6. Kebahagiaan untuk Semesta

3.1K 337 13
                                    

Sebelum mulai, yuk kita absen dulu...

Kalian apa kabar hari ini?

Pada nungguin Semesta nggak?

Happy reading ya...

***

"Kebahagiaan Semesta itu sederhana, asalkan Mentari alasannya."

***

Sudut bibir Semesta tidak berhenti menahan kedutan yang memaksanya untuk terus tersenyum seiring dengan petikan gitar di jemarinya juga sorak-sorai para penonton di bawah panggung. Sesekali cowok dengan kaos hitam polos dan celana jeans berwarna senada yang robek di bagian lututnya itu menggaruk tengkuknya sembari menunduk, menyembunyikan rona merah di pipinya saat matanya bertubrukan dengan netra hitam pekat milik cewek yang tengah menyunggingkan senyuman manis di barisan penonton paling depan.

Ya benar, Semesta tengah salah tingkah hanya karena Mentari datang ke perform-nya malam ini. Sebenarnya bukan fakta itu yang membuat Semesta salah tingkah sejak tadi. Selain ini kali pertama ia dilihat langsung oleh Mentari saat di atas panggung, sejak tadi Mentari juga sepertinya memang sengaja ingin menggoda dirinya. Ingin membuat fokusnya pecah. Bagaimana tidak? Sejak tadi cewek itu menatapnya tanpa berkedip dengan senyuman yang begitu manis. Senyum yang selalu berhasil membuat Semesta jatuh cinta pada Mentari dari dulu hingga sekarang.

Sial! Cewek dengan off shoulder dress berwarna hitam selulut itu benar-benar terlihat menggemaskan! Bagaimana bisa Semesta mengalihkan pandangannya ke arah lain kalau sudah seperti ini? Mentari terlihat sangat cantik di bawah sana. Selalu. Rasanya Semesta sangat ingin mengabadikan senyum menggemaskan Mentari saat ini menggunakan kamera kesayangannya.

Membuang napasnya perlahan, tangan Semesta bergerak mengusap peluh di dahi sambil menyugar rambutnya ke belakang saat ia mempunyai kesempatan beberapa detik untuk melakukan itu sebelum kembali fokus pada senar-senar gitar di jemarinya. Demi apapun sebelumnya Semesta tidak pernah merasa segerah ini saat berada di atas panggung. Namun, kali ini keringat di dahi dan pelipisnya tidak berhenti bercucuran. Membuat beberapa penggemarnya yang tidak lain adalah mahasiswi-mahasiswi Harnus University dari berbagai jurusan itu berteriak semakin kencang karena merasa dengan penampilannya sekarang, Semesta justru terlihat semakin keren.

Sayangnya hal itu tidak berlaku untuk Mentari, sejak tadi cewek berambut hitam dengan ombre warna biru tosca di bagian bawah yang dibiarkan tergerai sepunggung itu merasa sedikit risih saat cewek-cewek yang berdiri di belakangnya kepedean ketika Semesta melemparkan tatapan dan senyuman lembut ke arahnya. Mereka mengira tatapan dan senyuman itu Semesta tujukan untuk mereka. Padahal jelas-jelas Semesta memberikannya untuk dirinya. Apalagi sekarang. Hanya dengan melihat Semesta mengusap keringatnya, kenapa mereka harus berteriak histeris? Lebay sekali menurut Mentari. Belum lagi sejak tadi mereka semua juga tidak berhenti memanggil-manggil nama anak Aspire. Meneriakinya satu-persatu. Mulai dari Caraka, Kajev, Tenggara, Biru, Reijiro, Javas, hingga Semesta.

Mentari berdecak pelan. "Ck! Lebay banget sih jadi cewek!" Kalau bukan karena paksaan Semesta, ia benar-benar ogah harus datang ke acara kampus seperti ini. Belum lagi harus berada di antara kerumunan cewek-cewek yang menurutnya terlalu berisik. Menyebalkan!

Ekspresi kesal Mentari sejak tadi tidak luput dari perhatian cowok yang masih berada di atas panggung sana. Semesta mengucapkan kata 'i love you' tanpa suara pada Mentari untuk mengalihkan fokus Mentari, juga untuk menjaga mood cewek itu. Benar saja, detik berikutnya setelah Semesta mengucapkannya, Mentari kembali tersenyum. Mentari memang cewek keras kepala yang tidak mudah luluh dengan rayuan atau gombalan receh apapun, akan tetapi Mentari tetaplah seorang cewek yang mempunyai sisi ceweknya di beberapa keadaan tertentu. Seperti sekarang misalnya. Ia merasa salah tingkah hanya karena ulah Semesta yang terlihat tengil itu. Ditambah cowoknya yang posesif itu juga terus menatap ke arahnya sambil sesekali tersenyum tipis.

Peluk untuk SemestaWhere stories live. Discover now