yang ia dapatkan atau uang yang ia terima atas seluruh permainan ranjang yang ia lakukan. Melainkan karena dirimu yang terus berusaha mereka cari hingga ke seluruh penjuru negeri.

Chenle sudah mengusahakan segala cara untuk menemukan keberadaan mu, mulai dari mengadakan sayembara dengan iming-iming uang yang sangat besar, menyewa detektif terkenal, hingga turun sendiri ke lapangan untuk mencari keberadaan mu. Walau ia harus berurusan dengan banyak sekali mafia yang berbahaya, Chenle seolah tak takut atas ancaman dan berbagai perlakuan yang ia dapatkan, yang ada dipikirannya hanya menemukan keberadaan mu agar ia dapat merasakan keuntungan dari modal yang telah ia keluarkan untuk situs DERIUM.

Ya, Chenle bukanlah pribadi yang mudah berputus asa, namun berbeda dengan kedua orang tuanya yang seolah menyerah atas pilihan hidup yang anaknya inginkan. Ya, kedua orang tua Chenle telah mengetahui kalau anak satu-satunya itu yang menjadi pemasok 80% dana untuk situs porno paling terkenal bernama DERIUM.

Tak banyak yang mereka lakukan untuk menyadarkan Chenle hingga merusak masa depan dan namanya sendiri, cukup hentikan saja aliran dana yang masuk ke rekening pribadi Chenle walau langkah itu telah Chenle antisipasi sejak jauh hari. Lelaki itu telah memindahkan seluruh uang pada rekeningnya dan menjual beberapa aset atas nama pribadinya untuk keberlangsungan situs DERIUM. Ya, dibalik seluruh usaha Chenle dalam mempertahankan situs itu, Chenle harus merelakan segala yang ia miliki termasuk keluarga, masa depan, dan seluruh hartanya.

Walau modalnya belum tertutupi seutuhnya tapi uang yang mereka dapatkan cukup untuk menghidupi gaya hidup mewah yang para anggota DERIUM sajikan dalam live streaming mereka. Lama kelamaan, situs DERIUM menjadi sangat populer untuk kalangan penyuka sesama jenis terutama Gay. Berkat konten-konten yang mereka sajikan serta wajah tampan para anggotanya. Namun, tak sedikit juga penonton lama yang sangat mengharapkan dirimu kembali dalam situs buatan Renjun tersebut.

Tidak, Renjun tak benar-benar dikeluarkan dari situs ini. Chenle memaksa ia melakukan hubungan badan juga di depan kamera dengan anggota lain, namun tak jarang Renjun lebih memilih memanjakan dirinya sendiri di depan kamera ketimbang menjadi bulan-bulanan pemuas nafsu teman-temannya.

Ya, keadaan mental semua anggota perlahan memburuk berkat tekanan yang Chenle berikan untuk kemajuan situs tersebut. Yang paling parah adalah kesehatan mental Haechan yang semakin tak bisa mengendalikan hawa nafsunya. Membuat lelaki harus menderita sepanjang waktu terlebih lagi ia tak memiliki wadah untuk menuntaskan nafsunya.

Haechan tidak ada niatan memaksa anggota lain seperti saat Haechan memaksamu menuntaskan hawa nafsunya. Haechan lebih memilih menahan segalanya sampai mempengaruhi mood dan tingkah lakunya menjadi suka mengamuk tak jelas. Haechan bahkan sampai melukai dirinya sendiri menggunakan berbagai cara yang ekstrim.

Untuk kesehatan reproduksi mereka selalu Chenle usahakan dalam kondisi yang prima dengan melakukan pengecekan HIV/AIDS dan pencegahan berbagai penyakit menular seksual lain secara berkala. Kondom tak pernah absen mereka gunakan dalam setiap hubungan badan yang mereka lakukan, bahkan DERIUM telah memiliki sebuah ruangan tersendiri yang berisikan penuh alat pemuas seks untuk wanita maupun laki-laki. Terdiri dari Dildo, Cambuk, Buttplug, dan masih banyak alat pemuas lain yang mereka miliki sebagai alat pertunjukan situs tersebut.

Terungkapnya identitas master DERIUM tak menjadi perusak ciri khas situs tersebut. Master Haesoo masih ditugaskan untuk memerintah seluruh anggota termasuk Chenle dan Renjun. Mereka semua juga terus berakting sebagai tahanan yang tak bisa kabur atau melapor pada siapapun. Padahal bukan mereka tak bisa, tapi dari mereka sendiri yang tak mau meniggalkan lingkungan ini begitu saja.