8

1.6K 180 2
                                    

☞Itoshi Sae (30) Pemain sepakbola profesional

☞Itoshi (Name) (30) penulis novel










Sudah berjalan 3 bulan pernikahan mereka dan belum satu kali pun mereka berciuman selain saat acara pernikahan.

Selama ini mereka hanya bertingkah seperti teman tapi mesra saja. Semua kontak fisik yang mereka lakukan masih sebatas usaha untuk mengeratkan hubungan mereka.

Sae sendiri belum berani melibatkan nafsunya ke hubungan mereka. Jika ditanya apakah sulit? Sulit. Tapi Sae mengaggap ini proses yang harus ia lalui karena sudah membuat (Name) menikah ketika dia belum siap.

(Name) sendiri? Sebenarnya ia tidak masalah bahkan jika mereka melakukan hubungan suami istri umumnya langsung diawal pernikahan. Tapi (Name) takut, secara pengalamannya berpacaran pun 0. Sae sendiri juga kaget dengan fakta (Name) belum pernah berpacaran dengan sifatnya itu.

(Name) dan Sae yang sama-sama tidak berpengalaman memperkuat alasan Sae untuk menjaga tetap bergerak pelan.

Melalui momen pacaran dengan polos ternyata tidak buruk juga.

Tapi akhir-akhir ini Sae bertingkah berbeda. Dia memiliki kebiasaan baru. Mengigit (Name), terutama di bagian pundak. Biasanya dia hanya melakukan itu untuk membalas cubitan (Name) atau kalau sedang marah saja. Namun akhir-akhir ini dia sering melakukannya tanpa konteks.

Seperti sekarang ini. (Name) sedang mengerjakan novelnya di depan TV. Dia sudah digigit 2 kali oleh Sae yang lewat.

Sae datang lagi membawa camilan ke ruang keluarga.

(Name) dengan was-was menutupi kedua pundaknya dengan tangan. Namu kali ini pipinya yang menjadi korban Sae.

"Sae!"

Sae hanya duduk disamping (Name) seperti tidak ada yang terjadi.

Ini Sae kenapa sih?

"Kamu kenapa? Marah?"

Sae menggeleng.

"Lalu?"

"Ingin saja."

"Bohong."

Sae diam.

Memang bohong.

Sebenarnya akhir-akhir ini (Name) sedang sibuk-sibuknya dengan menulis novel karena sudah mendekati deadline. Secara tidak sadar (Name) jadi kurang memperhatikan Sae.

Hanya sangat sedikit berkurang sebenarnya. Namun karena pada dasarnya waktu mereka juga tidak banyak karena sama-sama sibuk, Sae jadi sangat merasakannya.

Sae menyenderkan kepalanya di pundak (Name) mengintip ke layar laptop sang istri.

"Jam 12 selesai tidak selesai langsung tidur."

"Ah, tapi aku ingin menyelesaikan satu bab lag— aw!.. baiklah. Berhenti menggigit."

Untuk beberapa menit Sae hanya bersandar pada pundak (Name) sambil memeluk pinggangnya.

"(Name).."

"Hmm"

"Aku sudah jatuh cinta padamu, kau tau itu kan?"

(Name) terkekeh.

"Sungguh pernyataan cinta yang spontan. Sangat cocok dengan sifatmu."

"Bukankah jatuh cinta memang terjadi begitu saja?"

Tawa (Name) makin keras. Hal itu membuat Sae mengeryit.

Apa pernyataan cintanya itu terdengar seperti lelucon?

"Aku serius, (Name)."

"Aku tau. Hanya saja aku tidak pernah membayangkan seorang Sae akan membicarakan tentang cinta."

Sae mendengus. Memangnya (Name) pikir dirinya ini apa sampai berpikir begitu.

"Jawabanmu?"

"Jika aku tidak mau menjawab?"

Sae menggigit pundak (Name) untuk kesekian kalinya.

"Hentikan. Tubuhku jadi punya banyak bekas gigitan gara-gara kamu tau."

"Memang tugasku kan?"

"Sae!"

















6 November 2023

Vote semua chapter yaa
Makaciw
~Rexa

With You  [Itoshi Sae X reader]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora