Perjalanan pulang, Bayu menikmatinya dengan bahagia. Hasratnya dipuaskan oleh Bella malam ini, Bella bahkan tidak lagi menolaknya, dan itu membuatnya bahagia.
Saat perjalanan pikirannya terus memikirkan cara apalagi yang akan dia lakukan besok, dia harus bercinta lagi dengan gadis secantik Bella, itu yang dia pikikan. Tanpa dia sadari jika beberapa motor sedang mengikutinya sejak keluar dari rumah Bella. Mereka teman genk motor Pras yang diminta untuk mencelakai Bayu. Dengan cara matang, mereka ingin membuat Bayu kecelakaan, dan harus tampak murni jatuh dengan sendirinya tanpa terekam ataupun diketahui oleh siapapun, genk motor yang mencelakainya.
Saat di pertigaan, di rasa memang aman. Mereka membuat motor Bayu terjatuh dengan menendangnya sampai Bayu terpental. Jalanan yang gelap dan sepi membuat mereka leluasa melakukan tindakan itu. Setelah memastikan Bayu tergeletak di sisi jalan mereka melarikan diri. Belum puas dengan Bayu di sisi jalan, motor terakhir melindas satu kaki Bayu yang tak sadarkan diri.
"Apa yang kau mau sudah aku lakukan. Sekarang kau harus menepati janjimu," ucap Pras setelah mendapat kabar dari temannya, kalau rencana mereka berhasil.
"Aku akan menemuimu besok. Malam ini orang tuaku sedang di rumah, terima kasih kau sudah melakukan apa yang aku mau," jawab Bella. Walau sejak tadi dia panik menunggu kabar dari Pras, tapi dia lega saat Pras memgabarinya. Mereka bahkan tidak peduli ketika nanti pelaku di tangkap, pikirnya uang bisa merubah segalanya. Terutama Bella, dia menangis puas, saat setelah ini dia tidak akan bertemu dengan Bayu. Dia tega melakukan itu karena sakit hatinya.
"Aku akan tagih janjimu," sahut Pras sebelum menutup sambungan teleponnya.
Malam ini ada rasa lega di hati Bella, saat pria bejat itu berhasil dia singkirkan. Dia tidak lagi bertemu pria menjijikkan itu lagi, meski setelah ini dia akan menjadi budak sex Pras. Itu tidak masalah untuknya, asal Bayu bisa menghilang dari hadapannya.
***
Keesokan harinya, Bella yang baru bangun segera bergabung dengan orang tuanya untuk sarapa bersama. Dengan celana jeans dan atasan crop menunjukan perut mulus Bella yang menawan.
"Mau ke mana cantik sekali," puji Mama Bella yang melihat putrinya tampak bersiap untuk keluar pagi ini.
"Bella ada janji dengan teman," jawab Bella.
"Dengan siapa? Kau harus fokus dengan pendidikanmu, jangan keluyuran terus," sahut Papa Bella.
"Seminggu penuh aku harus menerima Les tambahan, tapi biarkan aku menikmati mingguku seperti gadis lainnya, kenapa Papa begitu menuntutku. Apa Papa akan mau kalau aku tidak memiliki nilai yang bagus?" Bella jarang melawan seperti ini, karena dia gadis yang penurut sebelum Bayu menghancurkannya.
"Kau berani melawan Papa!" Teriak Hartawan, Papa Bella.
"Sebaiknya aku pergi, aku sudah kenyang." Merasa Papanya sudah marah, Bella memilih untuk pergi. Dia bahkan tidak peduli saat mamanya memanggil.
Bella pergi menggunakan taksi ke tempat Pras, dia memang ada janji dengan Pras pagi ini, walau sebenarnya Bella saja yang merasa bosan di rumah. Saat ada orang tuanya, dia selalu di ceramahi tentang dirinya yang harus berhasil agar orang tuanya tidak malu.
"Non, cantik sekali, apa Non pacar barunya Den Pras?" tanya asisten rumah Pras. Terlahir di dalam lingkungan yang kaya, Pras sama seperti Bella yang kurang kasih sayang dari orang tuanya. Bahkan dia sangat jarang bertemu dengan orang tuanya, dia tinggal sendiri di rumah besar miliknya itu.
