Bab ⁰⁵

5.5K 370 7
                                    

*
*
*

Wang Yibo keluar dari apartemen tempat tinggalnya secara diam-diam. Menemui Zhu Zan Jin untuk menanyakan perkembangan tentang penyelidikannya mengenai kehidupan Xiao Zhan.

Di sini mereka berada, di sebuah hotel berbintang milik Wang Yibo. Mereka berdua masuk ke dalam sembari menelisik ke segala arah, berharap tidak ada yang mengikuti mereka berdua.

"Apa kau menemukan titik terang?" tanya Wang Yibo.

Zhu Zan Jin memberikan sebuah flashdisk kepada Wang Yibo. "Semua sudah saya rekam di dalamnya. Belum ada kepastian, namun banyak kejanggalan yang saya temukan." Jelas Zhu Zan Jin.

Wang Yibo mengangguk, dan menyimpan benda itu ke dalam saku celananya. Lalu keluar dari dalam hotel tersebut.

Sedang di perusahaan, Xiao Zhan nampak mengerang marah. Mendapatkan laporan dari sang bawahan jika Wang Yibo diam-diam menemui seseorang dan pergi ke hotel berduaan.

"Brengsek! Batalkan semua pertemuan hari ini!" Perintahnya mutlak. Xiao Zhan bergegas pulang, ingin memberikan pelajaran pada gigolo kecilnya yang berani bermain di belakangnya.

Wang Yibo merebahkan tubuhnya dan atas kasur, membayangkan betapa sexy nya wajah Xiao Zhan saat mendesah di bawah kungkungannya. "Aku benar-benar mencintainya ... ah, Sean ..." Wang Yibo memeluk guling di sampingnya.

Brak!!!

Wang Yibo mendudukkan tubuhnya cepat, menatap terkejut kedatangan Xiao Zhan yang kini terlihat begitu marah.

"Kau sudah pulang?"

Xiao Zhan mengambil langkah lebar, mendekat ke arah Wang Yibo dan menarik kuat kerah kemeja yang pria itu kenakan. "APA PENISMU BEGITU GATAL, HAH?! BERANINYA KAU BERMAIN DENGAN LELAKI LAIN." teriak Xiao Zhan di depan wajah Wang Yibo.

Wang Yibo menarik sudut bibirnya, terlihat begitu menyebalkan. "Kenapa, hm? Bukankah Tuan tidak mengijinkan diriku untuk mencintaimu. Lalu apa salahnya jika aku---"

Cuppp!!

Xiao Zhan melumat kasar bibir Wang Yibo. Yibo hanya diam membiarkan bibirnya dimakan kasar oleh Xiao Zhan. "Ini yang kau inginkan, bukan?" bisik Xiao Zhan sensual di samping telinga Wang Yibo.

"Jika kau seperti ini, bagaimana bisa aku tidak mencintaimu." lembut Wang Yibo.

"Aku hanya butuh penismu--"

Wang Yibo menggeleng, membuat Xiao Zhan menghentikan ucapannya. "Kau hanya butuh penisku, jadi .. tidak masalah bukan? Jika aku mencintai orang lain." seraya menarik sudut bibirnya.

Deg!!

Xiao Zhan terasa terbakar dengan ucapkan Wang Yibo. Dia tidak rela jika Wang Yibo mencintai orang lain, namun dia juga tidak ingin dicintai pria ini. Katakanlah jika Xiao Zhan sangat egois.

"Tidak boleh." Xiao Zhan berucap, lalu pergi begitu saja. Tak ingin Wang Yibo melihat wajah memerahnya.

Wang Yibo menghedikkan kedua bahunya, lalu mengekor dibelakang pemuda cantik tersebut. "Kenapa tiba-tiba pulang?" tanya Wang Yibo selanjutnya.

Xiao Zhan yang hendak mengambil air minum terdiam. Dia kembali teringat akan hal konyol yang baru saja dia lakukan. Meninggalnya meeting penting hanya karena mendapat laporan bahwa Wang Yibo berkencan dengan pria lain. Uh, kepala Xiao Zhan kembali mendidih. Siapa pria itu? Haih! Otak Xiao Zhan berkecamuk memikirkannya.

"Kau darimana saja?" Xiao Zhan justru bertanya balik.

Wang Yibo menaruh jari telunjuknya di dagu, pose berpikir. "Eum .. aku tidak kemana-mana." sahutnya, tidak mungkin dia jujur pada Xiao Zhan. Jika dirinya habis menemui Zhu Zan Jin.

Xiao Zhan membalikkan badannya cepat.

Jedugh!

Dengan kuat dia memukul tembok di dekatnya. Wang Yibo tersentak, bukan karena kaget tapi karena melihat luka di punggung jemari Xiao Zhan.

