Niall Modus

4K 500 161
                                    

"J-josh? Loh? Kok kamu disini?"

"Justru aku yang harusnya nanya kayak gitu ke kamu. Kamu ngapain ke sini?"

"A-aku ditelfon Lea barusan katanya motor pacarnya mogo--tunggu. J-jadi kamu pacarnya Lea?"

Bukannya menjawab pertanyaan ku, yang ada malah Josh tertawa terbahak-bahak. Duh ini salah apa lagi coba?

"Haduh, Niall. Kayaknya rata-rata orang di tempat senam udah tau deh kalo aku pacaran sama Lea"

Hah? Udah pada tau? Jadi aku kudet gitu?

"Kok kamu diem?"

"Hah? Eh? Oh iya engga hehe. Eh, Lea jadi aku anter pulang kerumahnya nih?"

"Iya. Maaf ya, Niall aku jadi ngerepotin kamu. Soalnya mama aku lagi sakit jadi aku harus cepetan pulang kerumah"

Dan setelah beberapa menit pun Lea naik ke motorku. Duh, kok aku jadi grogi ya ngebonceng Lea?

"Niall? Kok ga jalan?" Ucap Lea yang berhasil membuatku kaget karena lamunan ku.

"Eh? I-iya jalan kok"

Ternyata Lea anaknya asik juga ya. Buktinya selama di perjalanan aku nganter kerumahnya, dia selalu ngajak ngobrol terus selera humor nya juga bagus. Ga jayus-jayus amat sih.

"Ini rumah kamu belok kanan apa kiri?" Tanya ku ketika melihat ada dua belokan. Ternyata rumah Lea ribet ya. Rumah nya belok-belok terus rumit deh pokoknya.

"Belok kiri terus mentok" Jawab Lea. Karema merasa mengerti akhirnya aku mengikuti ucapannya. Pada saat belokan ke kiri aku terus mengarahkan motor ku untuk lurus sampai mentok.

"NIALL! JANGAN MENTOK-MENTOK! NANTI NABRAK GEBLEK!" Teriak Lea sekaligus menggoyang-goyangkan pundakku untuk berhenti.

"HAH?APAAN?"

CIIITTTTT WUSSHH

Suara decitan dari rem motorku membuat Lea memejamkan matanya.

"Aku dimana? Aku udah mati ya? Ini surga ya? Wah ini dimana? Kok tempatnya sama? Loh kok ada Niall? Niall? Kamu meninggal juga ya? Kita di surga kan?"

"....Lea"

"Iya?"

"Kita hampir nabrak dan kamu ga meninggal ataupin udah di surga"

"Hah? Oh aku kira kita kecelakaan"

"Hampir lebih tepatnya"

Karena suasana semakin canggung, akhirnya Lea segera turun dari boncengan motorku dan berjalan masuk mendekat ke rumahnya.

"Makasih ya, Niall" Ucap Lea sambil tersenyum manis.

Duh, ini manusia apa malaikat? Kok cantik banget?

"Eh, iya sama-sama"

***

Keesokan harinya, Niall kembali bekerja seperti biasa. Dan sesampainya dI tempat senam, Niall melihat sesosok perempuan yang sangat familiar dimatanya. Tapi dia siapa? Hafal muka tapi gatau nama. Karena merasa bukan urusannya, Niall segera menepis pikiran itu.

"Niall!"

"Eh Lea. Kenapa?"

"Makasih ya yang kemaren. Kalo ga ada kamu, aku gatau nasib aku kemaren kayak gimana hehe"

"Iya tenang aja. Kamu bisa kok andelin aku buat semuanya. Niall Si Tukang Senam siap ngebantu Lea!"

"Astaga, ada-ada aja kamu"

Lea masih tetap mengajak Niall mengobrol sampai Niall tidak sadar kalo dari tadi ada yang nyariin dia dan siap marahin Niall.

"NIALL JAMES HORAN! KAMU NGAPAIN DISINI? BUKANNYA KAMU ADA JADWAL SENAM SAMA IBU-IBU DISANA?" Teriak seseorang dari arah kejauhan.

Mampus itu Si Bos!

"I-IYA BOS MAAF! IYA AKU LAGI MAU KESANA KOK BOS!" Jawab Niall yang berteriak juga dan lari terbirit-birit menghindari ocehan Si Bos.

Niall terus berlari ke arah ruang ganti dan kemudian mengganti kaus dan celana jeans nya menjadi jersey dan celana pendek selutut. Selesai mengganti baju Niall melihat dirinya ke arah cermin.

"Wah ganteng juga ya aku" Gumam Niall pada dirinya sendiri.

Karena lama kelamaan mulai bosan dengan kaca, Niall kemudian melihat jam yang menempel di dinding ruang ganti baju.

ASTAGA! AKU TELAT 15 MENIT ADUH MAMPUS!

Dan dengan itu Niall terburu-buru untuk masuk ke ruangan nomer 5 dilantai 1. Sesampainya di ruang 5, Niall perlahan mengetuk pintu dan masuk. Dan terlihatlah muka-muka peserta senam yang isinya adalah ibu-ibu itu menatap Niall dengan sengit.

Mampus ini disinisin sama ibu-ibu.

"M-maaf ibu-ibu yang cantik jelita baik hati tidak sombong rajin menabung. Saya telat 15 menit karena tadi ada masalah dengan perut saya" Ucap Niall berbohong kepada ibu-ibu yang berada didepan Niall yang jumlahnya sekitar 12 orang.

"Masalah perut? Jangan bilang kamu..."

"Saya? Kenapa?"

"KAMU HAMIL YA?!"

"ASTAGA IBU! Duh yakali deh bu cowo ganteng nan macho ini hamil. Yang bisa juga saya yang ngehamilin orang"

Dan terdengarlah gelak tawa dari peserta senam itu.

"Kalo hamilin aku aja gimana Mas Niall?" Celetuk salah satu ibu-ibu yang memasang muka genit nya itu.

"Ya Tuhan ibu. Duh ibu sendiri kan udah hamil. Punya suami orang lagi. Gamau ah gamau. Daripada makin ga jelas, mending kita mulai senam nya!" Ucap Niall bersemangat yang jauh didalam lubuk hatinya Niall sudah tidak bersemangat.

Niall segera menyalakan tape yang ada didekatnya lalu memencet tombol ON yang tertera disana.

"Kita pemanasan dulu ya ibu-ibu. 1,2,3! Hap! Hap! Ayo gerakin kepala nya ke kanan terus ke kiri!"

"ADUUUHHH!" Teriak salah satu ibu-ibu. Karena panik Niall segera menghampiri ibu-ibu itu dan menanyakan kondisinya.

"IBU KENAPA? ADA YANG SALAH? LEHERNYA PATAH? KENAPA?" Tanya Niall berurutan karena panik. Mampus aja kam kalo nyawa ibu-ibu melayang gara-gara Niall ngajarin senam yang ga bener.

"Aku gapapa mas. Aku cuma butuh perhatian mas Niall" Jawab ibu-ibu itu yang kemudian Niall menjauhkan badannya dari ibu-ibu itu. Karena merasa geli, Niall kembali memulai acara senam nya itu.

Cobaan apa lagi hari ini?

Sekali lagi, kuatkan hati hamba mu yang imut ini Ya Tuhan.
***
absurd parah astaga.
but I really need ur vomments. hargain ff gue yaa pls ngetik nya susah:"
thank u:)xx

Niall Si Tukang SenamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang