22. KEMATIAN MELISA

1.9K 77 0
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap part-nya🧡

° ° ° ° °

Rahasia yang seharusnya Serra tutup rapat-rapat dari Selina, kini harus terbongkar secepat itu. Selina datang kembali ke rumah Serra, karena handphone gadis itu yang ketinggalan di mobilnya. Begitu sampai di rumah Serra, Selina melihat adanya Mora dan Milka yang datang ke rumah Serra juga.

Sempat bingung dengan kedatangan dua gadis itu ke rumah Serra, namun akhirnya Selina tau, jika Serra bukanlah Rara, bukan juga gadis cupu yang sebenarnya. Selina sempat terkejut melihat fakta yang sebenarnya tentang Serra, tetapi setelah gadis itu memberi tau yang sebenarnya kepada Selina, barulah Selina mengerti, apa maksud dan tujuan gadis itu merubah penampilannya.

"Maafin gue Sel, karena selama ini udah bohongin lo," ucap Serra. Kini keempat gadis itu sedang duduk bersama di ruang tamu.

"Tapi kenapa, Ra? Apa sebenarnya misi lo?" tanya Selina bingung. Gadis itu masih belum puas dengan cerita Serra, yang mengatakan alasannya menjadi culun karena ada misi yang harus dia tuntaskan.

"Jangankan lo, Sel. Kita aja sahabat lamanya gak di kasih tau sama dia. Tiap gue tanya, pasti jawabnya nanti gue kasih tau, tapi gak sekarang," kata Milka, yang meniru gaya ucapan Serra hari itu.

"Oke fine, gue bakal kasih tau ke kalian, termasuk lo, Sel. Mungkin lo juga bisa bantu gue buat selidiki kasus ini," ucap Serra.

"Kasus? kasus apa?" tanya Milka semakin bingung.

Serra tampak diam sebentar, gadis itu menghela napas panjang sebelum akhirnya menceritakan kepada mereka semua. "Setelah kepergian Melisa, hampir setiap hari dia datang ke mimpi gue. Di mimpi itu, Melisa selalu nyebutin satu kata. Dan kemungkinan besar, itu cara dia buat nyuruh gue cari pelakunya. Selama ini kita juga gak ada yang tau penyebab kematian Melisa. Dia meninggal di temuin di bawah pohon, yang deket sama perumahan warga. Bahkan polisi sampai sekarang juga gak bisa nemuin jejak atau sidik jari pelaku itu."

Yang di katakan Serra memang benar. Melisa—sahabat mereka yang meninggal dengan tragis di sebuah jalan yang entah mereka sendiri juga tidak tau. Yang jelas, Melisa di temukan oleh warga sekitar sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi. Melisa meninggal di bawah pohon besar dengan luka di bagian dahinya. Sudah pasti Melisa meninggal dengan cara di bunuh. Namun sialnya, sampai sekarang polisi belum juga bisa menemukan pelaku pembunuhan itu. Hingga satu bulan setelahnya, polisi menyerah dan menutup kasus itu.

Dan setelah kepergian Melisa, Serra jadi lebih sering di teror dengan kedatangan sahabatnya itu di alam mimpinya. Di mimpi itu, Melisa selalu berada di tempat yang sama, letak yang sama, dan posisi yang sama. Hanya saja, setiap di mimpinya, Melisa selalu mengatakan satu kata kepadanya. Dan mimpi terakhir semalam, Melisa berkata meminta tolong kepadanya, yang kemungkinan saja untuk mengingatkan Serra kembali, agar gadis itu segera menemukan pelaku yang membunuhnya.

"Kata apa aja yang Melisa sebut di mimpi lo?" Mora yang sedari tadi hanya diam menyimak, kini mulai angkat bicara.

"Em.. pertama di mimpi itu, dia bilang tolong. Di mimpi kedua, dia bilang tangkap, dan mimpi ketiga, dia bilang.. "

"Bilang apa?" Milka cukup penasaran dengan ucapan Serra yang menggantung.

"BLACK WOLF," lanjut Serra, hingga membuat reaksi ketiga gadis itu terkejut sekaligus bingung.

"BLACK WOLF?" beo Milka.

"Apa ini ada sangkut pautnya sama mereka?"

Serra menggeleng pelan menatap Mora. "Gue gak tau. Tapi ini alasan gue buat pindah ke SMA TRI SATYA dan ngerubah penampilan gue buat selidiki mereka."

SERIONWhere stories live. Discover now