ADK 61

3K 156 7
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ  وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ)

Setelah sholawat baca istigfar dulu ya guys...
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah,

jangan lupa pencet bintang yang dipojok yuk guys sebelum baca

Tandai typo

Happy Reading

🌼🌼🌼


Mungkin jika pasangan lain, merayakan ulang tahun, mereka akan mengadakan pesta meriah. Namun, tidak dengan Alya dan abqary. Mereka sama-sama tidak menyukai itu semua. Mereka justru baru selesai membagikan sisaan kue dan nasi kuning terhadap orang-orang.

Nyatanya abqary bisa saja membuat pesta mewah namun mereka berpikir. Buat apa mengadakan pesta mewah, jika tidak memberikan manfaat.

Bersedekah terhadap orang-orang membuat pasangan itu lebih belajar bersyukur lagi apa yang mereka punya. Ikut senang melihat senyum kebahagiaan mereka. Menambah amal kebaikan mengingat umur semakin berkurang.

Pasangan itu baru saja keluar dari minimarket untuk membeli minum. Dan keluarga nya sudah pulang terlebih dahulu. Apalagi Abi lutfan yang sedang ada pengurusan tentang pondok pesantren sehingga tadi Abi lutfan dan ummi Aisyah pulang lebih cepat.

Alya dan abqary duduk di kursi depan minimarket yang sudah di sediakan.

Alya menyodorkan minuman kalengnya di depan abqary."Buka,"pinta Alya.

Nyatanya Alya bisa membukanya sendiri. Tapi entahlah, sekarang jika bersama abqary, Alya berubah menjadi manja. Itupun berubah karena abqary dulu yang sering memanjakan nya.

Abqary membuka minuman kaleng itu dan memasukan sedotan. Abqary menyuapkan air itu ke dalam mulut Alya.

Alya menjauhkan kaleng itu dari mulutnya."udah,"ucap Alya membuat abqary meletakan minuman kaleng itu di meja kecil di depannya.

Perempuan di samping abqary memeluk lengan abqary dan menyandarkan kepalanya di bahu abqary.

"Enggak sangka ya abqary. Umur kita makin berkurang. Terkadang gue senang saat ulang tahun gue, tapi kalau di pikir-pikir ngapain gue senang saat umur gue makin berkurang,"ucap Alya memejamkan matanya.

"Makanya Kaka lebih senang jika saat hari ulang tahun, Kaka ingin lebih bersemangat untuk taat. Tidak harus saat ulang tahun saja namun setiap waktu. kita kan tidak tahu kapan kita wafat,"ucap abqary mengusap punggung tangan Alya,"Dek, terimakasih telah memenuhi list Kaka."Alya mendongak, menatap bingung abqary,"List ?"

Abqary mengangguk,"Ulang tahun kita kan sama. Jadi, Kaka dulu pernah menulis list agar bisa berbagi sedekah bersama kamu dan keluarga. Kaka memang selalu bersama keluarga, namun tidak ada dirimu, dek."

Alya tersenyum mendengar nya."Adek, punya sesuatu untuk Kaka. Tapi di rumah,"ungkap Alya.

"Kaka juga punya, tapi di rumah juga,"timpal abqary membuat Alya memicingkan matanya."Benda apa itu?"tanya Alya penuh selidik.

"Rahasia,"sahut abqary mendapatkan pukulan di lengannya."Ish! Sebel deh !"ucap Alya menyilangkan kedua tangan.

"Nanti kamu juga tahu. Sudah jangan marah,"bujuk Abqary mencium wajah Alya bertubi-tubi. Seakan lupa jika mereka di tempat umum.

Alya dan KehidupannyaWhere stories live. Discover now