13

1.3K 144 2
                                    

☞Itoshi Sae (31) Pemain sepakbola profesional

☞Itoshi (Name) (30) penulis novel












Hari ini adalah hari ulang tahun Sae. Tepat hari dia libur kerja.

Tadi pagi (Name) sudah memberikan kejutan kecil berupa kue ulang tahun saat ia baru terbangun dari tidur.

Bahagia.

Hari yang hampir sangat membahagiakan.

(Name) memasak banyak makanan enak kesukaannya. Dia juga dapat hadiah jaket dan jam tangan dari sang istri.

Lalu kenapa 'hampir'?

Masalahnya ada pada perilaku istrinya.

(Name) memang menebar senyum tapi entah kenapa dia terus menghindar kesana kemari saat akan di sentuh Sae.

Ini kan hari ulang tahunnya dia mau lebih bermanja-manja.

"(Name). Kau ini kenapa?"

"Apanya yang kenapa?"

"Setidaknya jika ingin pura-pura tidak tau, lalukan saat kamu tidak menahan tanganku seperti ini."

Yap, saat ini (name) sedang menahan tangan Sae yang hampir mendarat di pinggangnya.

Saat Sae berganti ingin mengelus kepalanya..

"Yang benar saja??"

(Name) menghindar.

"Kau kenapa? Bukannya kita sedang baik-baik saja? Ini hari bahagia kan?"

"Memang baik-baik saja."

"Lalu?"

(Name) tampak enggan menjawab.

"Itoshi (Name)."

"Aku cuma.."

"Cuma apa?"

"Entah kenapa aku merasa tidak mau bersentuhan dengan mu.."

Lah.

"Kenapa?"

"Gak tau. Gak pingin aja."

"Gak ada ciuman untuk ulang tahunku?"

"Maaf."

Sae sedih dikit. 

Tapi dia tidak mau memaksa istrinya.

"Ya sudah tidak apa-apa. Tapi apakah sebuah pelukan juga tidak bisa?"

"Ulang tahunku, (Name)."

"Kumohon."

(Name) pada akhirnya mengangguk setelah terdiam sesaat.

Tanpa menunggu lagi Sae langsung mendekap istrinya.

"Kalau ada masalah kamu bisa cerita pelan-pelan."

(Name) mengangguk, perlahan air mata jatuh dari kelopak matanya.

"Nangis? Kenapa?"

Sae memandang wajah sang istri bingung.

(Name) Segitu gak maunya dia peluk?

"Tidak kok. Aku hanya merasa jahat di hari ulang tahunmu."

"Tidak apa-apa, (Name). Kau sudah melakukan banyak hal untukku hari ini."

Sae menghapus air mata sang istri.

"Sebenarnya akhir-akhir ini aku merasa aneh."

"Aneh?"

"Mood ku rasanya jadi berantakan."

"Mungkin mau datang bulan."

Sae menebak sekenanya.

(Name) kemudian menjauhkan dirinya dari Sae dengan wajah kaget.

"Kenapa?" Sae heran dengan perubahan ekspresi sang istri.

"Datang bulan!"

"Hah?" 

Memangnya kenapa dengan datang bulan?

"Aku baru ingat aku sudah telat beberapa minggu!"



Mungkinkah.....?



Belum sempat Sae menetralkan keterkejutannya (Name) sudah lebih dahulu lari ke arah kamar mereka.

Sae menyusul, berusaha melangkah dengan tenang walau rasanya dia ingin berlari.

Tetap tenang, Sae.. 

Dia tidak mendapati (Name) di sekitar kamar. Pandangannya langsung tertuju pada kamar mandi yang ada di dalam kamar mereka.

Pintu diketuk.

"(Name)?"

"Tunggu sebentar." Balasnya dari dalam kamar mandi.

Alih-alih menunggu dengan tenang di kasur atau kursi, Sae lebih memilih berdiri tepat di depan pintu kamar mandi.

Saat berniat mengetuk lagi karena (Name) terlalu lama didalam, tiba-tiba pintu terbuka menampakkan sosok sang istri.

"Coba tebak."

Sae tersenyum.

"Jika menyuruhku menebak, jangan perlihatkan senyum lebarmu itu, (Name)."

"Jawabannya tertulis jelas di wajahmu."

Sae merengkuh sang istri.

"Kau memberikan banyak hadiah ulang tahun untukku... Terimakasih..."

"Aku mencintaimu."












28 Maret 2024
Bentar lagi tamat deh kayanya..
~Rexa

With You  [Itoshi Sae X reader]Where stories live. Discover now