Chapter 94 ♗

271 44 5
                                    

Yoggu:

Ada tagar drama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada tagar drama. Mungkin nanti aku bakal tambahin tagar Family/Keluarga

____________

Hadden terdiam melihat Valias putranya di depannya.

Dia merasa ada yang aneh.

Dia ... berubah. "Va- Valias?"

Putranya itu diam memandangnya. Kedua tangan Hadden bergerak mengambil satu tangan Valias. Memegangnya. "K- K- Kau, ini kau."

"Selama dua bulan ini, kau merubah sikapmu." Air wajah Hadden gentar. "Apakah kau memaksakan diri? Apakah ada yang membuatmu tertekan?"

"Tidak ada yang membuatmu harus merubah dirimu, Valias," Hadden bicara memelas dan merintih di akhir. "Kau bisa menjadi dirimu sendiri. Aku menyayangimu apa adanya. Kami semua dan semua orang akan menerimamu tidak peduli sikap apa yang kau miliki." Tangan kiri Hadden berpindah mengusap belakang kepala Norra. Dia menundukkan kepalanya dan membuat puncak keningnya menempel dengan puncak kening putranya. "Jangan pernah berpikir bahwa kau harus menjadi orang lain. Kami semua selalu menyayangimu. Sedari pertama kau akhirnya muncul. Aku juga Ruri sudah selalu mencarimu."

"Bersikaplah selayaknya dirimu sendiri yang sebenarnya, Valias. Kau tidak harus merubah sikapmu atau menjadi orang lain untuk siapapun. Bersikaplah sebagai dirimu sendiri, kau mengerti?"

Norra di tempatnya sama sekali tidak bisa berkata-kata. Matanya hanya terus mengeluarkan air mata.

Dia tidak lah ingin menangis. Sebenarnya dia betul-betul tidak ingin menangis.

Tapi sesuatu hanya terus hadir membuatnya ingin kian membiarkan butir-butir air mata jatuh menetes dari kedua kantung netranya.

Tubuhnya mendingin dan bergetar. Dia menggunakan satu tangannya untuk menutupi kedua matanya. Matanya panas. "Ugh. Ini sungguh-sungguh payah. Kantung air mata ini enggan sekali menuruti perintahku."

Hadden tidak mengucapkan apapun dan hanya memandangi putranya seksama. Dia merasa ini adalah satu saat dimana dia berada sangat dekat dengan Valias lebih daripada biasanya.

Dengan bahu yang membungkuk penuh duka Hadden berucap lagi. "Ayah minta maaf, Valias. Aku tidak akan berhenti dalam menebus dosaku."

"Carla sudah tidak ada," Hadden menyebut ulang pahit. "Jadi setidaknya, izinkan aku untuk melindungimu. Keluarga kita, aku berjanji aku akan melindungi kita semua."

"Jadi bisakah kau memberitahuku apa yang kau tau tentang ibumu? Apa yang selama ini kau rahasiakan dan kau simpan kepada dirimu sendiri, tolong jangan menanggungnya sendirian lagi. Kau tidak lagi perlu menciptakan dinding di antara kau dan aku. Tidak perlu bersikap sebegitu formal padaku seolah-olah kau bukanlah anak kandungku. Kau bisa memberitahuku apapun. Apapun itu, kita berdua pasti akan bisa menemukan jalan keluarnya."

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang