Bab ¹⁰

4.8K 344 14
                                    

*
*
*

Xiao Zhan terbangun dari ketidak sadarannya. Dia terdiam, memikirkan apa yang baru saja terjadi pada dirinya. Hemh .. dia mendengus lirih, lalu melepas infus yang tertancap di punggung pergelangan tangannya. Dia benci berada di tempat seperti ini.

"Tuan ... apa yang kau lakukan?!" Wang Yibo yang baru saja keluar terkejut melihat Xiao Zhan keluar dari kamar rawatnya.

Xiao Zhan menatap datar pria di hadapannya. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya.

"Em .. menemani Tuan." Wang Yibo menggaruk belakang kepalanya, canggung.

Xiao Zhan menggeleng malas, pergi begitu saja meninggalkan Wang Yibo di belakangnya. Yibo menatap dingin punggung sempit Xiao Zhan yang kini berjalan sempoyongan.

Keras kepala!

Gumam Wang Yibo, berlari kecil mengejar langkah Xiao Zhan.

Grep!!

Xiao Zhan terkejut saat tiba-tiba saja Wang Yibo mengangkat tubuh berototnya. Menggendongnya ala bridal style.

"Ah ..." Xiao Zhan reflek mengalungkan kedua lengannya di leher Wang Yibo. Menatap heran ke arah wajah tegas pria yang menggendongnya tanpa permisi itu.  Siapa sebenarnya dirimu, Yibo? Kenapa ekspresimu mudah sekali berubah? Aku tidak yakin jika kau hanya sebatas manusia awam.

Wang Yibo menatap fokus ke depan tanpa melihat ke arah Xiao Zhan. Dia kesal dengan keras kepala pemuda ini, sudah jelas sedang sakit namun malah bersikeras pergi.

Nyali Xiao Zhan menciut hanya karena aura gelap yang menguar dari tubuh Wang Yibo. Entah mengapa dia begitu lemah jika melihat ekspresi dingin Wang Yibo yang seperti saat ini. Xiao Zhan menempelkan kepalanya di dada Wang Yibo, memejamkan matanya pelan, sembari menghirup aroma manly tubuh pria tersebut.

"Apa kau marah padaku?" lirih suara Xiao Zhan, sedikit manja.

Tak ada jawaban dari Wang Yibo. Xiao Zhan mendongak, kedua pelupuk matanya nampak berkaca-kaca. "Yibo ... jawab aku!" kesal Xiao Zhan, sedikit berteriak.

Yibo menghentikan langkahnya, menunduk dengan tatapan tajam. "Menurutmu?"

Bibir Xiao Zhan mencebik ke bawah. Sungguh, dia tidak ingin terlihat lemah. Namun rasa takut di dalam hatinya begitu mendominasi. "Kenapa kau marah, hah?! Aku benci melihat tatapan matamu itu!" Xiao Zhan memukul dada Wang Yibo, dengan kuatnya.

Wang Yibo tetap memasang wajah datarnya. Seolah pukulan tangan Xiao Zhan tidak terasa sama sekali.
"Aku tidak suka dengan keras kepalamu, Tuan. Tidak bisakah kau menyayangi tubuhmu sendiri?!"

Xiao Zhan terkekeh geli, "Menyayangi diriku? Hah .. aku lelah .. jika pun aku mati, tidak ada orang yang akan peduli padaku."

"AKU MEMPERDULIKANMU, XIAO ZHAN! KENAPA KAU TIDAK PERNAH MENYADARI PERASAANKU SELAMA INI, HAH?!!" Emosi Wang Yibo.

Xiao Zhan mematung, otaknya mendadak blank. Bibirnya bergetar, seakan begitu sulit untuk sekedar berucap. "Bagaimana bisa kau mengetahui nama asliku?"

Deg!!

Wang Yibo tersadar, dia baru saja kelepasan bicara.

"JAWAB AKU WANG YIBO! SIAPA DIRIMU SEBENARNYA?!" Xiao Zhan menangis, dia merasa dibohongi oleh pria ini. Kenapa hidupnya selalu dikelilingi oleh para manusia munafik?

Wang Yibo menarik napasnya dalam. Lalu berjalan menuju ke mobil Xiao Zhan. Tidak baik bicara di tempat umum dalam keadaan seperti ini.

Di sini sekarang mereka berada, di dalam mobil Xiao Zhan. Xiao Zhan masih menangis, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Tuan ...--

"Jelaskan padaku, Wang Yibo." Xiao Zhan menatap nanar wajah tampan Wang Yibo. Tersirat akan luka dan lelah yang begitu mendalam di wajah Xiao Zhan.

