9

1.9K 174 3
                                    

☞Itoshi Sae (30) Pemain sepakbola profesional

☞Itoshi (Name) (30) penulis novel










(Name) mengeryit merasakan guncangan di lengannya.

"Hentikan." Gumamnya.

"Tidak bisa. Kau harus bangun dan menatap suamimu ini karena ada hal penting yang harus kau katakan."

(Name) mengangkat selimutnya menutupi wajah.

"Berhenti pura-pura tidur."

Sae menarik paksa selimut (name).

"Tetap keras kepala dan aku akan menggulingkanmu dari atas kasur."

"Jahat sekali!"

"Kau juga jahat. Berhenti bermain dengan perasaan orang dan katakan dengan jelas apa yang aku ingin dengar, Nyonya."

Sae mengatakannya dengan nada datar seperti biasa.

"Aku terlalu malu untuk mengatakannya tau."

"Sejak kapan kau jadi orang yang pemalu? Tidak pernah. Jangan mengelak."

Sae menindih (Name) diatas kasur.

(Name) ciut.

Padahal dia benar-benar malu tapi Sae malah tidak percaya.

Dasar pemaksa.

Dasar tidak romantis.

"Jadi Itoshi (Name),

aku. mencintaimu.

Jawabanmu?"

"Iya" (Name) mencicit.

"Apa ini terdengar seperti pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak?"

Sae semakin menghimpit (Name).

"Aku juga.."

"Juga apa?"

"Aku juga mencintaimu."

Wajah (Name) berubah semerah tomat.

Ini pertama kalinya dia mengatakan hal semacam ini secara langsung dengan mulutnya.

Sae tersenyum puas.

"Mengatakan perasaanmu saja kenapa sulit sekali?"

Sae menciumi pipi (Name).

"Aku kan sudah bilang aku malu! Kau yang tidak percaya!"

"Aku sekarang percaya. Bagaimana bisa aku tidak percaya setelah melihat rona separah ini?" Sae terkekeh.

Sae membelai pipi, telinga, dan leher (Name) yang memerah.

"Jangan sentuh leherku."

"Jika aku memaksa?" Sae mencium jahil leher (Name).

(Name) yang merinding meringsut menjauh dari Sae.

Sae tidak berusaha mengehentikan (Name) yang terus menjauh darinya. Sae tau jika dia tahan (Name) akan mengamuk.

"Kenapa menjauh? Kenapa kalimat sederhana itu membuatmu semalu ini? Kau? Orang seberani dirimu? Seorang penulis novel romantis sepertimu?"

Sae tersenyum tipis. Senang sekali melihat istrinya yang salah tingkah.

Mungkin hal yang akan sangat jarang dilihatnya.

"Beda tau... Diam."

"Baiklah. Sekarang kembali kesini."

"Kenapa?"

"Aku ingin tidur dalam pelukan istri yang mencintaiku."

(Name) memutar bola mata malas mendengar nada jahil Sae.

"Iya iya... Istri yang mencintaimu ini akan memelukmu saat tidur. Puas?"

(Name) meladeni kejahilan kecil Sae.

"Sangat puas. Kemarilah."

Sae menarik (Name) kedalam pelukannya.

"Aku mencintaimu, (Name)"

"Aku juga."

Sae menggigit pundak (Name) dengan gemas.

"Aw! Iya iyaaa. Aku juga mencintaimu."

Sae memandang istrinya dengan sayang.

"Bisa aku dapat ciuman selamat malam?"

"Di bibir?"

"Aku akan sangat senang jika kau melakukannya."

(Name) tersenyum kemudian mendekatkan bibirnya ke bibir milik Sae.

Kecupan kecil selamat malam.

Itu yang diniatkan (Name) sebenarnya. Namun berakhir dengan sebuah ciuman intens karena Sae terbawa nafsu.



















17 November 2023
~Rexa

With You  [Itoshi Sae X reader]Where stories live. Discover now