Chapter 7: Rafka's Brothers

11.9K 1.1K 52
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️

.

.

.

-Happy Reading-





















EITSS...Sebelum membaca follow dulu akun Kikim atuh..😙😙
Dan jangan lupa vote dan ramaikan kolom komentar 🤩🤩








































•●•●•

"Tidak ada lagi yang memukul baby Rafka, tugas baby Rafka ke depannya hanya sembuh dan setelah sembuh baby Rafka bisa bermain" jawab Grace sambil mengecup lembut kening si kecil.

"Cepat sembuh sayang biar kita bisa bermain bersama" ucap Tony

Drt..

Drt..

Getaran handphone milik Tony dari nakas membuat atensi pria paruh baya itu teralihkan. Satu tangannya mengambil benda tersebut agar melihat siapa yang sedang menelponnya.

Terpampang nama "Arsen" di layar handphonenya.

Grace menatap sang suami dengan satu alis terangkat. Wanita itu dengan tatapan tersirat menanyakan siapa yang menghubungi pria itu.

"Anak kita"

"Siapa?"

"Arsen"

Grace hanya menganggukkan kepalanya dan kembali menaruh perhatiannya pada Rafka yang kini terlihat menikmati elusan lembut di puncak kepalanya.

Tony sedikit memberi jarak untuk menerima telepon dari anak sulungnya. Setelah menekan tombol hijau telepon pun tersambung.

"Apa kalian mengadopsi anak?" Tanya Arsen tanpa basa-basi dari seberang sana.

"Beritanya ternyata menyebar secepat itu" bukannya menjawab, pria paruh baya itu malah berkata hal lain dengan nada yang begitu tenang.

"Aku baru saja melihat pers yang di adakan  oleh mommy" Tony hanya menganggukkan kepalanya.

"Kau pasti menyukai si bungsu Leonardo"

"Aku hanya ingin tahu alasan kalian, kenapa kalian ingin mengadopsi anak itu?" Tanya Arsen dan membuat Tony menghela napasnya.

"Akan aku ceritakan tapi nanti setelah baby Rafka sembuh dan bisa pulang dari rumah sakit" ucap Tony

"Rafka?"

"Kalau kau penasaran datanglah" ucap Tony kemudian tanpa membuang waktu pria tersebut memutuskan sambungan telepon secara sepihak tanpa memikirkan bagaimana tanggapan anak sulungnya.

Tony pun kembali mendekati Rafka yang kini kembali tertidur lelap setelah menyampaikan perasaannya yang selama ini sulit ia ungkapkan walaupun yang di ucapkan hanya kata "sakit".

Semesta Rafka (END)Where stories live. Discover now