Chapter 19: Don't Leave Me

11.2K 1.1K 64
                                    

Don't Like Don't Read

.

.

.

Warning! Penulisan EYD Kurang Tepat dan Typo Bertebaran⚠️

.

.

.

Maaf atas akun kikim yang error😭 semoga kalian tetap sabar menunggu😅 BTW, Kikim baru aja lihat komen yang bilang visual baby Rafka sama baby Nata itu sama dan dia ngerasa kurang srek. Mungkin para pembaca yang lain ada yang sepemikiran sama dia but Kikim kasih klarifikasi di sini aja ya😊

Maaf sebelumnya untuk visual wajah baby Rafka sebelumnya sudah kikim spill kalau nggak salah di chap "Bread", sedangkan foto yang ada di chap lainya,Kikim memang menggunakan visual yang sama dengan baby Nata tapi sebatas mengambarkan raut muka dan pakaian yang di kenakan. Nggak hanya baby Rafka dan baby Nata😅 bahkan visualisasi tokoh Sergio sama dengan visual tokoh Calvin (Cerita I'm Dio). Jadi pemilihan visual itu atas dasar imajinasi kikim, Setiap karakter dan adegan yang di mainkan kalau cocok dengan visual yang di otak ya bakal Kikim pilih.

So, bagi yang merasa aneh kenapa visualnya sama silahkan bayangkan sendiri😅soalnya Kikim nggak mau ribet gonta ganti foto perkara visual, lagian cari foto itu nggak mudah buat menyesuaikan imajinasi🙂












-Happy Reading-

15.00 PM, Arsen's Bed Room

"Engh.. hiks..hiks.." Grace kembali terbangun ketika mendengar suara tangisan putra bungsunya.

Tidak hanya Grace, semua pria Leonardo juga mengalihkan perhatian mereka dari pekerjaan masing-masing.

Rafka kembali terbangun ketika mimpi buruk kembali datang dalam tidurnya. Mata bulat menggemaskan itu terbuka dan hal pertama yang ia lihat adalah para keluarganya yang kini menatap khawatir ke arahnya.

"Anak daddy menangis, kenapa baby?" Tony mendekat dan mengulurkan kedua tanganya untuk mengangkat tubuh mungil itu.

"Eung..hiks..hikss.." Rafka dengan frustasi mengusap air mata dengan punggung tangannya

"Tidak seperti itu baby, nanti matanya sakit" ucap Tony, sedangkan Sergio dengan cepat mengambil tisu dan memberikannya pada Tony. Sang ayah pun langsung menghapus lembut air mata si kecil dengan tisu.

"Sht..sht... tubuh baby Rafka masih panas" ucap Tony dan membuat Grace segera menyiapkan obat untuk Rafka.

"Lagi-lagi baby Rafka tidak terpisah dengan obat" Lirih Brown. Rasanya begitu menyakitkan ketika adik kesayangan mereka selalu minum obat meskipun saat ini hanyalah obat penurun demam.

"Tunggu tangisan baby mereda dulu" Ucap Grace melihatsi kecil masih menangis di dalam gendongan sang suami.

"Eung... Ka Gio.. hiks.." Hal yang tak terduga Rafka mencari Sergio, matanya mencari sosok sang pria yang kini sudah siap siaga menyambut tubuh mungil nya.

"Iya ini ka Gio.." Sergio mengecup kening si kecil dengan lembut kemudian mengusap lembut rambut halus si kecil.

Mata bulat menggemaskan itu kembali melihat yang lainnnya. Saat mata si kecil bertemu dengan Brown, Rafka memanggil pria itu dan mengulurkan kedua tangannya seolah meminta gendong pada Brown.

Semesta Rafka (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora