Tujuh Belas

353 65 4
                                    

17. Hal Mengejutkan



Dunia yang katanya tak selebar daun kelor ini. Menjadi suatu pengingat jika dunia ini begitu luas. Jadi jika setiap kali kamu tidak berhasil melakukan sesuatu, bukan berarti akan berakhir gagal. Namun, kamu masih punya banyak cara, kamu masih bisa melangkah kearah jalan lain. Dan juga masih ada peluang pelemparan dadu selanjutnya.

Maka dari itu, hanya karena usaha yang kemarin belum berhasil. Belum tentu kamu akan gagal lagi kan.

Jadi yang di lakukan Pelangi kali ini. Tidak hanya untuk membantu Berilium, namun juga untuk kelangsungan sekolah nya.

Sekarang gadis bersurai sepunggung dengan jepit kupu-kupu khas nya itu tengah berdiri di rooftop sekolah. Tepat di pembatas rooftop. Angin menerpa helaian rambut indah nya. Pelangi, hanya seorang diri. Gadis itu nekat datang pagi-pagi sekali— sendiri. Bahkan Pelangi harus mengatakan pada Air, jika gadis itu akan datang lebih pagi, karena ada urusan disekolah bersama wali kelasnya. Walaupun sedikit berbohong, tapi memang kenyataan gadis itu disini.

"Kamu mencari ku, Pelangi."

Pelangi menoleh mendapati sosok gadis cantik bergaun putih nan indah.

"Iya, Anna. Gue kesini bukan buat minta petunjuk dari sama Lo. Tapi apa lo bisa jawab kalau gue nunjukin sesuatu, ini." Tangan gadis itu terulur memperlihatkan ponsel ditangannya.

Dilayar persegi itu terdapat sebuah rekaman video yang memperlihatkan sosok gadis tengah berjalan dikoridor, menuju toilet.

"Cukup sebutkan dia siapa?"

"Pelangi, aku sudah bilang jika kamu harus mencaritahu sendiri."

"Gue ngerti Anna, tapi apa ini udah menyangkut anak unsur. Mereka jadi ikut keseret sama kasus ini."

"Itu kemauan mereka," tukas Anna.

"Iya, tapi kita nggak sepenuhnya jujur sama mereka. Kalau suatu saat usaha berhasil, dan mereka ternyata kita semua membohongi mereka. Apa itu nggak termasuk perbuatan buruk? Mereka dengan tulus bantu kita, sedangkan gue malah bohong tentang detektif Batavia."

"Sebenarnya Bu Susanti tau kan soal keberadaan lo?!" tutur Pelangi menunjuk pada sosok tersebut.

Terlihat Anna hanya terdiam tanpa menjawab, namun tatapannya tak lepas dari Pelangi.

"Kamu benar, perbuatan kurang tepat kita menyeret mereka."

"Jadi, lo cukup bilang dia siapa? Setelah itu gue dan temen-temen bakal cari tau."

Sejujurnya Langit bisa saja mencari tau asal usul dari sosok gadis dal video tersebut. Rekaman salinan cctv yang dikirim oleh Beri. Namun rasanya, jika menanyai satu-persatu murid, akan membuat mereka curiga. Dan juga memakan waktu yang lama.

"Dia Karin!"

***

"Dimana Langit?" Pertanyaan barusan langsung terlontar kala sosok pemuda dengan kamera yang menggantung dilehernya itu memunculkan diri dibalik pintu.

"Lo, ngapain cari dia?"

Kini keduanya berada dikelas 11 IPA 3, dengan posisi Api yang masih didalam kelas. Dan seseorang yang menanyakan tentang Langit, berada didepan kelas.

"Gue udah dapet, maksudnya gue dapet rekam cctv yang hilang itu," ungkap Berilium terlihat tergesa-gesa. Cowok itu bahkan tidak sadar kini menarik tangan Api agar menghadap kearahnya.

Api bergeming, beberapa detik cowok itu nampaknya tengah berpikir.

"Dimana Langit?" ulang cowok itu kembali bertanya.

SMA BATAVIA✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang