22

116 4 1
                                    

"kebiasaan!" tegur Waryo saat Citra menyalami tangan nya, lalu lanjut ke tangan ibunya.

gadis itu hanya nyegir. "hehe, maaf yah ketiduran beneran!"

"tidur, tidur!"

"sana mandi, abis itu makan" ujar Ratih lembut.

"engga ah, masih kenyang. ade langsung tidur aja" ujarnya menolak sambil melepas sepatu.

"hm, jangan lupa solat" ujar Waryo lalu duduk kembali di sofa hijau kesayangan nya.

"iya iyaa" jawabnya lalu berjalan cepat ke lantai dua memasuki kamarnya.

ia segera mandi, melepas aroma asam di tubuhnya menjadi netral. badan nya pun seketika langsung segar, jadi ia bisa beribadah dengan khusu malam itu.

kemudian ia melakukan rutinitasnya, yaitu skincare malam lalu mematikan lampu utama diganti dengan lampu tidur.

rambut hitam tebal nya terurai indah setelah seharian di ikat. ia menidurkan diri di kasur pink nya sambil bermain ponsel.

seperti titah sahabatnya, ia melapor kalau ia sampai dengan selamat. dan melapor juga pada Dito.

"giliran lapor ke si kupret nih" gumam nya sedikit malas.

ia pun mengirim pesan dengan cepat dan singkat lalu membuka aplikasi Tiktok. ia ingin scroll saja ah malas chat dengan siapapun. ia bukan tipe orang yang senang chat panjang lebar semalaman dengan seseorang. baginya sangat melelahkan mengetik panjang.

drt... drt... drt..

panggilan suara tiba-tiba masuk membuat ponsel nya menjadi lemot dan ngeleg.

"anjirr siapasih??! jadi lemot!" kesalnya karena sedang asyik menonton video orang masak tapi menceritakan horor.

layar pun dengan gagap menunjukan tombol hijau dan merah nya bernamakan nomor tak dikenal.. yah.. tentu saja..

"aih??" kesalnya saat mengetahui itu dito.

langsung ia angkat dan mengamuk.

"apaan bang? ini udah sampe ko kan udah di chat ih!" ketusnya membuat Dito di sebrang sana sedikit kaget.

"ya saya tau!" jawabnya ikut ketus.

"ya ngapain atuh nelfon? ini jadi lemot hp aku!" kesalnya.

"kasian, ada yang nelfon aja sampe lemot"

"biarin! apaan si ada apa bang!"

disana, Dito sedikit termenung dan gugup sedikit di atas kursi kerja nya.

"yaa.. gak ada apa-apa sih" jawabnya jujur sambil memutar mutar pulpen di tangan nya.

ia baru saja selesai melakukan pekerjaan nya, malam itu sangat sunyi. bunyi-bunyi jangkrik bersaut-sautan membuat sedikit aura horor dirumah nenek nya itu.

"lah??" bingung Citra.

"yaudah, saya mau nanya aja. mau nitip apa dari sini?" tanya Dito sambil menggaruk alis tebalnya dengan ujung pulpen.

"umm.. bang dito bentar lagi pulang?" tanya Citra memastikan. bukanya tersisa 9 hari lagi?

"enggak, tapi bakal lebih cepet" jawabnya jujur. karena ia dengan giat menyelesaikan tugasnya dengan baik. perkiraan akan lebih cepat pulang.

"owalah.." jawabnya tapi sambil berpikir apa yang ia ingin kan dari jogja sana. tapi sebenarnya ia tak ingin apa-apa.

"gamau apa-apa sih bang akumah" jawabnya jujur dengan nada rendah.

MemilihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang