Dengan segera Edo mengangkat tubuh Bella ke mobil, dia pingsan saat rasa sesak menguasai dirinya. Kesedihan yang dia pendam selama ini dengan rasa trauma, dia rasakan setiap saat tidak bisa dibendung lagi. Dia ambruk saat Pras memilih pergi.
"Dia menunggumu selama ini, dia berjuang melawan traumanya sendiri. Pelecehan yang dia dapat membuatnya terpuruk saat kau pergi. Dia menyalahkan dirinya yang terlalu bodoh. Tolong Pras, kau yang bisa membantunya," ucap Maryana pada Pras yang sedang menatap Bella yang terbaring di sampingnya.
Edo membawa Bella untuk pulang, ini memang bukan pertama kali untuk Bella, sering dia mengalami seperti ini, dan Edo dipesan untuk membawanya pulang kalau terjadi hal serupa.
Pras hanya diam, sebenarnya dia enggan untuk masuk, tapi rasa khawatirnya membuat Pras masuk ke rumah Bella. Sebuah kebetulan untuk Maryana, ini saatnya dia meminta tolong pada Pras agar membantu Bella.
"Apa yang bisa aku lakukan. Percuma saja aku dekat dengannya, dia hanya akan mendapatkan derita," jawab Pras. Bagaimana tidak, Abisatya saja ingin mengatur hidupnya, bagaimana Pras bisa sesuka hatinya.
"Tolong, Pras. Aku memang bersalah padamu. Tapi, tolong sembuhkan trauma putriku," ucap seseorang yang pernah membuat Pras terjatuh dari tangga.
Sikap Hartawan tidak lagi kasar pada Pras, karena dia tau putrinya membutuhkan Pras. Mentalnya hancur karena trauma itu, 5 tahun bertahan dengan rasa takut membuatnya semakin lemah. Dokter Anna hingga berpesan, jika penyembuhan yang Bella mau dekat dengan Pras.
Edo memegang pundak Pras, dia seperti meyakinkan apa yang harus Pras lakukan untuk Bella. "Kalian tidak akan mengerti. Dia akan semakin terluka jika bersamaku," jawab Pras.
Masalah kabur dari pertunangannya saja, Abisatya membuat putranya babak belur. Bagaimana jika Abisatya tau tentang kedekatannya dengan Bella? Bukan dia takut terluka, hanya saja, dia tidak mau Bella yang menanggung semuanya. Masih untung kemarin Pras bisa selamat, mungkin saja dia akan mati di tangan Papa dan orang suruhannya karena memilih kabur dari perjodohannya.
"Pras ...," panggil Bella lirih. Dia mulai sadar dan memanggil Pras yang sangat dia rindukan.
"Sayang, bangunlah. Pras di sini. Buka matamu," ucap Maryana pada putrinya yang coba menetralkan pandangannya.
Pras yang duduk tepat di sampingnya akan berdiri, namun Edo membuatnya terduduk lagi. Pikir Pras ini salah, dia tidak boleh membuat Bella celaka.
"Pras," panggil Bella lirih sambil menatap Pras yang ada di sampingnya.
Bella segera bangun dan memeluk tubuh orang dia rindukan. Begitu erat pelukan yang Bella berikan pada Pras yang hanya diam, dia menghela nafas sambil memejamkan mata. Dia harusnya tidak boleh seperti ini, tapi dirinya tidak membiarkan menolak pelukan dari Bella.
"Jangan pergi lagi, aku mohon. Aku memang bersalah, tolong maafkan aku," ucap Bella.
Perlahan tangan Pras membalas pelukan Bella. Mengusap punggung Bella pelan, membuat wanita dalam pelukannya itu nyaman. Dia seakan lupa jika akan terjadi masalah, disaat dia memilih kembali pada Bella.
"Aku mohon maafkan aku, Pras."
Pras masih di posisi yang sama saat orang tua Bella memilih keluar, memberikan waktu untuk Pras dan Bella bicara.
"Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa bersamamu," ucap Pras.
"Kenapa? Apa karena perempuan yang waktu itu? Apa dia pacarmu?" tanya Bella.
Pras tidak menjawab, biarkan dia berpikir begitu agar Bella tidak terus mengganggunya, itu pikir Pras.
"Apa itu penting untukmu. Aku hanya ingin tau, apa yang kau inginkan dariku?" tanya Pras lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELLA (Hilangnya Sesuatu Yang Berharga)
Romanceadegan panas, skip saja jika tidak suka. Baca--Bintang--Komen--Follow