07: Cinta?

372 39 27
                                    

YOU POV

Keesokan harinya..

Waktu masih menunjukkan pukul sepuluh pagi saat aku jemur pakaianku dan milik Yuki di halaman belakang rumah nenek. Hari ini, Yuki berencana mengajakku melihat hanabi (kembang api) pada festival toyohashi gion yang pertama kali dilaksanakan lagi setelah pandemi covid melanda. Aku tak tahu dimana tepatnya festival tersebut diadakan, tapi yang jelas Yuki berencana mengajak beberapa teman Yakuza untuk menikmati hanabi bersama sekaligus menjaga diriku dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Aku telah menyiapkan makan siang untuk hari ini, aku juga telah membereskan rumah nenek serta merapikan tempat tidur milik kami. Hampir setiap pagi aku mengganti sprei tempat tidur kami yang basah berkat permainan panjang yang kami lakukan hampir setiap malamnya. Apalagi setelah Yuki mengungkapkan kalau ia tahu aku masih mengonsumsi obat kb secara rutin tanpa sepengetahuannya. Lelaki itu jadi memiliki alasan untuk menghukum secara brutal di ranjang dan aku sama sekali tak keberatan atas hukuman tersebut.

Aku mulai menyukai Yuki dengan sangat, tak hanya permainan ranjangnya saja yang luar biasa, semua hal yang ada pada lelaki itu layak aku cintai sebagaimana ia mencintaiku selama ini. Tak henti aku ucapkan kalau aku sangat beruntung memiliki Yuki dalam hidupku.

"Y/n, badai semalam membuat tanaman nenek rusak! Jangan lupa kau kembalikan pada tempatnya ya!" perintah seorang wanita yang menjadi pengusik utama hubunganku dengan Yuki maupun neneknya. Wanita itu terus memerintah ku, layaknya pembantu rumah tangga dan yang lebih menjengkelkan lagi ia selalu memerintah ku di depan nenek Yuki yang membuatku tak enak untuk menolaknya.

"Sudah, biar nenek saja yang lakukan. Y/n sudah bekerja keras sejak tadi!" jawab nenek sambil berjalan perlahan menuju area kebun. Wanita itu tahan langkah nenek dengan melayangkan sindiran untukku. "Jangan nek, nenek biar istirahat saja! Biar saja si cewe murahan ini yang melakukannya!" dalam bahasa Jepang. Mungkin wanita itu pikir aku tak tahu segala yang ia bicarakan tentangku pada nenek selama ini, karena kebetulan wanita itu juga dapat berbahasa Korea dengan lancar.

"Sebentar nek, saya jemur pakaian ini dulu!" jawabku dalam bahasa Jepang setelah sekian lama menyembunyikan kenyataan tersebut dari wanita yang merupakan teman masa kecil Yuki oppa. Wanita itu bernama Nanase Nishino yang secara terang-terangan menunjukkan rasa ketertarikannya pada kekasihku.

Bahkan wanita itu nekat menyusul Yuki ke Korea untuk mencari pekerjaan agar bisa bersama lelaki itu terus menerus, namun karena Yuki terus mengabaikan dirinya dan wanita itu tak kunjung menemukan pekerjaan yang pas. Akhirnya Nanase kembali ke Jepang dan memutuskan untuk terus merawat dan berkunjung ke rumah nenek Yuki sebagai bentuk keseriusan pada lelaki itu.

Kenyataan tersebut cukup memukul mentalku atas rasa suka yang begitu hebat wanita itu rasakan pada Yuki, sementara diriku tak kunjung membuka hatiku untuk kekasihku tersebut. Berkat kehadiran wanita itulah membuatku perlahan membuka diri untuk mencintai Yuki Yamada sebagaimana ia mencintaiku selama ini.

Aku semakin tak ragu menunjukkan ketertarikan dan rasa cintaku pada lelaki itu, terutama saat di depan wanita itu dan nenek. Aku semakin menjadi-jadi menunjukkan kemesraan kami hingga berulang kali aku dapatkan serangan balik dari Nanase yang ia lakukan seperti saat ini.

Ia tahu aku tak enak menolak seluruh perintahnya di depan nenek Yuki, sehingga ia gunakan kesempatan itu untuk terus menerus membuatku kesal tanpa sepengetahuan kekasihku tersebut. Bahkan tak jarang, wanita itu bersikap sok asik padaku di depan Yuki yang membuatku semakin geram tiap kali berada di dekatnya.

Aku belum ada niatan sedikitpun memberitahu Yuki perihal sikap menjengkelkan teman masa kecilnya tersebut, karena biar bagaimana pun wanita itulah yang merawat nenek Yuki selama Yuki berada di Korea.

DERIUM (Season 2) Where stories live. Discover now