Bab ⁰⁶

5.1K 333 6
                                    

*
*
*

Tengah malam Xiao Zhan terbangun, merasa ada beban berat yang menimpa perutnya. Dia tersenyum, saat mengetahui beban itu adalah tangan kekar Wang Yibo yang kini tengah merengkuh tubuhnya.

"Yibo ..." Xiao Zhan menggoyangkan tubuh pria di sebelahnya.

Wang Yibo membuka matanya yang nampak memerah. "Engh?" Gumamnya.

"Aku lapar." ucap Xiao Zhan.

Wang Yibo tersenyum, lalu bergegas bangun dan membuatkan makanan untuk Xiao Zhan. Tak lama dia kembali masuk ke dalam kamar Xiao Zhan.

"Maaf, membuatmu menunggu." ujarnya.

"Hm." Xiao Zhan mengangguk, sedikit menggeser posisi agar Wang Yibo duduk di sebelahnya.

"Sudah lebih baik?" Wang Yibo menyentuh kening Xiao Zhan, lalu memeriksa perban yang menutupi punggung jemari pemuda tersebut.

Xiao Zhan menatap sendu ke arah Wang Yibo. Dia tidak ingin mengakui tentang ketertarikannya pada pria ini. "Yibo."

"Hm?"

"Kau boleh pergi jika kau ingin? Mungkin keluargamu mencarimu. Lupakan tentang kontrak perjanjian --"

"Aku ingin bersamamu. Tak apa jika kau ingin aku menjadi budak mu. Kau boleh melakukan apapun yang kau inginkan terhadapku."

Xiao Zhan terkejut dengan ucapan Wang Yibo. "Kau tidak memiliki keluarga?"

Wang Yibo menggeleng pelan. "Tidak, jika aku punya keluarga .. mana mungkin aku bekerja di bar gay sebagai --"

"Sttt ... Aku tidak ingin mendengar apapun. Yang aku tau penismu hanya milik ku."

Wang Yibo memilih diam, menatap wajah cantik Xiao Zhan. "Kalau keluarga, Tuan?"

Xiao Zhan menghentikan acara makannya, meletakkan sendoknya kasar. Wang Yibo sedikit terkejut, dia merasa telah menyinggung perasaan pemuda ini.

"Ah, lupakan, Tuan. Maafkan aku ..." Yibo tersenyum canggung, meraih piring di hadapan Xiao Zhan lalu menusuk seiris daging dan menyuapkannya di depan mulut pemuda tersebut. "Tuan harus makan ... ayo, buka mulutmu."

Xiao Zhan menatap datar wajah idiot Wang Yibo. Meraih sendok di tangan Wang Yibo dan menyingkirkan piring di hadapannya. Mendekatkan wajahnya dengan wajah pria tersebut, semakin dekat hingga ujung hidung bangir mereka saling bersentuhan.

"Temani aku minum, Yibo ... aku akan membayarmu--"

Wang Yibo mendorong tubuh Xiao Zhan hingga menatap kepala ranjang. Mengunci sisi kanan dan kiri tubuh pemuda tersebut. "Kenapa hanya ada uang yang ada di dalam otakmu, Tuan? Aku tidak butuh uang mu." Desis Wang Yibo.

Xiao Zhan terkekeh geli, pria di hadapannya ini selalu saja berbicara omong kosong. Bukankah mereka terikat kontrak hanya karena uang?

"Sepertinya aku harus memberikan pelajaran untuk Tuan nakal ini."

Xiao Zhan membulatkan matanya. "Jangan berani macam-macam!"

Wang Yibo tak menghiraukan ucapan Xiao Zhan. Dia mengikat kedua pergelangan tangan pemuda itu dengan kepala ranjang. Membuka lebar kedua kaki Xiao Zhan hingga menampakkan lubang kerut berkedut, nampak begitu menggoda.

"Yibo! Aku sedang sakit! Jangan lakukan apapun! Kau hanya budak ku! Turuti semua ucapan ku!" teriak Xiao Zhan.

Libido Wang Yibo hilang seketika, dia tersenyum miris. Kembali menutup kedua kaki Xiao Zhan lalu melepas ikatan di kedua tangan pemuda tersebut. "Maafkan aku, Tuan." ucapnya, lalu pergi meninggalkan Xiao Zhan sendirian.