"Bisa di bilang seperti itu. Kenapa di sini sepi, apa penghuni lain sedang melakukan kegiatan weekend?" tanya Bella iseng.
"Den Pras tinggal sendiri, hanya saya dan 2 orang pekerja untuk membersihkan rumah. Orang tuanya akan singgah di waktu tertentu, tapi itu jarang," jelasnya.
Bella hanya menggangguk mengerti, dia berjalan mengikuti asisten rumah ke kamar Pras, bukan tempat kemarin, tapi memang kamar Pras.
Perlahan asisten rumah membuka pintu kamar Pras dan terlihat kamarnya masih gelap. Itu artinya Pras masih tidur. Tanpa rasa bersalah, Bella mendekati tempat tidur Pras setelah asisten rumahnya pergi.
Kamar yang begitu luas itu tampak rapi dan harum, dia pikir Pras akan sangat jorok, tapi dia salah, Pras begitu rapi.
Dengan berani, Bella naik ke tempat tidur Pras, menyelinap ke dalam selimut tebal yang menutupi sebagaian tubuh Pras yang telanjang dada. Bella tidak sungkan ataupun takut melakukan itu, dia pikir Pras miliknya, dan dia harus membayar janjinya pada Pras.
Setelah mengetahui kabar tentang kondisi Bayu, dia merasa senang, karena dia memang tidak akan bertemu dengan pria bejat itu, ya meski tidak mati, tapi patah tulang yang Bayu terima dari kecelakaan itu, membuatnya harus menjalani operasi, satu kakinya harus di amputasi karena patah tulang parah yang dia derita.
"Aku masih ingin tidur, keluar dari kamarku sekarang." Pras berucap dengan suara serak khas orang tidur. Dia tidak sadar jika Bella menyelinap di balik selimutnya.
Bella bahkan menindih tubuh Pras yang belum juga membukakan mata. "Aku bilang--" Ucapan Pras terhenti saat Bella mencium bibirnya.
Merasa bibirnya di cium, Pras mulai membuka mata. Dia terkejut saat melihat Bella di atasnya tidur. Bella bahkan melumat bibir Pras, pria yang dia anggap pelindungnya sekarang, karena dia, Bayu mendapatkan apa yang harusnya dia dapat.
"Akh--" lolongan lirih terdengar saat hari Pras meremas token milik Bella.
"Kau itu nakal juga, apa kau tidak takut seseorang melihat kita di sini?" tanya Pras, kali ini dia tampak sudah sepenuhnya bangun.
"Bukankah kau menyuruhku untuk datang dan memberimu kejutan. Apa ini bisa di anggap kejutan," tutur Bella manja.
"Iya, kau akan memberikan apa yang kau janjikan?" tanya Pras.
"Tentu saja. Kau bisa menikmatiku sepuasmu sekarang. Haruskah kita mulai sekarang?" Tanpa menunggu jawaban dari Pras, Bella kemudian membuka pakaian bagian atasnya, sampai terlihat dua bukti milik Bella.
Seperti di beri kesempatan, Pras tidak menyia-nyiakan hal itu. Dia langsung melahap apa yang Bella suguhkan.
"Aku ingin kau berjanji padaku," ucap Bella tanpa menghentikan kegiatan Pras.
"Jika aku milikmu sekarang, apa aku ini kekasihmu?" tanya Bella.
Pras menghentikan sejenak kegiatannya dan menatap Bella. "Masih haruskah aku menjelaskan itu?" Pertanyaam Pras harusnya dimengerti oleh Bella, jika dia memang kekasih Pras.
"Kalau begitu, aku mau kau fokus padaku saja, tidak dengan wanita lain. Putuskan hubunganmu dengan mereka, kalau aku memang kekasihmu, karena aku ingin kau menjadikanku satu-satunya," tutur Bella.
"Jika kali ini kau bisa melayaniku sekuat aku minta, aku akan melakukan apa yang kau mau," jawab Pras.
"Hanya itu?"
"Ya, hanya itu. Kita bercinta sampai pagi. Apa kau mau?" tanya Pras. Hal gila apa yang akan Pras lakukan dengan Bella yang gila karena pria bejat seperti Bayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELLA (Hilangnya Sesuatu Yang Berharga)
Romanceadegan panas, skip saja jika tidak suka. Baca--Bintang--Komen--Follow