Pandangan Pertama

1.5K 209 113
                                    

Hembusan napas angin yang cukup dingin kali ini mengenai kulit tubuh Niall. Ia merasa sedikit kedinginan. Sehingga, kini Niall kembali merapatkan jaketnya.

"Ah, tumben banget ya cuacanya mendadak jadi dingin. Cuaca aja gabisa ditebak. Gimana perasaan?" Ucap Niall berbicara pada dirinya sendiri.

Oh, ucapannya barusan bagaikan sebuah kapal Titanic yang menabrak gunung es. Membuat hatinya bergejolak seketika.

Lea apa kabar, ya?

Sudah lebih dari 1 hari 6 jam 45 menit dan 10 detik Niall berusaha menjauhi Lea. Ralat--tepatnya berusaha untuk mengacuhkan Lea di saat Lea membutuhkan bantuannya.

Dan kali ini, Niall kembali menghembuskan napasnya sebelum masuk ke dalam tempat kerjanya.

Kesialan datang pada Niall kali ini.
Niatnua pengen ngejauhin, tapi beda sama kenyatannya.

Pas ngeliat Lea, seketika berjuta-juta bunga menghiasi hati Niall. Detak jantung Niall bagaikan sebuah tapak kaki kuda yang selalu berdentang berbunyi.

"Niall? Kok bengong?"

Mampus. Ketauan bengong.
"Eh--iya. Ngga, itu tadi ada bodat pake kolor terbalik,"

Lea tersenyum mendengarnya. "Goblok ah, Niall. Eh, iya, boleh minta bantuan ga?"

Baru aja diomongin. Udah kejadian beneran.

"Ng--bukannua gamau bantuin, tapi Niall sibuk. Maaf ya, Lea."

Lea menatap sinis Niall. "Yakin? Kok Niall kayak keliatan boong ya? Keliatan banget tuh. Di jidat Niall ada tulisan 'Boong' nya. Coba liat aja!"

Niall menahan napasnya. Perasaan, Niall ga coret-coret jidat, deh.

"Ah, enggak ah. Lea kali yang boong. Udah ya, Niall sibuk. Jangan ganggu Niall!"

Niall mulai berjalan berbalik arah. Tapi, sebelum itu, suara teriakan cempreng Lea kembali terdengar.

"NIALL NGEJAUHIN LEA YA?"

"Kok Lea tau?"

Lea mulai berjalan menyusul Niall. "Loh, jadi bener? Niall ngejauhin Lea? Padahal, tadi Lea cuma asal nanya, loh,"

"Kenapa sih, kok Niall ngejauhin Lea? Kita temen, 'kan?"

Pertanyaan dari Lea, berhasil membuat Niall geram.

'Duh, lama-lama ni bocah Niall kentutin juga, nih.' Gumam Niall dalam hati.

"Iya, Lea. Maaf, kalo Niall jadi jaga jarak sama Lea. Oh iya. Kita.. kita temen."
**

Waktu menunjukkan pukul 10 pagi. Dan bertepatan dengan itu, ponsel Niall berbunyi lengkap dengan getaran-getaran yang terasa.

Bos is calling..

Mampus.
Si Bos nelfon. Perut kerasa mules jadinya.

"H-halo, Bos?"

"Niall! Kamu dimana, hah?! Cepetan ke ruangan Bos! Kamu ga inget ya, kalo kamu punya partner baru?!"

Pikiran Niall kembali melayang ke arah percakapannya dengan si Bos. Mampus!
Niall lupa kalau dia punya partner baru, dan harus ketemu dulu sama orang itu.

"I-iya Bos. Inget kok--iya, inget.."

"Jangan banyak cing-cong! Udah, ayo cepetan kesini! Dia udah nungguin, nih! Kasian, cewek cantik masa dianggurin, sih? Kan harusnya diapelin."

Niall kembali terdiam beberapa detik.
Bukan karena terdiam membisu. Melainkan, Niall tidak mengerti lelucon jayus yang bodoh berasal dari Bosnya tersebut.

"Bos, Niall kebelet boker. Minta waktu 5 menit--eh, 6 deh--tunggu. Kalo 6 menit tuh baru pembukaan awal jadinya kentut. Oke, 10 menit!"

Niall segera memutuskan sambungan teleponnya dengan si Bos.

Bodo amat Bos mau marah-marah sampe Nicki Minaj punya idung tiga, Niall gapeduli.

Dan dengan angin kentut yang keluar dari pantatnya, Niall segera berlari untuk mengejar tempat surga duniawinya.
Tempat dimana Niall melaporkan keluh kesahnya.
Tempat dimana Niall menemukan inspirasinya.
Tempat dimana Niall bisa menghabiskan waktu berjam-jam jika ditambah dengan ponselnya.

Apalagi kalau bukan toilet? Lebih tepatnya, toilet yang dipake di saat boker.
**

Tok tok tokk

"Masuk!"

Niall berjalan menunduk saat memasuki ruangan si Bos. Gaada hawa penasaran sedikitpun tentang partner barunya. Dan bahkan, Niall tetap menunduk.

"Niall, sini duduk sebelah--uhm, kamu tadi siapa namanya?" Ujar si Bos menyuruh, dan kemudian menanyakan nama perempuan tersebut.

Dasar pikun.

"Ng--aku, aku Elliza. Panggil aja Elli."

Niall merasa tidak asing dengan suara, maupun nama tersebut. Tapi, dia siapa ya? Dan bahkan, di saat Niall penasaran, Niall tetep gamau menghadap ke depan. Niall masih tetap menunduk.

"Niall, liat ke depan dong! Jangan nunduk gitu. Niall malu-malu anjing ya?"

Niall hanya terdiam saat mendengar ucapan si Bos. Niall hanya terlalu malas menanggapinya.

Bos berdeham sebelum angkat bicara."Oh iya, Elli. Kenalin, Ini Niall. Dan Niall, ini Elli."

Elli terlihat mengayunkan tangannya untuk berjabat. Niall hanya melihat ke arah tangan Elli.

Hati Niall kembali bergejolak di saat Niall tahu persis siapa tangan tersebut. Tetapi, Niall hanya takut salah orang.

Tanda lahir yang menjadi ciri khas tersebutlah yang membuat Niall sangat mengenali perempuan tersebut. Dan ini semakin membuat Niall yakin siapa orang tersebut.

Tapi, perempuan yang punya tanda lahir di tangan itu banyak, 'kan?

Niall enggan untuk melihat wajah perempuan tersebut.

"Niall! Itu kasian Elli udah ngajak salaman!" Tegur si Bos memerintah.

Mau tidak mau, Niall mulai mengayunkan tangannya perlahan, dan mulai menggenggam telapak tangan Elli.

Tidak salah lagi.

"Ellizabeth Clarton?!"
**
CIECIE SIAPATUH ELLI

AWALNYA MAU NYELIPIN ELLI SUGIGI:( TAPI NGGA DEH..

KASIAN, NTAR DIJAH GREEN TERSAINGI:(
yow ayo vomments yow. btw selamat berbuka!

mau nanya dong. selama baca ff ini kalian imagine yang jadi Bosnya Niall siapa?

fyi, gue belom tau siapa yang bakal jadi Elli. Ada yang mau kasih saran cast perempuan? Comment aja yaa:)x

Niall Si Tukang SenamWhere stories live. Discover now