05: Perlakuan

464 41 42
                                    

YOU POV

Waktu telah menunjukkan pukul sebelas malam saat ku buka pintu menuju halaman belakang yang berhadapan langsung dengan laut lepas. Aku eratkan jaket tipis yang aku kenakan lalu berjalan menuju sebuah bangku untuk memandang ke arah langit malam yang penuh bintang. Dalam hati berdoa agar tuhan mau meringankan cemas dan perasaan takut yang terus-terusan memenuhiku sejak tadi pagi.

Bagaimana tidak? Sejak kemarin, Yuki oppa belum kembali dari pekerjaan yang mengharuskan dirinya pergi ke kota Tokyo bersama anggota Yakuza lainnya. Aku sudah berulang kali menghubungi lelaki itu melalui panggilan telepon dan sama sekali tak membuahkan hasil, padahal hari pernikahan kami tinggal menghitung jari.

Aku takut terjadi sesuatu yang buruk pada calon suamiku tersebut, walau aku tahu Yuki oppa merupakan lelaki yang tangguh dan susah untuk dilumpuhkan oleh siapapun. Bahkan, 30 orang saja tak mampu menumbangkan kekasihku tersebut. Walau Yuki sangatlah kuat, aku masih mengkhawatirnya terutama setelah mengingat banyak sekali ancaman yang Yuki terima pasca membawaku kabur dari lingkungan yang menghancurkan hidupku.

Aku tahu master DERIUM tak akan menyerah begitu saja atas diriku, namun berkat banyak sekali fakta yang Yuki ungkapkan padaku, mampu membuka mata dan pikiranku mengenai lingkungan yang telah mencuci otakku tersebut. Kejadian ini juga menyadarkan ku atas berbagai pertanyaan yang memenuhi diriku mengenai perasaan yang aku rasakan pada lelaki berusia 33 tahun itu.

Jika aku tak memiliki rasa dengan Yuki, aku tak mungkin setakut ini kehilangan Yuki dalam hidupku. Lelaki itu merupakan satu-satunya penerangku di tengah gelap gulitanya hidup tanpa penerangan siapapun.

Aku tak akan menemukan lelaki lain yang akan mempertahankanku seperti yang Yuki lakukan selama ini. Aku tak akan menemukan lelaki yang selalu memilihku walau harus meninggalkan banyak sekali orang-orang baik dalam hidupnya. Aku tak akan menemukan lelaki lain yang mau melawan seluruh mafia di satu negara hanya untuk mempertahankan ku dalam hidupnya.

Hanya Yuki yang mau melakukan semua perngorbanan itu untukku, bahkan setelah banyak sekali lelaki yang melecehkan dan merusak diriku, Yuki masih mau menerima seluruh kekurangan dan masa laluku tersebut. Berusaha Yuki angkat derajatku dengan menjadikan diriku sebagai istrinya. Sementara lelaki lain di luar sana hanya menginginkan tubuhku agar bisa mereka ekploitasi untuk mencari keuntungan melalui situs buatan mereka. Bukankah kembali ke lingkungan DERIUM sama seperti membawa hidupku ke dalam kegelapan lagi?

Sekarang, aku sadar jika tuhan memang mengirimkan Yuki sebagai penyelamat sesungguhnya dalam hidupku. Aku akan mempertahankan Yuki sebagaimana ia mempertahankan aku di hidupnya. Aku tak ingin kehilangan Yuki Yamada dalam hidupku. Itulah sebabnya aku terus diliputi kecemasan dan perasaan takut yang mendalam saat kehilangan kabar darinya.

Berulang kali aku kirimkan pesan pada Yuki lalu mengecek balasan pesan darinya setiap menitnya. Aku merasa begitu kacau, sehingga ku putuskan untuk menarik napas dalam lalu menghembuskannya dengan perlahan. Terus aku lakukan upaya untuk menenangkan diriku sendiri walaupun tak kunjung membuahkan hasil. Cukup lama aku pandangi langit malam yang indah walau udara di luar sangatlah dingin menusuk tulang.

Dalam bayanganku membayangkan Yuki ikut menenangkan ku saat kecemasan kembali memenuhi diriku, tapi sialnya hal tersebut malah membuatku semakin merasa takut. Aku usap wajahku dengan kasar sebelum ku dengar suara berat yang menghambur lamunanku dari arah pintu rumah nenek.

Terlihat sosok laki-laki bertubuh besar yang tengah berdiri di depan pintu rumah sambil melayangkan pertanyaan padaku, "Sayang, kok belum tidur?!". Langsung aku bangkit dari dudukku lalu berlari menghambur ke dalam pelukan lelaki yang tak lain adalah kekasihku begitu erat. Mendapat pelukan mendadak dariku membuat Yuki tertawa pelan sambil mengelus belakang kepalaku dengan lembut. Yuki balas pelukan di tubuhku tak kalah erat, namun diriku yang sangat menghawatirkan lelaki itu malah ingin sekali memukul punggungnya pelan.

DERIUM (Season 2) Where stories live. Discover now