12. My Little Plus One

15.2K 1K 4
                                    

Setelah tadi sempat ke apartemennya untuk mandi dan berganti baju, Shanum menggendong Ayang memasuki kafenya yang sudah cukup ramai. Mata Ayang memandang setiap sudut kafe dengan penasaran. Para pegawai Shanum juga melihat mereka berdua dengan penasaran. Setau mereka keponakan Shanum itu laki-laki, sedangkan saat ini bos mereka menggendong bocah perempuan. 

"Atee

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Atee.. ini tempat apa?" tanya Ayang ingin tahu.

"Ini kafe Ate sayang. Jual makanan dan minuman, itu om dan tantenya sedang nyoba makanannya. Ate kerja di sini," jelas Shanum sesederhana mungkin.

Sebelum mengajak Ayang ke ruang kerjanya, Shanum memanggil salah satu waitress yang ada di dekatnya. "Adit, tolong nanti anterin french fries, cookies, sama orange juice ke ruangan saya ya."

"Baik, Bu." jawab waitress bernama Adit itu.

Kemudian Shanum menuju ruangannya yang terletak di lantai dua.  Di pojok ruangannya terdapat couch hadiah dari Cia dan Flo ketika kafe ini dibuka. Couch lucu berbentuk lingkaran dengan ornamen bunga sakura itu terlihat mencolok di ruangan Shanum yang berkonsep minimalis itu. Ayang yang melihat couch itu langsung berteriak heboh dan meminta turun dari gendongan Shanum. Dia berlari dan menaiki couch tersebut.

Tak lama kemudian Adit membawakan pesanan Shanum tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak lama kemudian Adit membawakan pesanan Shanum tadi. Setelah menaruh makanannya dia langsung pamit keluar.

Shanum mengeluarkan buku mewarnai yang tadi sudah disiapkan Jagat di tas anaknya. "Ayang duduk di sini dulu sambil mewarnai ya. Ate bekerja dulu. Ini ada kentang goreng buat camilan Ayang. Oke?"

"Iyaaahh." Ayang sudah berbaring telungkup sambil mewarnai bukunya dengan keseriusan bocah berusia 3 tahun.

"Anak pintar," Shanum mencium puncak kepala Ayang dan berjalan untuk duduk di kursi kerjanya. Dia tidak lupa mengirimkan pesan pada Jagat bahwa mereka berdua sudah sampai di kafenya. 

 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
BersamaWhere stories live. Discover now