Eternal Sunshine 12 : Cinta tak salah, namun hubungan bisa salah.

752 118 31
                                    

Story by : HinataLight8

Rate : M

Genre: Hurt, Healing, Fluffy, Friendship, Romance, Harem.

Diclaimer: All Characters of Naruto is belongs to Masashi Kishimoto.

This story is mine.

Warning: All Typo(s), Out Of Chara, If you dislike this story, please turn back with peace. No flames with barbarian's words, Be Nice for critic, Typo and others. Thank you.


_________________________________________

"Someday, someone will choose you and will keep on choosing you, everyday."
_________________________________________


Dari celah pintu ruang private restoran, Toneri mengamati kedatangan gadis cantik yang perlahan mendekat kearah mejanya.

Darahnya berdesir, jantungnya berdegup tak berirama hingga tak tahu cara mengantisipasinya.

Inikah yang mereka katakan sebagai cinta pada pandangan pertama?

Love at first sight. Mungkin kah itu benar-benar ada?

Toneri tidak tahu bagaimana orang jatuh cinta pada pandangan pertama, sampai dia bertemu dengan Hinata malam ini.

Mereka bilang mata adalah pembawa jiwa, mungkin itu sebabnya Ia tak bisa berpaling dari pancaran indah amethyst gadis itu tepat disaat kedua mata mereka bertemu untuk pertama kalinya.

Sesaat setelah itu terjadi, sebagai pihak yang kalah Toneri akhirnya terjatuh dalam lubang cinta bak palung laut terdalam.

.

.

"Selamat malam Hiashi, Hinata. Terimakasih telah memenuhi undangan kami malam ini, silahkan duduk."

Otsutsuki Kaguya menyambut kehadiran dua tamu istimewanya malam ini, disusul kemudian oleh Toneri yang menyapa dan memperkenalkan diri.

Azabujuban Shotengai, restoran dengan sajian masakan asli Jepang yang dibuat menggunakan bahan makanan khas tiap musim memiliki interior ruang bernuansa nyaman dengan pencahayaan lembut menjadi pilihan Kaguya sebagai tempat pertemuan dengan calon keluarga barunya.

"Apa Hinata sudah keluar dari club? Akhir-akhir ini Bibi jarang melihatmu lagi di Galeri Utsukushī."

Pisau yang tengah memotong irisan daging steak diatas piring terhenti sepintas, "Aku masih member disana Bibi Kaguya." Bibir Hinata membentuk senyum tipis.

Otsutsuki Kaguya bukanlah orang yang asing bagi Hinata. Meski tak dapat dikatakan dekat, namum lingkungan sosial dan bisnis kerap membuat keduanya bersinggungan walau hanya sebatas menyapa.

Kala itu, Galeri Seni Utsukushī adalah salah satu dari banyak tempat yang menjadi saksi perjuangkan Hinata meluluhkan hati seorang Uzumaki Kushina, Ibu dari pria yang pernah menjadi semestanya.

Walaupun kerap kali diabaikan, dengan tak tahu malunya Hinata selalu mengekor Kushina berupaya menjadi lebih dekat. Ya, meski pada akhirnya semua itu berakhir kandas.

Ketidakhadiran Hinata dua bulan terakhir di Galeri Seni Utsukushī disebabkan kesibukannya yang menggunung setelah menjadi penerus Hyuga, dan juga karena Hinata memang enggan berada diruang yang sama dengan Uzumaki Kushina.

Apa karena Hinata merasa sakit hati dan benci? Tidak.

Kedua hal itu tidak pernah terbesit dalam kepalanya. Fakor terbesar adalah karena rasa tak tahu malu kala itu membuat Hinata merasa bersalah sebab telah mengusik kehidupan Nyonya Uzumaki.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 11 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Eternal SunshineWhere stories live. Discover now