Eternal Sunshine 5 : Aku adalah bagian dari chapter panjang yang kau buat.

567 124 23
                                    

Story by : HinataLight8

Rate : M

Genre: Hurt, Healing, Fluffy, Friendship, Romance, Harem.

Diclaimer: All Characters of Naruto is belongs to Masashi Kishimoto.

This story is mine.

Warning: All Typo(s), Out Of Chara, If you dislike this story, please turn back with peace. No flames with barbarian's words, Be Nice for critic, Typo and others. Thank you.

_________________________________________


---****---

Kushina menghentikan langkahnya memasuki dapur sesaat terdengar pembicaraan dua orang pelayan wanita yang mengusik telinganya. Dia terdiam, namun tidak dengan indra pendengarannya.

"Ya ampun ini tas terbaru itu kan? Apa ini beanr-benar untuk kita?" Kaoru, salah satu dari dua pelayan terlihat tak percaya dengan hadiah mahal yang baru saja diterimanya.

"Iya, Tuan besar yang memberikannya padaku tadi sebelum berangkat ke kantor." Ayumi menjelaskan sambil memandang kagum tas yang diterimanya.

"Jadi tas ini pemberian Tuan Besar ?"

Ayumi menggeleng. "Bukan, Tuan besar bilang ini titipan dari Nona Hinata untuk diberikan pada kita." Nampak gurat kesedihan diwajah Ayumi.

"Ada apa sebenarnya Ayumi, hampir tiga minggu Nona Hinata tak pernah berkunjung, baru sore kemarin aku melihat Nona Hinata datang tapi dia tidak ikut makan malam."

"Tuan Besar bilang hadiah ini sebagai ucapan terimakasih Nona Hinata pada kita karena membantunya membungkus ramen untuk dibawa pulang." Ayumi menatap sendu tas mahal ditangannya. "Sepertinya Nona Hinata tak akan kembali lagi kerumah ini."

"Apa maksudmu? Aku tak mengerti, jelaskan padaku ?"

"Kau tahu, saat hendak menghidangkan kudapan ketika Nona Hinata bertandang sore kemarin aku mendengarnya mengatakan telah berpisah dengan Tuan Muda. Dan lagi--" Ayumi menjeda, membuang nafas dalam.

"--Dan lagi?" Kaoru berucap penasaran.

"Semalam Tuan Muda membawa Nona Sakura makan malam. Kau tahu kan maksudku, Kaoru."

Bergantian, Kaoru ikut menghela nafas. "Aku tahu. Tapi bagaimana bisa- maksudku selama aku mengamati Tuan Muda, dia sepertinya juga menyukai Nona Hinata."

Kening Ayumi berkerut. "Kau menyukai Tuan Muda ?"

"Huss.. jangan asal bicara." Kaoru mendengus. "Kau pikir aku tak tahu diri, Nona Hinata yang sesempurna itu saja ditolak apalagi aku." Keduanya tertawa.

"Kau tahu kan Tuan Muda sangat baik seperti Tuan Besar, aku hanya mengagumi keduanya tidak lebih."

"Jadi, apa yang membuat mu mengira Tuan Muda menyukai Nona Hinata ?"

"Ya mungkin asumsi ku ini berlebih. Tapi begini, aku sering kali mendapati mimik wajah Tuan Muda berganti saat melihat Nona Hinata memakan lahap ramen buatan Nyonya Besar."

"Aku tidak mengerti?!" Ayumi nampak kebingungan dan penasaran.

"Dasar, makanya jangan memotong pembicaraan orang seenaknya. Masa kau tak sadar, ekspresi Tuan Muda kerap kali berganti saat curi pandang menatap Nona Hinata yang sedang makan."

"Aku tak tahu apa Tuan muda menyadari atau tidak, tapi wajahnya kadang cemburut, jengah, kesal, tapi selalu diakhiri dengan senyum tipis saat melihat Nona Hinata makan."

Eternal SunshineWhere stories live. Discover now