Seseorang

16 1 0
                                    

Setelah menjalani pemeriksaan, aku dan kak Aryo langsung ke apotik untuk mengambil obat sesuai dengan resep yang dokter berikan tadi.

"Abri!", saat itu Fahmi kembali muncul.

"hachu!, mi?"

"Abri sudah di periksa?", tanya om Darwis.

"sudah om, baru saja, ini lagi nebus obat", kata kakak.

"cepat sembuh ya bri", ucap Fahmi yang langsung aku angguki.

"om bagaimana?, udah periksa juga?", kak Aryo balik bertanya.

"iya, sudah lumayan mendingan, kalau begitu om sama Fahmi duluan ya", om Darwis pun berpamitan pada kami.

"dah bri", begitupun dengan Fahmi.

Setelah itu mereka langsung pergi.

Selepas menebus obat, aku dan kakak juga langsung pergi, pulang ke rumah dengan naik motor.

"hachu! Hachu! Ha... haaaa haaachu!", uhh bersinku makin menjadi....

"kamu tidak suka jajan es kan di sekolah?!", tanya kakak yang sedang mengendarai motor.

"tidak hachu!", hehe, sebenarnya aku suka beli jus sama es krim, tapi itu bukan penyebabnya!

Ini cuma karena perubahan cuaca, sebelumnya panas dan tadi sore tiba-tiba hujan deras.

"kak...., hachu! Pengen Kwetiau mbak..."

"iya iya nanti kita singgah", kakakku ini memang sangat pengertian hehe.

.

.

.

Akhirnya kami tiba di rumah, rasanya kepalaku jadi agak berat akibat kena udara malam selama di jalan tadi.

"hachu! hachu! hachu!!!, eh?", aku masih di pekarangan, dan melihat ada mobil berwarna putih yang terparkir.

"kayaknya ada tamu", kata kakak.

Kamipun segera masuk ke rumah dan ternyata di dalam sudah ada om Satya juga Idham tengah duduk di ruang tamu.

"bri!", melihatku datang Idham langsung menghampiriku.

"kata ibumu kau ke klinik?, kau sakit?"

"kebanyakan minum es", gumam kak Aryo berjalan masuk ke rumah.

"sudah hachu! sudah aku bilang hachu! Aku hachu! hachu! Aku tidak minum es!"

"om sama Idham sudah lama?", tanya kakak.

"baru saja, oh iya... om mau minta izin, om mau keluar dengan ibu kalian sebentar, boleh kan?", tanya om Idham yang seketika membuatku senyum senyum sendiri.

Bahkan Idham sekarang juga sedang tersenyum sambil memandangiku, seakan-akan isi kepala kami sama.

"tidak masalah kok om, yang jelas om jagain ibu baik-baik", kataku.

"terus ibu mana?, om sudah ketemu sama ibu?", tanya kakak lagi.

Panjang umur, ibu langsung turun dari tangga, bahkan kini ibu sudah siap jalan...

Nampak cantik dengan baju berwarna biru muda dan Hijab berwarna hijau.

"maaf lama pak Satya", ucap ibu.

"cie", gumamku.

"ibu cuma mau nemenin pak Satya ke rumah pak kepala desa bri!, mau ngurus kepindahan disini", jelas ibu berusaha meluruskan, yahh walau begitu tapi tetap aku masih bisa merasakan ada sesuatu di antara mereka.

Walau SejenakWhere stories live. Discover now