Special Chapter For Me🧡

3.6K 458 33
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️

.

.

.

-Happy Reading-

🧡🧡🧡

19.00 PM

"Kak Kikim.. halus semangat nanti kalau selesai slipsi Dio beli kebab buat kak Kikim" suara lucu yang kini sedang memeluk boneka dinoasurus kesayangannya tengah berdiri di samping seorang gadis yang kini sedang fokus dengan layar laptopnya.

"Dek.. jangan ganggu kaka ya, sana main sama Kak Jo dulu" ucap gadis yang di panggil Kikim itu.

Sudut bibir mahluk menggemaskan itu terlihat melengkung dan menundukkan kepalanya. "Tapi Dio mau main sama kak Kikim, boleh?" Tanya lagi Dio yang kini terlihat sedih mendapat penolakan kakaknya yang kini masih fokus menatap layar laptop di depannya.

"Slipsi! Jangan bikin kak Kikim pusing! nanti Dio malah! Hmm!" Jemari mungil itu dengan kesalnya menunjuk layar laptop itu dengan nada marah yang ia punya namun sayang semua itu malah terdengar lucu bahkan menggemaskan.

"Kenapa skripsinya yang disalahkan baby Dio? Kan ini sudah tanggung jawab kak Kikim" jelas Kikim yang kini sudah mengalihkan atensinya pada buntalan menggemaskan di sampingnya itu.

"Tanggung jawab itu apa kak Kikim?" Tanya Dio dengan kening mengernyit.

"Sesuatu yang harus kita lakukan" jelas Kikim dengan bahasa sederhananya.

"Kalau Dio tidak melakukannya?"

"Berarti baby Dio tidak bertanggung jawab, dan orang yang tidak bertanggung jawab bukanlah sesuatu yang baik" penjelasan dari kakak perempuannya itu membuat si kecil terdiam sejenak kemudian mata bulat menggemaskan itu beralih dengan boneka dinosaurus yang sedang ia peluk.

"Dinosolus Dio belum makan! Dio halus kasih makan bial bisa napas!" Pekik Dio sambil memegang hidung boneka dinosaurusnya.

Kikim yang melihat kelakuan si kecil itu pura-pura terkejut seakan mengikuti dunia adik menggemaskannya itu namun tetap saja di dalam hati gadis itu malah menertawakan bagaimana tingkah lucu dan lugu adik bungsunya itu.

"Apa masih bernapas?" Tanya Kikim dan membuat Dio menyerahkan boneka Dinosaurusnya pada sang kakak.

"Tolong dinosolus Dio kak Kikim" rengek Dio dan membuat Kikim harus menahan tawanya agar tidak membuat si kecil kebingungan.

"Kak Kikim bukan dokter baby Dio, Coba bawa dinosaurusnya ke kak Ian, kak Ian kan dokter" ucap Kikim dan membuat Dio menganggukkan kepalanya dengan cepat dan segera mengambil boneka kesayangan itu dan berlari dengan kaki pendeknya ke arah kamar Febrian.

.

.

.

"Kak Ian tolong selamatkan dinosolus Dio!" Pekikan lucu Dio di depan pintu kamar Febrian membuat sang empu seketika berlari menuju pintu keluar dan membukanya.

"Astaga kenapa baby Dio?" Tanya Febrian sambil mengangkat tubuh mungil itu kedalam gendongannya.

"Dinosolus Dio tidak benalpas, tolong kak Ian! Dinosolus Dio halus hidup!" Ucap Dio dengan raut mukanya yang memelas.

I'm Dio! (TERBIT)Where stories live. Discover now