"Hei! Apa yang kau lakukan?!" Panik Wang Yibo, meraih tangan Xiao Zhan. Namun pemuda itu justru memukul kuat wajah Wang Yibo.

"JAGA BATASAN MU! KAU HANYA PRIA MURAHAN ---"

Wang Yibo tersenyum miris, setiap kali mendengar ucapan kasar Xiao Zhan. Hatinya terasa perih. "Iya aku hanya gigolo mu, Tuan. Kau membeli ku hanya karena ingin menikmati penisku. Lalu apa lagi? Kenapa kau begitu peduli tentang diriku? Kemana aku pergi? Dengan siapa aku pergi? Itu bukan urusan mu. Aku hanya bertugas menusuk lubang pantatmu." Ujar Wang Yibo hampir tanpa emosi.

Xiao Zhan bergetar, pupil matanya bergetar gusar. Apa yang dikatakan Wang Yibo benar. Kenapa dia tidak bisa mengendalikan emosinya? Kenapa dia marah hanya karena mendengar Wang Yibo pergi dengan pria lain?.

"Yibo .. bukan begitu." Xiao Zhan mengulurkan tangannya ke arah wajah memar Wang Yibo.

"Tangan mu terlalu suci untuk menyentuh kulit gigolo murahan seperti ku." Wang Yibo tersenyum, dan meraih jemari terluka Xiao Zhan. Lalu mengecupnya lembut. "Jangan sakiti dirimu lagi, kulitmu terlalu sayang untuk sekedar mendapat goresan luka."

Xiao Zhan menggigit pipi dalamnya. Seumur hidup tak pernah ada yang peduli pada dirinya. Ayah? Kakak tiri? Semua bersikap sama, menganggap dirinya seperti binatang.

Xiao Zhan memilih berlari pergi menuju ke kamarnya sendiri. Dia menangis dalam diam. Sepuluh tahun lamanya, dia berusaha menyembunyikan sisi lemah dalam dirinya dan sekarang kelemahan itu kembali muncul saat Wang Yibo datang dalam hidupnya. Apa dia harus melepaskan Wang Yibo? Xiao Zhan meraba dada kirinya yang terasa berdenyut kencang.

"Apa yang terjadi padaku?"

Wang Yibo terdiam, menatap dompet Xiao Zhan yang tanpa sengaja terjatuh di dekatnya. Dia mengambilnya, lalu membuka isi dompet tersebut. Pupil mata Wang Yibo melebar, saat menatap kartu identitas pemuda cantik tersebut.

"Xiao Zhan .. pantas saja aku tidak bisa melacak identitas aslinya. Dia sengaja memalsukan namanya sendiri. Babby .. aku semakin penasaran dengan kehidupanmu." Wang Yibo berseringai, lalu kembali memasukkan kartu identitas pemuda tersebut ke dalam dompet.

Xiao Zhan merasa pusing, terlalu lama menangis membuatnya tertidur tanpa sadar.

Malam menjelang, Wang Yibo merasa khawatir pada Xiao Zhan yang tak kunjung keluar dari dalam kamarnya.

Tok ... tok ..

"Tuan .. waktunya makan malam." ucap Wang Yibo. Tak ada sahutan, Yibo mencoba membuka knop pintu tersebut. Tidak dikunci?

Wang Yibo perlahan membuka daun pintu kamar Xiao Zhan, menyalakan saklar lampu di sana. Sontak dia terkejut saat melihat Xiao Zhan tergeletak di lantai dengan pakaian yang sama seperti tadi pagi.

"Tuan?!" Wang Yibo segera mengangkat tubuh Xiao Zhan. Merebahkan tubuh kekar pemuda tersebut ke atas kasurnya.

"Kau demam?" gumam Wang Yibo.

Xiao Zhan terisak dalam tidurnya. "Papa .. jangan sakiti aku .. maafkan aku .. ini sakit." rintih Xiao Zhan, memeluk tubuhnya sendiri.

Wang Yibo merepalkan kedua tangannya kuat dia yakin jika masa lalu yang Xiao Zhan alami sangat mengerikan. Tangannya terulur, mengelus punggung Xiao Zhan.

"Sakit .. jangan sentuh ..."

Wang Yibo semakin tak mengerti. Dia membuka baju yang di kenakan Xiao Zhan. Mengamati baik-baik kulit punggung Xiao Zhan yang nampak terdapat banyak tatto. Dia merabanya pelan .. lantas Wang Yibo menghentikan pergerakannya, kedua bola mata Wang Yibo membelalak.

"Bekas luka? Kau sengaja menutup lukamu dengan tatto?"




AGGRESSIVE  [TAMAT]Where stories live. Discover now