*****
VOTE NYA DI KASIH DULUAN
SESUDAH ITU SILAKAN
MEMBACA BAB INI**
**
**
__________Qiana menunggu afga yang sedang mandi di kamar kakaknya selama 7 menit akhirnya afga keluar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.
"Kepala gue berat ay." Keluh nya.
"Gimana rasanya mabuk enak hem, udah di bilangin jangan minum malah ngeyel ngikutin rikal," Gerutu dari qiana.
"Gue nggak mabuk sayang." Ucapnya menyangkal.
"Terus tadi malem apa Ga kalo bukan mabuk," Tanya qiana jengkel.
"Emang gue beneran mabuk ay? terus kita tadi malem pulangnya gimana?" Bingung afga.
"Lo mabuk Ga kita pulangnya di jemput kak akta sama ravka, ini yang pertama dan terakhir ya Ga awas kalau sampe mabuk lagi gue tinggalin lo," Ancam nya.
"Jangan dong qia sayaangg.. rikal gimana. terus tadi malam kita nggak deketan kan pas gue mabuk?" Tanyanya.
"Fander sama erji tadi malem yang nemenin rikal. waktu di rumah rikal lo emang nggak deket gue Ga tapi pas nyampe rumah lo nggak mau lepas dari gue semalaman ampe lo sadar tadi."
Afga mendekati ia berbisik."Ada yang gue lakuin ke lo nggak tadi malem?"
"Seinget lo?" Jawab qia sangat sinis.
"Nggak inget ay." Balasnya sambil terkiki.
"Udah buruan mana seragamnya." Qia ingin memakaikan seragam afga.
"Bentar ay kayaknya gue itu deh?" Afga berbalik saat hendak mengambil seragam nya.
Dia ke qiana lagi membuka sedikit kerah seragamnya afga membulat kan matanya.
"Gila brengsek banget gue ay itu ada banyak sakit nggak ay?""Lumayan sakit pas baru lo mangsa tadi malem untung lo giniin nya di tempat yang gak keliatan." Sanggah qiana.
"Kenapa nggak mukul gue atau jauh dari gue qia."
"Afga kak akta udah lima kali bawa lo ke kamarnya lo malah ngerengek sambil guling-guling di lantai akhirnya yaudah mau gimana lagi lo diem kalo di dekat gue."
"Kasihan sayang nya afga kena gigitan banyak tenang aja gue nggak akan mabuk lagi ay tadi malem di hasut rikal tuh," Sesalnya afga menangkup wajah qiana.
Rikal di bawa ke kamar mandi oleh fander dan erji mereka berdua menaruhnya di bawah shower karena rikal tidak bangun dan terus mengeluh kepala nya berat.
"Dingin ji fan," Decaknya dia langsung membuka mata sepenuhnya dan lari keluar.
"Kal mandi sekalian malah lari keluar lo." Panggil erji.
"Lo berdua keluar dulu," Ucapnya.
"Bisa lo mandi sendiri gue bantuin sini ikhlas gua beneran." Canda fander.
"Nggak normal lo fan cepetan pergi," Usir nya agar fander dan erji keluar dari kamar mandi.
Tadinya afga dan qiana mau di antar akta tapi mereka menolak dan afga membawa mobil sendiri.
"Ay pertandingannya hari senin gue harus bisa ngalahin tim yang jadi rival big tim selama dua tahun ini." Afga bercerita.
"Hari senin tinggal beberapa hari lagi Ga. big tim harus menang." Ucap qiana.
YOU ARE READING
Afgasyah [REVISI]
Teen FictionAfgasyah Alenzi Reynanta. dia sosok yang sangat mencintai seseorang yang sedari kecil tidak pernah jauh dari nya hingga usia memasuki remaja rasa sayangnya pada Qiana. terasa begitu nyata dan mulai di pahami namun kisah asmaranya tidak berjalan lanc...