Wang Yibo meraih tubuh Xiao Zhan, memeluknya erat. Memberikan elusan lembut di punggung sempit pemuda tersebut. "Aku akan menjelaskan semuanya padamu, tapi kau harus berjanji padaku. Jangan pernah memintaku untuk pergi dari hidupmu."

Xiao Zhan mengangguk pelan. Wang Yibo mengecup rambut hitam Xiao Zhan sekilas, lalu mengelusnya lembut. Dia mulai menceritakan tentang siapa dirinya yang sebenarnya, tantang bagaimana dia tau mengenai siapa Xiao Zhan. Minus dengan rencananya membalas dendam pada keluarga Xiao. Dia tahu, jika dirinya jujur mengenai hal ini, Xiao Zhan tidak akan bisa menerima. Wang Yibo harus mendekati hati Xiao Zhan secara perlahan.

"Kau pemimpin mafia?" Xiao Zhan bertanya, dia masih terkejut dengan penjelasan pria di hadapannya ini.

Wang Yibo membingkai wajah sembab Xiao Zhan. Mengecup bibir pemuda itu, memberikan kuluman kecil. "Iya, maafkan aku karena sudah membohongi mu." tuturnya lembut.

Xiao Zhan masih sedikit sesenggukan. "Kenapa kau melakukan ini padaku?"

Wang Yibo tersenyum tipis, menyingkirkan anakan rambut yang menutupi kening Xiao Zhan. "Karena aku ingin dekat denganmu." Wang Yibo mendekatkan wajahnya dengan wajah Xiao Zhan. "Aku mencintaimu, Tuan Xiao Zhan." Bicara dengan nada serius.

Xiao Zhan bergetar, meraba dada kirinya yang kini terasa berdentum kuat. "Bagaimana bisa? Kau---"

"Sepuluh tahun yang lalu, kita pernah bertemu. Kau tanpa sengaja menabrak diriku, sejak saat itu .. aku mulai tertarik padamu. Aku diam-diam melindungi mu dari kejauhan. Aku tidak ingin ada siapapun berani menyentuh dirimu."

Xiao Zhan menautkan kedua alisnya. "Jangan bilang jika kematian para pria yang bersamaku---"

Wang Yibo tersenyum canggung, "Iya, aku yang membunuh mereka."

Xiao Zhan membuka mulutnya tak percaya. Jadi selama ini, anggapan tentang kutukan itu hanya sebuah halusinasi?

"Pantas saja kau tidak mati saat bercinta denganku! Dasar bajingan!" Xiao Zhan tertawa seraya mengusap air matanya kasar.

Wang Yibo ikut tersenyum, memeluk tubuh Xiao Zhan penuh kasih sayang. "Maafkan aku, hm? Aku terlalu buta akan cintaku padamu, Tuan."

"Ck, jangan memanggilku seperti itu, menggelikan." Xiao Zhan memukul dada Wang Yibo main-main.

Wang Yibo tertawa ringan, menghapus bekas air mata yang masih nampak di kedua pipi Xiao Zhan. Menatap kedua netra pemuda itu begitu dalam. "Xiao Zhan, jadilah milikku. Berikan semua beban hidupmu padaku, jadikan aku alatmu untuk melakukan apapun yang kau inginkan. Aku berjanji akan menemanimu sampai maut menjemput."

Xiao Zhan kembali menitikkan air matanya, baru kali ini ada orang yang memperdulikan hidupnya. Dia takut untuk kembali jatuh cinta, dia takut jika orang yang dicintainya akan berakhir sama seperti cinta masa lalunya. Xiao Zhan tidak ingin tersakiti untuk kesekian kali.

"Xiao Zhan, kenapa kau menangis? Apa ucapan ku menyakiti hatimu?"

Xiao Zhan menggeleng cepat, "Aku takut ..."

"Takut kenapa, hm?" Lembut Wang Yibo.

"Aku takut mengenal apa itu cinta. Aku takut jika suatu hari nanti kau pergi .. aku-aku---"

Cupp!!

Wang Yibo membungkam mulut Xiao Zhan dengan mulutnya. Mengajak pemuda di hadapannya berciuman, untuk meredam rasa gelisah yang membuncah di dalam hati mereka berdua. Wang Yibo hanya ingin meyakinkan jika cintanya pada Xiao Zhan tidaklah main-main. Sepuluh tahun dia bersabar, dan kemudian berhasil masuk dalam lingkup kehidupan Xiao Zhan. Masih dapat diragukan kah perasaan Wang Yibo?

AGGRESSIVE  [TAMAT]Where stories live. Discover now