Sebuah mobil bekas 3

7 2 0
                                    

Sementara itu di kota Denpasar, Charles dan Christina berjalan. "Astaga, Charles Roosevelt. Bulu-bulu dadamu halus sekali" kata Christina sambil membelai. "Benar, Christina Goldman. Bulu-bulu dadaku yang membuat dirimu tergoda" kata Charles sambil mencium bibir. "Benar sekali, Charles sayangku. Bulu dadamu tebal dan halus" kata Christina sambil memuji. "Terima kasih, Christina. Sekarang saatnya kita keluar" kata Charles sambil mencium.
Seketika itu juga, mereka terus-menerus bercerita.

Sementara itu dari belakang, Daniel dan Victoria berduaan. "Astaga, Daniel Roosevelt. Bulu-bulu dadamu halus sekali" kata Victoria sambil membelai. "Benar, Victoria Turner. Bulu-bulu dadaku yang membuat dirimu tergoda" kata Daniel sambil mencium bibir. "Benar sekali, Daniel sayangku. Bulu dadamu tebal dan halus" kata Victoria sambil memuji. "Terima kasih, Victoria Turner. Sekarang saatnya kita keluar" kata Daniel sambil mencium.
Seketika itu juga, mereka terus-menerus bercerita.

Sementara itu dari kejauhan, Derek dan Windy berduaan. "Astaga, Derek Roosevelt. Bulu-bulu dadamu halus sekali" kata Windy sambil membelai. "Benar, Windy Spencer. Bulu-bulu dadaku yang membuat dirimu tergoda" kata Derek sambil mencium bibir. "Benar sekali, Derek sayangku. Bulu dadamu tebal dan halus" kata Windy sambil memuji. "Terima kasih, Windy Spencer. Sekarang saatnya kita keluar" kata Derek sambil mencium.
Seketika itu juga, mereka terus-menerus bercerita.

Sementara itu di kota London, Dimitrio dan William berduaan. "Halo, uncle Dimitrio Santacruz. Senangnya bertemu denganmu" kata Jonathan sambil tersenyum. "Halo, Jonathan Santacruz. Senangnya bertemu denganmu" kata Dimitrio sambil tersenyum. "Baiklah, uncle Dimitrio. Rasanya aku sedih sekali" kata Jonathan sambil tertunduk. "Tenang saja, Jonathan. Lupakanlah masalahmu" kata Dimitrio sambil memeluk. "Tetapi, uncle Dimitrio. Bagaimana cara melakukannya?" tanya Jonathan. "Baiklah, Jonathan Santacruz. Sebaiknya kita pulang" jawab Dimitrio sambil berbisik. Seketika itu juga, Jonathan mulai merasa mengerti dan paham.

The Perfect Man 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang