7. disappointed

123 16 0
                                    

bagaimanapun caranya untuk menutupi suatu rahasia, pada akhirnya akan terbongkar juga.
Bukan maunya untuk menyembunyikan rahasia itu tapi, keadaan yang membuatnya harus merahasiakan.
Toh, belum tentu juga jika dia jujur dan memberi tahu, nantinya akan peduli dan menghawatirkannya.
Dia tidak pernah di beri ruang untuk bercerita, bahkan untuk sekedar mengeluh letih dia tidak bisa.

Sing menatap sekelilingnya dengan pandangan kosong, dia baru sadar dari pingsan, sing tidak bisa menahan  rasa sakit akibat jantungnya sangat ber debar, dan tubuhnya sangat lemas..
Babanya membawa sing pulang ke Mansion, bukan ke rumah sakit. Tapi tidak apa-apa karena ia tetap di rawat di rumah. Ada perawat yang masuk ke kamar dan memeriksa sing..

"Apa jantung mu masih berdebar?." Tanyanya.

"Masih. Tapi, sudah lebih baik dari sebelumnya." Ucapnya.

Perawat itu keluar dari kamar sing.

Waktu sudah pagi, hari ini tidak mungkin pergi ke sekolah. Takapa dia bisa meminta bantuan Lex untuk ijin hari ini.
Sing sebernya memikirkan ucapan Leo semalam, Appanya akan pulang hari ini.
Appa pasti akan marah lagi pada sing.

"Mama." Lirihnya, sing sangat merindukan mamanya. Sebernya hubungan sing dan mamanya cukup kurang baik. Sudah dua tahun ini mama dan appanya lebih sering tinggal di Busan. Karena perusahaan pusat mereka ada di sana. Mamany selalu memberi alasan agar sing dan Leo semakin akrab jika tinggal berdua. Mamanya salah karena nyatanya mereka malah semakin asing.

Louis masuk ke dalam kamar sing.
"Mak Chun sing." Sing yang mendengar panggilan dari babanya lantas merinding. Ahh nama itu..
Sing menunduk kali ini dia tidak berani menatap babanya. karena dia tahu dia telah melakukan kesalahan.

"Kau, tahu apa kesalahan mu?!" Sing mengguk.
"Kenapa kau berbohong dan merahasiakan semuanya dari ku!."

Louis mengambil satu lembar surat dari sakunya.

Nama: Mak Chun Sing

Usia: 17

Diagnosis: Hipertiroid

Setadium: 3

Tanggal: 11 Januari 2020.

"Setadium tiga! Sing, setadium tiga." Katanya dengan nada yang sudah tidak beraturan.
Jika aku tahu pada akhirnya ini akan terjadi aku tidak akan membiarkan kau melakukan operasi waktu itu!!.

Bisa di bilang sing ini pejuang Hipertiroid. Dadi dia kecil tapi saat dia usia delapan tahun dia, di nyatakan sembuh.. tapi, seorang penderita Hipertiroid tidak akan sembuh sembilan puluh persen. Penyakit itu rawan kambuh lagi.

"Baba, aku mohon.. jangan di bahas lagi. Aku melakukan itu dengan senang hati, dan aku tidak menyesali keputusan ku waktu itu.."

"Kau, menyelamatkan nyawa orang lain. Tapi tidak bisa menyelamatkan nyawamu sendiri." Katanya.
Sing ter henyak dengan ucapan babanya.

______________________________________

Pagi ini Leo, berniat untuk pergi sekolah lebih awal untuk menghindari Appanya.
Soalnya appanya datang lebih cepat dari yang di kira.

"Appa, aku pergi sekolah dulu, aku ada kegiatan di pagi hari."ucapnya tapi, langkahnya terhenti kala appanya bicara.

"Kau, mulai berani berbohong ?.
Aku tahu kau tidak ada kegiatan sepagi ini." Ucapnya
"Apa ini?!!.. 79 untuk nilai matematika. Minggu lalu juga 79 kata Seok dia meremas kertas itu dan melempar ke arah Leo. Apa bisa mu hanya main game, dan meminum obat-obatan. Kapan kau pintar.?!! Bentak Seok.
Kenapa kau tidak bisa seperti sing, dia pintar, sehat, dan berprestasi. Tidak seperti mu. Kata-kata yang di ucapkan Seok membuat kebencian Leo, pada sing yang mulai berkurang menjadi besar lagi. Tampa pamit Leo pergi dari rumah di iringi teriakan Seok yang memanggilnya.

"Leo, benci dia banding-bandingkan dengan orang lain apa lagi orangnya itu sing, Leo akui sing hampir sempurna Dari segala hal."

______________________________________

Zayyan turun dari kamarnya. Dia sudah di sambut eommanya yang sedang masak di dapur.

Zayyan bingun harus bersikap seperti apa. eommanya itu sangat baik, bahkan semalam saat dia menjemput zayyan ke kantor polisi dia tidak marah karena insident semalam.

"Hannyonghaseyo" ucap Kim tae-rii. Eommanya zayyan.

"Hannyonghaseyo." Kayanya.

"Makan dulu, eomma hari ini masak Bulgogi" Ucapnya. Zayyan mengguk lalu makan bersama eommanya.

Zayyan terus diam, dia terus memikirkan isi dalam surat yang dia temukan semalam. Zayyan harus memastikan apa yang dia baca benar atau bukan pada orangnya langsung.

______________________________________

Hiii guys maaf baru ufdate lagi..
Kali ini nulisnya dalam keadaan habis nangis hehe..

Jangan lupa vote yawww

Blisss... Zayyan, Leo, Hyungsik akhir ke Indonesia lagi. Mereka bakal ke solo.

DEAR SING  || XODIAC Where stories live. Discover now