6

1.4K 143 4
                                    

☞Itoshi Sae (30) Pemain sepakbola profesional

☞Itoshi (Name) (30) penulis novel









"Mau pakai setelan yang mana?"

"Samakan dengan gaunmu saja."

"Kau mau pakai gaun juga!?"

Sae menatap datar (Name). Yang ditatap hanya menunjukkan cengirannya.

"Aku mau pakai gaun warna abu-abu."

Sae mengangguk. "Kalau begitu tolong setelanku yang abu-abu."

(Name) mengagguk dan menyiapkan keperluan mereka untuk pergi ke pernikahan Shidou. Sae pergi mandi terlebih dahulu lalu bergantian dengan (Name).

Sae membaca salah satu novel (Name) sambil menunggu istrinya berdandan.

"Rambutku lebih bagus diikat atau dibiarkan terurai saja?"

"Terurai."

(Name) mengagguk kemudian mengikat rambutnya.

Sae mendengus. "Dasar."

"Hehehe"

"Sudah siap?"

(Name) mengagguk.

"Ayo berangkat."

Sae mengemudikan mobil dengan (Name) di kursi penumpang sebelahnya. Butuh waktu beberapa menit untuk sampai di lokasi pernikahan dengan tema garden wedding itu.

Setelah turun pasutri Itoshi langsung mendatangi sang pemeran utama untuk memberi selamat dan hadiah pernikahan.

Sebenarnya Sae tidak mau memberikan kado pernikahan pada Shidou karena saat pernikahannya, Sae tidak menyukai hadiah nyeleneh Shidou.

Shidou memberi 5 kotak korek api sebagai hadiah pernikahan kepada (Name) katanya untuk mencairkan hati Sae yang sedingin es.

Untung aja sekarang Sae datang dengan (Name) jadi dia memberikan hadiah normal. Tidak jadi balas dendam.

Setelah mengobrol sebentar dengan pengantin, Sae dan (Name) pergi ke tempat perjamuan untuk mencicipi makanan.

"(Name), ada cheesecake." Sae menyodorkan sepotong kearah (Name).

"Terimakasih."

(Name) memakannya dengan senang hati. Sesekali Sae juga meminta beberapa suap.

"Dia kemari." Sae menunjuk ke arah depan dengan gerakan kepala samar.

"Gadis yang kau bicarakan?"

Sae mengangguk. Terlihat sekali perubahan moodnya jadi jelek.

(Name) mengamati gadis yang berjalan itu dari atas sampai bawah.

Gila.

Cantik banget.

Sae dulu matanya bermasalah kali ya?

Yah, kalau sekarang dia liatin wanita lain matanya bisa benar-benar bermasalah gara-gara dicolok (Name).

(Name) sedikit was-was. Bagaimana jika mereka berakhir bertengkar seperti di sinetron.

Semakin dekat wanita itu, semakin jelas wajah merendahkan di wajahnya saat melihat (Name).

Sae yang enggan melihatnya mungkin tidak akan sadar. Tapi itu jelas terlihat di mata (Name).

Iya. (Name) sadar tidak secantik wanita yang kata Sae seorang model itu. Tapi kalau sampai adu jotos 100% (Name) yang menang. Setidaknya kata Sae begitu.

"Hai." Wanita itu menyapa Sae seolah (Name) yang berstatus istri tidak ada disana.

Sae hanya membalas sekenanya.

Wanita itu kemudian melirik (Name) dan menyapa dengan malas-malasan.

"Halo, (Surname)-Sa—"

"Itoshi." Tekan Sae.

"Sudah 2 bulan sejak aku resmi menjadi Itoshi. Siapa namamu?" Sae memutar matanya pada nada sok ramah (Name). Kenapa pula istrinya ini?

Namun sepertinya inisiatif baik (Name) tidak disambut wanita itu. Alih-alih menjawab (Name) dia terus mencoba berbicara dengan Sae.

(Name) membuka mulut untuk bicara lagi tapi sebelum dia sempat bersuara pinggangnya sudah ditarik Sae untuk menjauh.

(Name) hanya pasrah tapi sebelum itu dia menyempatkan diri membalikkan kepala ke wanita tadi. Memamerkan senyum sombong dan memamerkan tangan Sae yang memeluk pinggangnya.

Wanita tadi terlihat terbakar api cemburu.

Haruskah (Name) menambah beberapa kayu bakar?

"Sae."

"Hmm"

"Free pass. Kali ini kamu duluan." (Name) menunjuk pipinya.

"Tidak apa-apa?"

(Name) mengagguk.

Awalnya Sae sedikit ragu tapi kemudian Sae mendekatkan bibirnya ke pipi (Name) dan mengecupnya.

Oh tentu pemandangan itu tak luput dari pandangan wanita tadi.

Dengan kecupan Sae dan seringai sombong (Name) setelah Sae mengecupnya menambahkan minyak dan kayu bakar sekaligus ke api cemburu wanita tadi.































6 November 2023
~Rexa

With You  [Itoshi Sae X reader]Where stories live. Discover now