25

124 2 0
                                    

sepanjang hari. Gadis ini terlihat selalu melamun. kawan-kawan nya sampai kewalahan membangunkannya ke dunia nyata. biarkan anak itu memandangi jendela kelas dengan tatapan kosong. sampai matanya kering pun gapapa!

dalam pikiranya, di bayang-bayangi oleh Dito! apakah benar pria itu mencintainya? bahkan sejak kecil? bagaimana bisa orangtuanya mengukur cinta saat Dito masih anak-anak? bisa saja sekarang berubah kan? memang nya anak kecil sudah mencintai cewek ya? sampai besar pula! tidak mungkin!

tapi sikap pria itu memang sedari dulu sampai sekarang tak pernah berubah! selalu peduli padanya. bahkan menjadi lebih!

sebenarnya, ia ingin mendengar kejelasan dari Dito langsung perihal ini. tapi ia tak memiliki nyali.

keterangan dari Hanum ibunya tidak lah cukup! jadi ia stalk akun instagram Dito, lalu mencari nama Dodi dan Ipal. ia akan bertanya kepada sahabat-sahabat Dito itu!

untunglah akun mereka tak di privat, jadi dengan mudah ia mengirim pesan dan langsung dibalas.

melihat pesan dari gadis itu, Dodi dan Ipal sepakat tak akan memberi tahu Dito dulu. walaupun pada akhirnya mereka tau pasti akan di sikat abis-abisan karena bermain dengan Citra tanpa seizin nya. mengingat Dito sangat protective dengan gadis muda ini.

dengan rencana dadakan. Dodi di utus menjemput Citra sepulang sekolah lalu membawanya ke bengkel. sengaja dibawa ke bengkel, kedua pria itu bingung jika membawa gadis ini ke caffe, takut dikira ada maksud lain. padahal, ahh terlalu berlebihan!

jam pulang pun tiba, Dodi dengan motor modif nya sudah sedia di depan gerbang, seperti Dito.
Citra langsung menghampirinya ramah lalu memakai helm.

sepanjang perjalanan yang tak asing baginya, ia mati-matian merayu Dodi untuk mengembalikan motor vario nya! kalian ingat kan? motor vario hitam nya kan di sita! tapi ah sia-sia saja! Dodi dan Ipal itu kan patuh pada Dito.

ternyata bengkel Dodi tak seburuk yang ia bayangkan. bengkel itu bersih, lantai nya tak hitam di penuhi oli. di bagian dalam nya pun putih mengkilap! bahkan ruang tunggu bengkel itu hampir setara dengan caffe!

lemari minuman tersedia dengan penuh! Televisi besar terpajang di sudut ruangan siap menghibur para customer. untung saja hari itu tak ada orang yang menunggu. jadi dengan bebas mereka bertiga duduk disana dengan santai.

"jadi kumaha iyeu teh? serius amat ngedadak!" ujar Dodi membuka pembicaraan. penasaran dengan hal yang akan dibahas gadis ini.

"mau nanya-nanya sih, bisa aja di chat tapi pengen denger langsung" ujar Citra jujur.

"iya sok mau tanya apa?" balas Ipal penasaran juga.

"bahaya euy, pasti si dito!" tebak Dodi tepat sasaran.

"bener! tolong jawab pliss"

"hm iya sok apa dulu" balas Ipal tak sabaran.

"kela! tunggu! mending makan dulu. urang ada kue sisa kemarin di dalem" potong Dodi membuat Ipal berdecak kesal.

"ngges we engke deui!" [udah lah nanti aja!]
kesalnya karena jadi terpotong.

"sabar atuh bos, masa ada tamu ga di suguh" timpal Dodi lalu pergi begitu saja masuk kedalam ruangan lain. yang citra tebak adalah dapur.

Ipal mendelik sebal, lalu kembali menatap Citra penasaran. "apa kamu teh, mau nanya apa?" tanya nya kukuh.

"bang dodi nya??"

"ah biarin aja dia mah! nanti nyusul. sok cerita"

"aku bingung. kemarin mamah nya bang dito ngomong kalo dia cinta sama aku" ujarnya mulai bercerita.

MemilihmuWhere stories live. Discover now