Melihat

22 2 0
                                    

"AYO DHAM SEMANGAT!!!!!!!"
Sahutku berusaha menyemangati Idham yang sedang bermain Volley.

Aku sangat antusias menyaksikan pertandingan ini, terlebih saat melihat Idham yang begitu bersemangat di tengah lapangan.

"Bri..", Fahmi menepuk pundakku, dan saat aku menoleh ke arahnya, rupanya ada Andi yang sedang berdiri di sebelah Fahmi.

"Tadi aku liat Andi lewat, jadi aku panggil aja hehe"

"Saudara....", sapa Andi, "kalian kesini mau mendukung sekolah kalian juga?"

"Ehh bukan ndi..., Justru sekolah kami tidak ikut pertandingan ini", jelasku.

"TIDAK LOLOS SELEKSI!!!! ITU SEMUA KARENA SI B4NGSAT ITU!!!!"

"Udah mi...., Lagian udah terlanjur juga kan?"
Eh!, Aku jadi kepikiran sesuatu...
"Andi!, Kau kenal dengan pemain volley itu?, Idham!"

"Idham?, Ahhh iya, dia itu teman kelasku, makanya aku kesini untuk menyemangatinya, kau kenal dia ya?"
Tanya Andi.

"Iya hehe, bisa di bilang aku sudah di selamatkan oleh dia"

"Begitu ya...., Hmm aku juga ingin mengatakan sesuatu bri..."
Tiba-tiba Andi jadi nampak serius.
"Tadi aku melihat Abdul di sekitar sini"

"Abdul?"

"Mana dia?", Tanya Fahmi dengan nada emosi.
"Tunjukkan dimana dia!"

"Mi jangan termakan emosi!", Tegurku.

"Dia sudah menculikmu...., Aku tidak bisa memaafkannya begitu saja bri!, Orang seperti dia tidak boleh kita biarkan!"

"Mi aku paham...., Tapi kumohon jangan sampai kau berbuat yang tidak-tidak..."

"Bri...."

"Eh?, Ada Abri juga toh?!", Entah darimana, Jalil sudah ada di belakang kami.

"Dasar!, Mau apa kau kesini hahhh?!!!!", Fahmi seketika menarik kerah baju Jalil.

"Mi!, Nanti di liat orang mi!", Tegur Gusti.

"Karena kekonyolanmu itu...., Sekolah kita jadi tidak bisa ikut turnamen ini!!!!!"

"Hehe kekonyolanku?, Bukannya karena kau?, Waktu tanding perebutan tempat kemarin kau malah nendang bolanya!, Kau tahu main Volley apa nggak?!"

"Mi....", Aku, Rajab, Ivan dan Gusti seketika melirik Fahmi.

"Eh?, Ukhum!, Kau sendiri?!, Mukul bola sampai kena muka wasitnya", kata Fahmi.

"Sudah aku bilang itu tidak sengaja!", Sanggah Jalil.

"Arghhhhh sudah!", Bentakku, "kalian berdua sama saja!, Sekarang kalian diam dulu!, Aku mau menikmati pertandingannya!"

"Oke bri!", Sahut mereka berdua.

****FAHMI POV****

Tcih!
Dasar Jalil, bisa-bisanya dia membongkar aibku di depan Abri.

"Mi?, Memang benar kau menendang bola di babak penyisihan kemarin?", Tanya Andi.

"Diam Andi....."

Priiiiiiiiiit!!!!!

Pertandingan usai, dan tim dari SMK Penerbangan berhasil lolos ke babak semi final dengan.

"HEBAAAAAAT!!!!!!!!", Sahut Abri.

"Bagaimana permainanku?!", Idham langsung berlari ke pinggir lapangan dan menemui Abri.

"Sangat keren....., Kakak.... Hehe", puji Abri.

"Hei hei hei siapa kau?!", Tiba-tiba Jalil maju dan mendorong bahu Idham.

Hihihihi...
Si konyol itu akan mempermalukan dirinya sendiri, hahahhahahahha....

Walau SejenakDove le storie prendono vita. Scoprilo ora