Xiao Zhan termangu, kenapa hatinya sakit hanya karena melihat wajah kecewa Wang Yibo. Ah, mana peduli Xiao Zhan. Pria itu hanya budak sex nya, tidak lebih.

.
.

Wang Yibo pergi ke markas pribadinya. Menemui Zhu Zan Jin, menanyakan perkembangan tentang penyelidikan mengenai siapa sosok Xiao Zhan alias Sean itu sebenarnya.

"Jadi menurutmu, Xiao Zhan berasal dari keluarga Xiao? Pemilik perusahaan Xiao-Corp?" tanya Wang Yibo memastikan.

"Benar, Tuan. Namun saya belum yakin, seperti ada yang janggal dari keluarga itu." ujar Zhu Zan Jin.

Wang Yibo mengangguk, mengelus janggutnya seraya berpikir. "Keluarga Xiao .. yang aku tau hanya ada satu anak laki-laki di keluarga itu, Xiao Cheng. Jika benar Xiao Zhan berasal dari keluarga mereka .. kenapa aku tidak pernah mendengar pernyataan tuan Xiao mengenai keberadaan Xiao Zhan?" gumam Wang Yibo menerka.

"Apa perlu saya mengorek tentang masalah ini, Tuan?" tanya Zhu Zan Jin.

Wang Yibo menggerakkan jemarinya sembari menggeleng. "Tidak, aku yang akan menangani hal ini. Cukup menarik, seorang anak yang tidak diakui keberadaanya. Ck, apa yang sudah Xiao Zhan perbuat?" Seringai Wang Yibo. Melirik tajam ke arah Zhu Zan Jin. "Cari tau tentang Xiao Cheng, dia adalah pion ku untuk membuka rahasia tentang Xiao Zhan." Wang Yibo tersenyum misterius.

"Baik, Tuan." Zhu Zan Jin menunduk hormat, sebelum kemudian pergi meninggalkan ruang pribadi sang atasan.

Wang Yibo menatap lamat layar laptopnya yang terdapat tulisan biodata mengenai keluarga besar Xiao.

"Kenapa nama Xiao Zhan sama sekali tidak tercantum dalam keluarga Xiao? Apa mungkin Xiao Zhan bukan anak kandung tuan Xiao?"

.
.
.

Di perusahaan Xiao-Corp.

"Papa!! Lihatlah! Perusahaan Wang menghubungiku. Mereka ingin perusahaan kita berkerja sama dengan perusahannya." Girang pemuda cantik, Xiao Cheng.

Pria paruh baya, yang diketahui sebagai ayah dari pemuda itu tersenyum tulus. "Benarkah? Kau sangat hebat, Nak. Perusahaan Wang terkenal begitu selektif dalam memilih kolega bisnis. Dan kau berhasil menerima tawaran darinya. Itu sebuah kemajuan yang luar biasa. Perusahaan kita akan mengalami peningkatan drastis." bangganya.

Xioa Cheng tersenyum lebar. Dia sangat bangga dengan kinerjanya sendiri, dengan begitu sang ayah tak akan ragu untuk menjatuhkan namanya sebagai pewaris sah keluarga Xiao. Hah! Tak sia-sia dia menyingkirkan Xiao Zhan. Ngomong-ngomong, di mana sekarang pemuda itu? Xiao Cheng berharap pemuda sialan itu sudah mati ditelan bumi.

"Baiklah, aku akan pergi bertemu dengan CEO perusahaan Wang, besok. Hah, aku sangat gugub Pa."

"Papa yakin dengan pesona mu, CEO Wang pasti tidak akan meragukan dirimu. Kau putra Papa satu-satunya yang paling Papa banggakan." ujarnya.

Xiao Cheng semakin besar kepala. Begitu mudah masuk dalam keluarga Xiao, dan merebut harta kekayaan mereka. Namun sebelumnya dia harus memastikan tentang Xiao Zhan, jangan sampai pemuda itu muncul dan kembali menghancurkan rencananya.

Xioa Cheng menghubungi anak buahnya, dan meminta mereka untuk mencari keberadaan Xiao Zhan. Memerintahkan anak buahnya tersebut untuk membunuh pemuda itu.

"Cari bajingan kecil itu, lenyapkan dia! Aku tidak menerima kegagalan!"


AGGRESSIVE  [TAMAT]Where stories live. Discover now