6

276 27 0
                                    

First dengan takut memasuki ruangan p'som di ikuti earth dari belakang , p'som tersenyum menatap first dan earth lalu menyuruh keduanya untuk duduk di hadapannya katakan saja apa yang ingin mereka katakan

" first ingin membahas sesuatu "

" katakan saja, aku sedang tidak sibuk sekarang " kata p'som matanya menatap fokus terhadap first sekarang

Dengan keberanian yang tidak seberapa first memberanikan dirinya

" apa aku bole berkencan ? "

P'som mengerutkan dahinya meletakkan kedua tangannya di atas mejanya

" dengan orang di rumor itu lagi ? "

First menundukkn kepalanya dia berdehem selepas p'som berkata begitu
P'som tersenyum menatap first dia mengangkat dagu first dengan jarinya

" aku suda memikirkannya, kau bisa berkencan dengan sesiapa pun tetapi kau harus tau batas "

" aku mengerti, terima kasih p'som aku akan pergi berkencan dengannya sekarang "

" kau menghubunginya ? "

" iya, first menghubunginya di instagram sungguh tidak malu " earth melipat kedua tangannya lalu menatap first atas bawah

First memutarkan bola matanya malas tidak peduli dengan orang di sampingnya, sangat terlihat jika earth sedang iri

" hanya itu yang ingin ku bahas p'som , terima kasih "

First lalu keluar dari ruangan p'som hanya earth di sana

" apa masalahmu mu earth ? "

" aww kasar sekali, jika begini aku keluar saja tidak jadi membahasnya " kata earth lalu pergi berlari keluar

----

Neo memilihkan baju untuk khaotung, first suda memberitahu Ia akan sampai jam 3 petang ini, untung hari ini hari libur jika tidak khaotung pasti akan mengelak

" kau benar benar ingin pergi khao ? " tanya neo dengan suara yang agak tinggi, khaotung sedang mandi makanya dia meninggikan

Sang adek hanya berdehem dari dalam kamar mandi, neo yang mendengarnya menghela nafasnya nembuka ponselnya menelfon sang kekasih

' apa '

" bagaimana ? Apa patutku biarkan saja "

' ku rasa ia, biarkan dia berbahagia '

" bagaimana jika dia di benci ramai orang ? Mentalnya akan down "

' jika first menyukainya dia pasti tidak akan membiarkan calon pacarnya di benci '

Neo meliat ke pintu kamar mandi terdengar suara pintu yang ingin di buka

" aku akan menelfon mu balik, bye sayang " kata neo lalu mematikan panggilan telfonnya

" kau suda selesai ? Pakai la pakaianmu aku suda mencarikannya untukmu "

" terima kasih "

Neo mengangguk kepalanya lalu pergi keluar kamar khaotung .
Setelah selesai memakai kaos berwarna putih dan jaket berwarna hijau yang tidak di kancing , celanya berwarna hitam

khaotung telah siap berpakaian pergi ke ruang tamu mncari sang abang, dia berteriak memanggil neo kerana tidak menemukan keberadaan abangnya, khaotung keluar dari rumahnya meliat sang abang sedang mengobrol dengan first dari luar kaca

bole di katakan sedang mengobrolo hal yang penting keliatan dari muka first, khaotung pergi dengan sedikit belari sembari memanggil neo

neo berdecih menatap first tidak suka lalu pergi begitu saja tanpa meliat khaotung, khaotung yang tidak di tatap menatap keduianya kesana kemari lalu menggedikan bahunya dan pergi masuk ke dalam mobil first

" apa aku terlambat ? " 

" tidakk, kau ingin kemana ? "

" kau adala pac- . maksud ku kau yang mengajakku seharusnya kau yang menentukannya, jika bole pergila ke tempat tidaak ramai orang "

first tertawa kecil menatap khaotung sehingga gigi dan lesung pipinya terliat 

" aku ingin menanyakan sesuatu denganmu sebelum kita pergi "

" tanyakan saja aku akan menjawabnya "

" bagaimana jika actor di depanmu ini ternyata teman masa kecilmu ? "tanya first memajukan wajahnya ke wajah khaotung, khaotung yang terkejut mengundurkan kepalanya sembari membulatkan matanya

ohh noo ! kepala khaotung suda dekat di kaca mobil milik actor ini, pipinya khaotun menjadi memerah 

" bagaimana ? kau kata akan menjawabny " bisik first tepat di telinga khaotung 

" aku tidak punya teman masa kecil, kau salah orang maafkan aku " kata khaotung membuka pintu mobil tidak terkunci ingin pergi tetapi first memegang tangannya erat 

"jika kau tidak ingin menjawab, biarkan kita pergi dahulu kau bisa menjawabnya nanti " 

" maafkan aku tetapi aku benar benar tidakl punya teman masa kecil seperti yang kau katakan  "

" kau benar benar lupa denganku ? "
 

flash back on

seorang anak kecil yang berumur 7 tahun ketakutan meliat seekor anjing tidak terlalu besar tidak terlalu kecil, dia menangis kerana anjing itu mengongong ke dia, ibunya sedang pergi membeli ke salah satu gerai disana jadi tidak bisa melindunginya

datang seorang anak kecil yang berumur 7 tahun sama dengannya, dia berlari menenangkan anjingnya lalu memyuruh anjing itu untuk berhenti 

" maafkan anjingku, kau tidak apa apa ? " tanya khaotung mendudukan dirinya di hadapan first . ya first kanaphan 

khaotunbg mengelap air mata first dengan tangannya lalu menyuruh first untuk berhenti menangis, first memeluk khaotung erat dia takut sekarang 

" dimana ibumu ? mau aku hantarkan ? "

first menganggukkan kepalanya menatap khaotung sedih, khaotung menarik tangan first untuk berdiri, setelah first berdiri mereka pergi mencari ibu first bersama anjing khaotung, butuh 10 minit untuk mencari dan menenangkan first ahkirnyas ibu first ketemu

first berlari ke arah sang ibu memeluknya, ibu first tersenyum ke arah khaotung lalu berterima kasi kepada khaotung

' nama mu siapa anak kecil ? "

" khaotung tan ! "

" ibumu mana ? kenapa kau sendiri dan bersama anjing ini ? "

khaotung tersenyum sebelum menjawab , " ini anjingku tan, ibu menyuruhnya menjagaku " 

" anjingmu pintar, kau tinggal di mana ? "

" tidak terlalu jauh tan, oh ibu ku kemari ! "

ibu khaotung berlari ke khaotung meliat keadaan anak bongsunya tersebut sebelum menyapa orang di hadapannya 

" aku tidak apa apa ibuu, liat tante ini anaknya tadi menangis ketakutan meliat anjing khaotung ! "

" heh jangan berbicarakan seperti itu khaotung " kata ibu khao 

" ehh kau bukan yang akan menempati rumah di sebelah rumahku " sambung ibu khao

ibu first tersenyum lelau mengangguk kepalany, ibu haotung meliat ibu khaotungtadi sebelum pergi kesini jadi dia tau 

" semoga kau nyaman disitu ya " kata ibu khaotung lagi

" iyaa semoga kita bisa menjadi sahabtt " kata ibu first

first menatap khaotung tanpa meliat sekeliling pun, sangat cantik . matanya hanya tertuju ke khaotung sahaja 

tbc .





I Though It's Was A Dream Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