10

223 20 1
                                    

" tidak bisa ka kau ikut denganku bertemu pod ? "

" ku rasa tidakk, sebaiknya aku jangan ikut campur "

" ohhoo kau tidak menganggapku pacarmu ya " kata khaotung melipat kedua tangannya sembari mempoutkan bibirnya

first tertawa kecil, ohh sekarang mereka suda offical ?

" kita pacaran ? "

Khaotung berdehem menatap hadapannya tidak mau menatap orang di sampingnya

" kau rasa telah melakukan s** tidak berpacaran ? "

" katakan saja jika kau ingin aku menjadi pacarmu "

" wow kau selama ini tidak menganggap ku pacarmu, baikhlah aku akan bersama pod aku tak mau lagi bersama mu " ancam khaotung

" kau fikir dia ingin bersama mu ? "

" tentu, dia baru baru ini memberitahuku bahawa dia menyukaiku "

" oke aku ikut denganmu, mari pergi " kata first selepas dia memarkingkan mobilnya, dia juga melepaskan seatbeltnya

" tidak usah, aku bisa sendiri lagian kita tidak pacaran bukan "

" siapa kata, kita berpacaran bahkan sejak lama "

Khaotung tersenyum tipis menatap first lalu melepaskan seatbeltnya membuka pintu membiarkan first di dalan kereta seorang diri
First berdecih dia mematikan mobilnya lalu berlari ke khaotung yang agak jauh
Selepas suda berada di samping sang pujaan hati dia merayu meminta maaf tetapi tidak ada sahutan sama sekali
First menarik tangan khaotung agar berhadapan, khaotung menatap first datar manakala first menatap khaotung gugup

" tidak usah menemani kuu, aku bisa sendiri lagian kau sendiri bilang jika kita ' BUKAN BERPACARAN ' " kata khaotung sedikit kuat apabila menyebut ' bukan berpacaran '

first menundduk malu, mereka di public sekarang dan tentu saja hal itu ramai yang mendengarnya

" p' first ! " Panggil fansnya ketika meliat first bersama khaotung

" kau berkencan dengan pria ini p'first ? "

First tidak menjawab dia menatap khaotung terlebih dahulu, khaotung memutar bola matanya apabila first menatapnya, dia juga melipatkan kedua tangannya di dada

" p'firstt ! kau sedang berkencan, ohh ya ku dengar kalian tidak berpacaran apa itu benar "

" maaf, kami ti- "

" kami berpacaran " potong first, dia menatap khaotung dengan senyumnya lalu merangkul bahu khaotung

khaotung pergi menjauh dari first dengan tergesa gesa bukannya marah tapi salting

" maafkan aku, pacarku sedang marah denganku aku harus memujuknya terima kasi " kata first lalu dengan tergesa gesa pergi ke tempat khao

Sebenarnya mereka hampir sampai di tempat pod tapii ya begitula penuh drama dulu .
Setelah first menemukan khaotung, dia meminta maaf kerana membuat mood khaotung berantakan
Khaotung mengangguk tetapi tidak tersenyum

" pod di hadapan sana, dia suda menyediakan aku mknn dan minuman " Kata khaotung ingin pergi tetapi first menahan tangannya

" biar aku menemani mu "

Khaotung mengangguk lalu pergi di susul first dari belakang
Khaotung duduk di hadapan pod begitu jugk first
First menatap pod dengan tatapan tajam sembari melipat tangannya di dada , khaotung tersenyum terhadap pod lalu duduk di hadapan pod begitu juga first

" kau ingin apa pod ? Segera berbicara "

" apa jawapanmu ? Apa kau menerimaku ? "

First memiringkan kepalanya sedikit menatap khaotung lalu menaik turunkan sebelah alisnya, apa sekarang berani sekali pod mengatakan itu depan first sangat tidak tau malu

" sebaiknya kita makan dahulu, aku suda lapar " kata khaotung menatap first takut

" tidak, sebaiknya kau katakan dahulu "

Bukan pod melainkan first yang  bersuara, pod setuju apa yang di katakan first dia lalu mengangguk kepalanya

" aku ingin makannn dulu, aku sangat lapar fi- "

" katakan khaotung thanawat apaa jawapan mu "

" aku lapar first, bagaimana jika makanannya menjadi sejuk ? "

" oke baikhlah "

First menurut kata khaotung tetapi mukanya saat menatap khaotung dan pod sangat datar tidak ada reaksi apa pun
First membuka ponselnya mungkin dia tidak seharusnya begini terhadap khaotung

" aku telah siap makan, bagaimana khao ? "

" maafkan aku tapi aku suda punya seseorang di hati ku " kata khaotung takut

Pod tersenyum.tipis lalu mengangguk kepalanya, dia suda siap untuk patah hati. Pod suda dari awal tau jika khaotung menyukai first tapi dia hanya ingin mencoba

" aku mengerti, pergila bersama pacarmu ku lihat dia cemburu sekarang "

" tidak usahh, sebaiknya kau saja yang pergi aku akan membayar semuanya " kata khaotung sembari tersenyum

Pod tersenyum lalu pergi keluar dari restoran itu, tidak ingin berlama lama bisa saja hatinya menjadi sakit kembali
Khaotung memandang orang di sebelahnya yang masi sibuk memainkan telfonnya seerti tidak ada yang terjadi , nada dering di ponsel milik first berbunyi dia mengangkat panggilan pekerjaan.

" apa yang kau inginkan ? "

' kau dimana ? '

" ada apa kau menyari ku ? ada hal yang penting ? " kata first sembari berdiri menjauh dari khaotung

Khaotung memgedikkan bahunya lalu memesan air untuk dirinya dan pacarnya ?

" aku memgerti, kau ingin aku menolong mu ? Yang benar benar saja "

' memangnya kenapa ? Kau sangat dekat bukan dengan pond ? '

" kau fikir aku bisa membuatnya dekat denganmu ? "

" masalah ku saja belom kelar apa sekarang kau meminta bantuan ku ? "

' teman seperti apa kau ? Aku hanya ingin ka- '

" berhentila berbicara aku akan fikirkannya nanti "

' lebih baik kau katakan iya saja jika tidak akan ku culik pacarmu khaotung '

first berdecih lalu mematikan panggilam telfonnya, phuwintang memang ada ada saja keinginannya jika tidak di setuju mulai membuat ancaman tidak masuk akal
First pergi ke meja khaotung tanpa menegur khaotung masi tetap meliat ponselnya

" kau cemburu ? Aku suda memberitahunya, sudahi cemburu mu " kata khaotung

First pura pura tidak mendengarnya dia mengambil earphonenya di saku celananya lalu memasangnya di kedua telinganya Mendengar lagu kesukaannya
khaotung kesal first seperti tidak meliatnya dia menyandarkan kepalanya di bahu first lalu menciumnya perlahan
First terkejut dia melepaskan kedua earphonenya di telinganya lalu menatap khaotung tajam, bukannya tergoda first malah mangkin marah dengan khaotung

" kita berada di tempat umum, tidak usah seperti itu "

Khaotung menatap first lalu mempoutkan bibirnya, first menghela nafasnya lalu berdiri pergi meninggalkan khaotung seorang diri di sana.
Khaotung awalnya ingin mengejar first tetapi dia belom membayar makanan di meja itu

tbc .

I Though It's Was A Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang