Eternal Sunshine 6 : Dia bilang masih ingin memperjuangkan cintamu.

562 127 22
                                    

Story by : HinataLight8

Rate : M

Genre: Hurt, Healing, Fluffy, Friendship, Romance, Harem.

Diclaimer: All Characters of Naruto is belongs to Masashi Kishimoto.

This story is mine.

Warning: All Typo(s), Out Of Chara, If you dislike this story, please turn back with peace. No flames with barbarian's words, Be Nice for critic, Typo and others. Thank you.


_________________________________________


---****---


"Naruto, sebelum kita mengakhirinya disini. Bolehkah aku bertanya satu hal padamu?"

"Aku penasaran tentang bagaimana aku terlihat dimatamu ?"

"....."

"Saat kita bertemu lagi, aku pastikan aku bukan Hinata yang pernah mencintaimu. Saat kita tidak sengaja bertemu pandang aku pastikan tidak lagi memiliki debar dimataku. Aku akan biasa-biasa saja, sebab setelah melangkahkan kaki dari sini cerita cintaku telah benar-benar usai."

.

.

.

Hinata tersentak ketika Yahiko menepuk ringan bahunya. "Apa?"

"Kau melamun." Yahiko kembali melanjutkan kegiatan memasak dibalik meja counter yang diduduki gadis itu.

"Hanya sedikit mengingat pertemuanku dengannya." Ucapnya santai sambil meminum segelas ocha hangat.

"Hahhh.... dia ternyata sangat menyebalkan." Gadis itu membuang nafas jengah.

"Kenapa aku baru menyadarinya?"

Hinata mulai bergumam dan mengumpati dirinya dan orang itu. "Ckk... dasar bodoh."

Mungkin karena telah berhasil mengenyahkan cinta, entah bagaimana dimata Hinata mantan kekasihnya itu terlihat sangat menyebalkan.

Naruto, pria itu bahkan tak memberi jawaban atas satu pertanyaan terakhir yang diajukannya sebelum perpisahan tadi siang.

Indra pendengaran Yahiko menajam saat mendengar umpatan Hinata. Ia jelas tahu orang yang saat ini tengah menjadi bahan umpatan gadis cantik itu. "Kau menyesal ?"

"Hm... aku juga kesal karena kau lagi-lagi benar." Hinata mendumal sembari memperhatikan Yahiko yang sibuk memasak pesanan makan malamnya.

"Sial... empat tahunku terbuang sia-sia." Kali ini Hinata mendegus disertai tawa mengejek, kentara sekali menyesali kisah cintanya.

Benar, penyesalan itu bukan datang karena Hinata melakukan hal yang salah. Namun karena Hinata melakukan hal yang terbaik untuk orang yang salah. Karena hal itu Hinata sampai melupakan rasa bahagia dan bersahabat dengan luka.

Yahiko hanya menanggapi sekilas dengan anggukan kepala, kedua tangan dan matanya fokus memasak.

Senyum Hinata terpatri dengan sendirinya, dia menyukai dimana pembicaraan dengan Yahiko terjalin.
Pria itu seperti mempunyai tombol otomatis untuk tahu kapan waktunya berbicara dan kapan waktunya mendengar.

Sepuluh menit kemudian dua menu lezat tersaji dimeja counter untuk dua orang pengunjung terakhir kedai malam ini, Hinata dan seorang pria yang duduk disebelahnya.

Eternal SunshineWhere stories live. Discover now