ADK 54

2.4K 145 2
                                    


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ  وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ)

Setelah sholawat baca istigfar dulu ya guys...
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah,

jangan lupa pencet bintang yang dipojok yuk guys sebelum baca

Tandai typo

Happy Reading

🌼🌼🌼


Ning Ara menutup kitab nya lalu ia letakan kembali di rak buku. Berjalan keluar kamar menuju kamar Abang nya dan menemukan Alya yang juga baru meletakan Al-Qur'an di meja.

"Kak, ikut Ara yuk !"

Alya menoleh ke sumber suara."Kemana ?"

"Ke asrama,"ucap Ara.

Mendengar kata asrama membuat Alya menghela nafas berat."Enggak. Kaka takut."

"Takut apa kak ?"Ara menghampiri Alya yang bersandar pada dinding.

"Nanti kalau Kaka di tanya, siapa Kaka, kenapa tinggak bersama pemilik pesantren. Gimana jawabnya?"ucap Alya memiringkan wajahnya, menatap Ara.

"Ara tadi pagi udah bilang kok. Kalau Kaka itu sahabat nya Ara waktu kecil dan ingin menginap beberapa hari disini,"ungkap ning Ara.

Saat ia sekolah tadi santriwati bertanya pada Ara tentang siapa yang di bawa ummi dan Abi nya dan sampai bisa menginap di ndalem. Sebenarnya waktu Alya datang pertama kali para santri juga sudah ingin tahu siapa Alya, namun saat Alya hanya berkunjung sebentar membuat mereka mengira jika Alya adalah tamu keluarga pengasuh pesantren.

"Jadi, Kaka mau kan ?"Ara menggenggam jemari Alya.

Alya menghela nafas berat lagi."Enggak dek, nanti Kaka melakukan yang enggak-enggak lagi di sana."ucap Alya yang memikirkan sikap nya yang bobrok.

"Jadi Kaka enggak mau,"Alya menatap wajah Ara yang berekspresi kecewa bercampur kesal. Tanpa mengucap sepatah kata lagi Ning Ara berjalan keluar kamar Kaka nya.

Alya menggaruk tengkuknya kesal."Kayaknya Ara kecewa sama gue."pikirnya lalu berdecak.

Alya yang sudah memakai hijab pergi menyusul Ara.

Di sisi lain ummi Aisyah yang tengah menjahit, mengerutkan dahinya melihat wajah anak bungsunya berjalan dengan bibir manyun.

Ummi anak dua itu beranjak berdiri. Menahan lengan Ara agar berhenti berjalan."Sayang, kenapa ?"tanya ummi Aisyah.

"Dek,"panggil Alya membuat ummi Aisyah menoleh namun tidak Ning Ara."Kaka ikut kamu ke asrama,"ucap Alya membuat Ning Ara menoleh dengan mata menyipit.

Ummi Aisyah menggeleng pelan, mengerti apa yang terjadi."Ra, Pasti kamu minta Kaka buat ikut ke asrama. Lalu Alya menolak, terus kamu kecewa."ummi Aisyah mengusap lembut pipi Ning Ara."Jangan gitu dong Ra. Kaka Alya kan mungkin lagi betah di dalam rumah. Kamu kayak gini buat Kaka Alya enggak nyaman loh."nasehat ummi Aisyah.

Ummi Aisyah lalu menoleh pada Alya."Enggak papa nak, jika tidak ingin ke luar. Ara memang sudah biasa seperti itu."ucap ummi Aisyah justru membuat Alya bertambah tidak nyaman pada Ara. Di pikir-pikir lagi Alya juga merasa bosan jika berada dirumah terus.

Alya dan KehidupannyaWhere stories live. Discover now