5. His Obstinacy

168 32 0
                                    


⚠️⚠️Warning!! Warning!!⚠️⚠️

Cerita ini banyak kekurangan, plot hole, typo bertebaran, belum lagi kesalahan grammar dan gaya penulisan yang berubah sesuai mood yang nulis__aku.

Take your chance and leave buat yang pengen cerita wow dan perfect, karena nggak mungkin didapetin disini.

Aku buat ini cuma buat seneng-seneng aja jadi mari kita sama-sama having fun.

••☆••♡♡♡••☆••












Tak berbeda jauh dengan Chiko, Kath yang masih emosi memilih langsung pergi menuju ruangannya. Disana sudah ada Lody yang sudah menyiapkan air minum, es krim dan snack. Ritual pereda amarah.

Disedotnya air mineral itu tanpa henti untuk meredam amarah dan kekesalan di hatinya. Argh!. Apakah mereka berdelapan janjian untuk bergantian menghampirinya satu persatu?

Kalau iya, Kath mau sewa bodyguard saja rasanya untuk menghalau segala hama yang mengancam merusak harinya. Sialan.

"Jangan disimpen sendiri. Ayok sini cerita, gue bersedia bantuin lo maki-maki tuh orang"

Kath mencubit pinggang Lody yang malah tertawa, kekesalannya berkurang sedikit, thanks to her.







••☆••♡♡♡••☆••







Rabu malam Jere sudah siap di parkiran mall yang biasa Kath datangi untuk berbelanja. Iya, dia memakai jasa detektif perihal kegiatan Kath demi bisa mencari tahu kabar dan kehidupan wanita itu.

Memang agak kurang ajar, tapi toh bukan hal yang aneh juga melakukan pengecekan latar belakang atau mengikuti isu kehidupan orang lain di kalangan mereka. Almost everyone does that, terlebih para orang tua yang sedang mencari jodoh untuk anaknya. Ah, bahkan orang tuanya sudah melakukannya sejak Jere TK. Haha…

💬 "Bu Katherine barusan turun ke basement"

Jere membaca chat dari pegawai Kath yang dia minta tolong untuk mengawasi kegiatannya selama di perusahaan.

Siip. Jere turun dari mobil lalu berjalan memasuki mall. Wait for me, Katherina.








••☆••♡♡♡••☆••









Kath mendorong troli dengan santai, menikmati kegiatan belanja santainya sambil melihat jajanan yang lumayan menggoda iman.

"Beli aja," lalu sebuah tangan mengambil beberapa snack di tempat Kath berhenti dan menaruhnya ke dalam troli.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Through the year(n)sWhere stories live. Discover now