3. Mimpi Aneh

86 8 0
                                    

Singto memutuskan untuk pulang saja, percuma saja dia disini sendiri. Bukankah rencana berlibur ini untuk berdua? Ahhh, tapi dia lah yang menghancurkan segalanya.

Dia berjalan dengan menggendong tas nya menuju parkiran. Peduli setan dengan uang yang telah dibayarkan untuk seminggu ini.

Singto menaiki motornya dan mulai melajukan motornya itu. Satu jam perjalanan, Singto pun sampai di rumah Krist. Ya, bukan pulang ke rumahnya, dia malah pergi ke rumah Krist.

'Ting tong' Singto memencet tombol di depan pagar rumah Krist, seorang wanita berusia 40 tahun berjalan ke arah pagar rumah itu dan membuka pagarnya.

"Ehhh Den Singto, mari masuk" Ucap wanita paruh baya itu.

"Ahhh iya Bi" Ucap Singto, dia pun membawa motornya melewati pagar besar berwarna hitam itu dan memarkirkan nya di tempat yang biasa dia menaruh motornya.

Pintu rumah itu terlihat tidak tertutup, terbuka lebar begitu saja.

'Tok tok' Singto mengetuk pintu rumah yang terbuka dan melihat ke arah dalam rumah. Ibunya Krist sedang duduk dengan tangan yang membaca majalah.

"Tante" Ucap Singto bermaksud untuk memanggil Ibunya Krist.

"Ehhh Nak Sing, sini masuk" Ucap Ibu Krist mempersilahkan untuk Singto masuk ke dalam rumah megah tersebut. Singto pun menurut, dia masuk dan mendudukkan dirinya di sofa, di sebelah Ibu nya Krist berada.

"Kalian berdua sudah pulang ya, katanya mau berlibur 1 minggu, tapi baru 2 hari saja sudah pulang" Ucap Ibunya Krist ramah.

"Ahhh iya tante" Jawab Singto sedikit kikuk.

Tiba-tiba datang Bibi yang tadi membukakan pagar dengan membawa sebuah nampan yang terdapat se-pitcher jus jeruk dan dua buah gelas. Terlihat beberapa bulir air dari luar cerek itu, menandakan jika jus tersebut dingin.

"Makasih Bi" Ucap Ibunya Krist, bibi itu pun tersenyum dan mengangguk lalu pergi.

"Kalian ada masalah ya?" Tanya Ibu Krist langsung.

"Ahh iya tante, sedikit masalah kecil. Krist tidak bercerita sama tante ya" Jawab Singto.

"Iya"

"Jadi, sekarang Krist ada di rumah?"

"Ada, dia sejak selesai sarapan tidak keluar dari kamarnya"

"Saya ingin bertemu dengan Krist tante" Pinta Singto.

"Tidak, tidak bisa" Jawab Ibunya Krist menolak.

"Kenapa tante?"

"Katanya Krist sedang tidak ingin bertemu dengan Nak Sing dulu. Memangnya ada masalah apa sih sama kalian?" Ibunya Krist penasaran.

"Tidak ada tante, hanya masalah kecil saja, tante tidak usah khawatir" Jawab Singto sedikit berbohong untuk meyakinkan Ibunya Krist.

"Yasudahlah kalau Nak Sing tidak mau cerita" Ucap Ibunya Krist memaklumi.

"Yasudah tante, Sing tidak bisa berlama-lama disini. Sing pamit pulang ya"

"Kok sudah mau pulang aja, minum dulu ini jus nya, sayang loh. Kasian juga Bibi, udah dibuatin masa gak diminum sama sekali"

"Ahhh iya tante" Singto pun menuangkan jus jeruk itu kedalam gelas dan meminumnya.

"Sing pamit ya tante"

"Iya, Hati-hati dijalan ya"

"Iya tante" Singto pun berlalu keluar dari rumah itu dan berjalan menuju motornya.

"Bagaimana aku bisa menjelaskan semuanya" Ucap Singto bermonolog, dia pun memakai helmnya dan menyalakan motornya. Bibi yang tadi lah membukakan pagar agar Singto bisa keluar dari area sana. Singto pun melajukan motornya, memasuki jalanan.

This Is Love? Where stories live. Discover now