23

80 3 0
                                    

Dimalam hari, shanaya menunggu raja dikamarnya sendiri, ia ingin melihat raja tapi tidak mau melihatnya. Dia menghela nafas dengan gusar, ia tidak dapat mendengarkan suara pintu rumah terbuka.

Lalu beberapa menit kemudian ia memutuskan untuk mengintip sedikit dari pintu kamarnya. Tanpa menunggu lama, terlihat raja membuka pintu rumah, saat shanaya melihatnya. Ia segera menutup pintu kamarnya dengan pelan, dengan segera ia sedikit berlari dan berbaring ke kasur.

Ia memejamkan matanya.

________________________________

Disisi lain raja telah sampai di rumahnya, lalu ia memasuki kamarnya karena mengira shanaya ada disana. Namun setelah ia memasuki kamarnya ia tidak melihat shanaya berada disana. Ia sedikit panik, dia mengecek ke dapur, toilet, namun nihil, dia tidak berada disana. Lalu seketika raja teringat kamar tamu yang sempat ia tunjukkan agar shanaya tidur dikamar itu, dengan tergesa-gesa ia membuka pintu.

Ia melihat shanaya yang terbaring dan tertidur disana. Lalu ia menghela nafas dengan lega, raja mendekati shanaya.

Ia dapat menebak bahwa gadis itu tengah berpura-pura tidur, karena dapat terlihat matanya yang bergerak-gerak.

Raja terkekeh, dan berucap " Sayang sekali, padahal aku membawakan pizza...namun dia sudah tertidur "

Shanaya masih dalam keadaan memejamkan mata, ia bingung harus bangun atau tetap memejamkan mata. Tapi ia sungguh menginginkan pizza itu.

Raja yang tidak melihat pergerakan shanaya, lantas berbicara sekali lagi " Hmm, sebaiknya aku makan sendiri saja " Raja hendak pergi, namun dengan gesit shanaya mencekal tangannya.

Raja tersenyum membelakangi shanaya, lalu ia berbalik memandang shanaya dengan wajah bingung

" eh, Bukankah kau sedang tertidur? Lantas kenapa kau bangun? " Raja berpura-pura tidak tahu apa-apa

" Eumm, A-aku tiba-tiba merasa lapar, eum iya aku lapar " Shanaya menggaruk tengkuk lehernya, ia tidak mungkin mengatakan kalau ia hanya berpura-pura tidur

Raja mengangguk seakan tidak tau, dalam hati ia tertawa mendengar alasan dari gadis yang tengah mengandung bayinya ini.

" Lantas kau ingin apa shanaya? " Raja bertanya dan menatap shanaya

" Aku ingin pizza " Dia menatap raja dengan penuh harap

Raja pura-pura terkejut " Bagaimana aku dapat mencari toko pizza, jam segini pasti sudah tutup "

Dalam hati shanaya mencibik kesal, ia tidak mungkin berkata bahwa raja membawa pizza, bisa ketahuan bahwa ia hanya berpura-pura tidur saja...shanaya bingung menjawabnya.

" Ishh, yasudah aku akan kembali tidur saja " Shanaya menarik selimutnya, dan menutup seluruh badannya dengan selimut...sungguh, shanaya sangat kesal

Raja benar-benar tertawa sekarang! Ia tidak bisa menahan tawanya lagi, gadisnya ini sangat pintar berakting. Bahkan dia bisa menutupi kebohongannya.

Shanaya melirik sedikit kearah raja yang tiba-tiba tertawa, dia mendelik tajam kearah raja

" Kenapa kau tertawa paman? " Dia mengucapkannya dengan jengkel

Raja menggeleng dan meredakan tawanya. Ia mendekati shanaya dan menarik selimutnya, dengan segera ia menarik tangan shanaya untuk bangun

" Baiklah, ayo kita makan " Ucapnya, karena ia sudah puas mengerjai shanaya

" Tidak mau, Aku Hanya Mau Pizza " Ucapnya dengan memberontak dan tidak mau dibangunkan

" Oke-oke, kita akan makan pizza, kau senang? Sekarang bangunlah " Lalu suasana hati shanaya berubah menjadi senang, dengan cepat ia bangun dan menggandeng tangan raja untuk keruang makan

Sesampainya diruang makan, shanaya duduk dan tidak sabar memakan pizza, raja menaruh 2 box pizza diatas meja makan.

Dengan cepat shanaya mengambil 1 box, dan membuka isi pizza nya. Lalu ia segera melahap pizza itu, sungguh! Shanaya sangat menginginkan pizza ini sejak diawal kehamilannya, namun baru saja terpenuhi hari ini.

Raja menatap gemas kearah shanaya, gadis itu benar-benar terlihat seperti anak kecil yang lahap dengan makanan.

Shanaya melirik kearah raja dan berkata " Makanlah paman, kenapa terus memandangiku seperti itu? Memandangiku saja tidak akan membuatmu merasa kenyang " Lalu ia melanjutkan memakan pizza itu

Raja terkekeh, dan mengangguk setuju, lalu ia mengambil 1 box pizza untuk dirinya.

Setelah mereka selesai dengan kegiatan makan tersebut. Shanaya berkata " Terimakasih paman, aku benar-benar kenyang sekali "

Raja mengangguk, lalu ia mengelus surai rambut shanaya dengan lembut dan berkata " Baguslah, sekarang ayo tidur " Raja menarik tangan shanaya namun gadis itu menahannya

" Tidak usah paman, aku akan tidur dikamarku sendiri...aku tidak enak jika terus menerus tidur dikamarmu " Ucap shanaya yang berfikir bahwa raja memiliki kekasih dan ia takut kekasihnya cemburu

" Aku tau kau tidak bisa tertidur sendiri, apalagi tanpa teddy mu kan? Sekarang kau tidur dikamarku dan bersamaku" Raja berusaha membujuk shanaha

Shanaya menggeleng lalu berkata " Tidak apa-apa paman, Sekarang ada boneka beruang baru, jadi aku akan memeluk boneka itu saja " Shanaya tersenyum sendu

Raja benar-benar mengumpati Rao dalam hati karena membelikan boneka itu, tanpa basa-basi ia menggendong shanaya ala bridal style, shanaya berusaha memberontak namun tenaganya tidak sepadan dengan raja yang notebad nya seorang tentara.

 A FIGHTER [ HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang