14 - KETIKA RASA TAK LAGI SAMA

15 1 0
                                    

Now playing 🎵 Mengapa-Rony Parulian

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Now playing 🎵 Mengapa-Rony Parulian

AnSkha:
Untuk Sebuah Kisah Yang Belum Usai

***

14. KETIKA RASA TAK LAGI SAMA

MENAHAN tangis yang mulai turun secara perlahan, Skha tidak peduli seberapa keras teriakan Andres menggema di telinganya. Ia tidak tahu pasti kenapa lelaki itu selalu saja menuruti kemauan gadis bernama Racela. Walaupun memang tadi ia belum sempat memutuskan. Namun, Skha yakin lelaki itu akan menjawab, iya.

Terdengar cukup aneh. Tetapi, semua ini terjadi dan Skha merasakannya. Sebenarnya Andres itu tulus mencintainya atau tidak sih? Skha tidak dapat menemukan rasa yang sama dalam jiwa dan raga lelaki itu. Apa Andres ada maksud tertentu mendekatinya? Atau ia hanya ingin mempermainkan cintanya? Ah! Rasanya kepala Skha sebentar lagi pecah memikirkan semua itu. Ia tidak ingin ambil pusing dan lebih baik memikirkan apa yang seharusnya ia pikirkan.

"AAAAAA!"

Jebruk!

Mata Skha memburam, gadis itu memegang kepalanya kemudian merasakan sebuah cairan kental mengalir dengan deras. Detik berikutnya, ia mengerjapkan mata berulang kali, tetapi masih tidak dapat melihat apa pun.

Skha mulai kehilangan kesadarannya.

Skha tidak tahu dirinya kenapa.

Skha tidak tahu kenapa bisa begini.

Dan Skha hanya melihat orang-orang mengelilinginya sebelum ia benar-benar menutup mata dengan rapat.

***

Telah terjadi kecelakaan di Jalan Manggis nomor 24, satu korban meninggal dunia di tempat. Saat ini belum diketahui pasti identitas korban. Namun, di TKP korban meninggalkan jejak berupa ponsel dan sebuah jam tangan. Diketahui korban masih pelajar SMA.

Mendengar berita itu, Kala termenung. Firasatnya tidak enak. Ia jadi ingat dengan Skha adiknya. "SKHA!"

Sadar akan hal itu, ia segera menghubungi Karina untuk menanyakan apakah adiknya itu sudah pulang atau belum. Bundanya tidak mengangkat, ia tidak menyerah begitu saja. Sekali lagi Kala menghubungi Karina.

Sambungan terhubung.

"Assalamualaikum, Bunda. Skha udah pulang apa belum?"

"Waalaikumsalam, Kala. Adik kamu belum pulang dari tadi. Bunda udah coba telpon teman-temannya. Tapi katanya Skha udah pulang. Kira-kira dia ke mana ya? Kamu bisa cariin dia?"

Kala diam. Ketakutannya semakin menjadi. Ia berusaha positif thinking, walaupun pikirannya memang sedang kacau. "Iya, Bund. Tenang aja ya, Bunda di rumah aja, biar Kala yang nyari Skha."

AnSkha: Untuk Sebuah Kisah Yang Belum Usai Donde viven las historias. Descúbrelo ahora