Chapter 99 ♗

234 37 2
                                    

Setelah kepergian Kei, Oza menggenggam gulungan perkamen itu dan mendekatkannya ke telinganya. Dalam diam dia mendekati Zia yang duduk di batang kayu yang sudah ditebang dan mendudukkan dirinya di sebelahnya. Melihat Oza begitu Radja datang mendekat untuk turut menguping dan perlahan teman-teman kelompoknya yang lain pun ikut mendekatkan diri mereka pada sang perkamen agar mereka bisa ikut menyimak pembicaraan yang terjadi di antara Kei dan Frey sang calon raja.

"Jika kalian masih ingin menolak untuk mengakuiku sebagai Raja Hayden dan kalian masih menginginkanku mati, berikan aku kesempatan untuk menanyakan ini." Mereka mendengar Frey di sana berucap. "Apa yang selanjutnya kalian inginkan untuk terjadi? Kalian yang akan menjadi pemegang kuasa atas istana Hayden? Kau sebagai pemimpin kelompok, teman-temanmu buat untuk menduduki bangku singgasana raja. Lalu apa? Ketika ada sebuah pergolakan dari bangsawan atau masyarakat, akankah kalian menghadapi pergolakan itu atau kalian justru hanya akan langsung menebas semua orang yang datang mendekati kalian? Kalian ingin bangunan istana ini dipenuhi darah?"

"Bagaimana jika kalian izinkan saja aku mengisi posisi Raja Hayden, dan membantuku sebagaimana yang kupinta, sebagai gantinya, tidak hanya kalian memperoleh upah, kalian tidak lagi memiliki keperluan untuk melakukan perampokan, kalian tidak perlu hidup dengan bersembunyi, tapi kalian juga bisa secara langsung mengawasi gerak-gerikku. Kalian yang akan menilai apakah tindakan yang kulakukan adalah sebuah tindakan yang benar atau tidak. Bukankah itulah yang kalian inginkan?" Pemuda itu bicara lagi.

Mereka semua yang mendengar apa yang diucapkan oleh Frey terdiam. Merasa mereka baru saja mendapatkan sebuah tepukan kecil di sisi wajah yang ingin menyadarkan mereka dari ketidaklogisan mereka tempo lalu. Mereka mendengarkan perkataan-perkataan yang diucapkan Frey dan kini mereka dibuat termenung.

Oza tidak mengatakan apapun. Dia hanya merasa bahwa dirinya bisa mengerti kenapa Kei bisa dibuat berubah setuju dengan sang Putra Mahkota dan Valias Bardev setelah dia menyimak pembicaraan-pembicaraan yang berlangsung di antara mereka di ruangan itu. Dia bisa mengira pembicaraan-pembicaraan seperti apa saja yang Kei dengar sampai bisa membuat Kei merubah pikirannya.

Mereka berdiam di sekitar batang pohon yang berguna sebagai tempat duduk pengganti bangku itu merasa enggan untuk berada lebih jauh karena mereka tidak ingin ketinggalan mendengar hal lain apa yang sekiranya akan diucapkan oleh Frey di samping skema sementara yang dia jelaskan pada Kei.

Begitu Kei kembali di dua jam kemudian, dia berhasil dibuat termenung melihat semua rekan kelompoknya tampak berkumpul di satu titik yang sama. Terpusat di sekitar Oza yang menjadi pemegang dari gulungan eksemplar itu.

Dari duduknya Oza memandanginya. Begitupun rekan-rekannya yang lain yang juga menaruh mata mereka kepadanya. Dari tempatnya Oza bersuara. "Ada yang mau kau katakan pada kami?"

Untuk beberapa waktu Kei tidak menjawab. Tapi lalu seperti biasanya pada akhirnya dia menjawab pertanyaan Oza tadi. "Aku masih memiliki keputusanku bergabung masuk ke kelompok gerakan yang ingin dia buat bersama anak bangsawan itu."

Kei melihat Oza yang masih diam memandangnya tanpa ekspresi. Tapi lalu di luar dugaannya Oza meregangkan pinggangnya lalu bergumam-gumam seraya menganggukkan kepalanya kecil. "Aku akan membolehkan itu," dia berucap. "Aku pun akan ikut masuk. Karena aku harus mengawasi agar kau dan rekan-rekan kelompok kita tidak akan sampai terkena tipu daya apapun mereka."

Oza berdiri. "Kita akan pergi mendatangi Putra Mahkota itu besok malam. Kita juga akan melihat apakah besok si rambut merah itu akan ke istana atau tidak. Dia bilang dia akan menunggu respon kita. Jadi besok kita langsung beritahukan saja."

Sesuai seperti kesepakatan bersama mereka, kini mereka beramai-ramai menunjukkan kedatangan mereka di depan Frey dan Valias juga Alister.

Frey tercenung pada jumlah orang yang muncul secara tiba-tiba itu. Dia sempat refleks mengira yang baru muncul itu sekelompok penjahat yang perlu diwaspadai tapi setelah menemukan satu sosok orang yang terasa familiar dia dengan cepat mampu mendapatkan secuil ketenangannya.

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang