Babak 17 - In Two Years

4.8K 393 23
                                    

Dua tahun kemudian.

"Mbak, ini pakaian untuk acara malam ini dan ini draft kata sambutan yang sudah dipersiapkan oleh PR," Gina menyerahkan iPad milik Ella kemudian berdiri tegak memegang setelan pakaian untuk Ella.

Ella sendiri sedang duduk dan dihias wajahnya oleh make up artist terkemuka.

"Pilihannya bagus, seperti biasa. Saya baca dulu sambutannya. Kamu tolong stand by di depan. Oh iya, kalau nggak salah, ada perjanjian kerja sama yang harus kita buat dengan pihak Thailand. Tolong pastikan apakah draftnya sudah sesuai. Revisinya seingat saya deadline hari ini."

"Baik, Mbak." Gina mencatat sigap dalam ponselnya.

"Anyway, Gin. Maaf karena masih memberi kamu banyak pekerjaan padahal kamu lagi hamil."

Gina terkejut sebentar, digantikan oleh senyuman dan tawa ringan. "Nggak apa-apa, Mbak. Sudah tugas saya. Saya permisi keluar."

Dalam dua tahun, Gina sudah menikah lebih dulu dengan pacarnya dibanding Ella. Tidak lama kemudian Gina sudah mengandung dan sekarang sudah memasuki trimester kedua. Ella sudah mulai meminta Gina mencari pengganti sementara Gina cuti melahirkan nanti. Ella senang bekerja sama dengan Gina tapi tidak mau mengambil waktu dan energinya apalagi ketika dia sedang hamil.

Riasan siap, pakaian sudah dikenakan, sambutan sudah dibaca dan dipahami Ella, dia pun siap keluar. Ella khusus mendapatkan ruang rias tersendiri karena malam ini, dia adalah salah satu pemeran utamanya.

"Anugerah untuk CEO terbaik dengan perusahaan yang NPAT di atas 8 Miliar tahun ini, jatuh kepada.... Ariella Peters dari Peters Food."

Lampu menyorot ke arah Ella, dia pun memasang senyum terbaik, melangkah menuju podium untuk menerima penghargaan baginya. Tepuk tangan membahana. Entah bagaimana Ella bisa mendengar dua orang yang tepuk tangannya paling kencang.

"Terima kasih. Pencapaian ini bukan hasil kerja sama sendiri, melainkan kerja tim..." Ella mengucapkan kata-kata sesuai arahan Divisi Public Relation namun dengan tambahan yang dia pikirkan sendiri.

Usai menerima piala, Ella segera turun dan menghampiri Gina, menyerahkan piala kepadanya lalu duduk bersama para direktur Peters Food. Ella masih bertahan di sini selain karena memang acara belum selesai, ada lagi satu penghargaan yang ingin disaksikannya.

"Anugerah untuk laporan keuangan kepada publik terbaik diterima oleh Garuda Media Networking. Kami persilakan perwakilan Garuda untuk menerima penghargaan ini. Kepada Bapak Ezra Suradipati selaku AVP Finance and Accounting, kami persilakan."

Ella bertepuk sekencang mungkin. Semakin heboh ketika melihat kekasihnya yang berdiri dan menerima piala, tersenyum dan mengucapkan sambutan dengan gayanya, datar dan agak kaku.

Ketika keduanya sudah menerima penghargaan masing-masing, Ella dan Ezra sengaja menyelinap lebih dulu. Berencana untuk pulang bersama-sama meski acaranya belum selesai. Di balik pilar, mereka bertemu. Diam-diam bagaikan pasangan backstreet.

"Congrats, love." Ella melingkarkan tangan di pinggang Ezra.

"You too," balas Ezra.

Mereka saling mendekatkan diri hingga bibir mereka bertemu. Tak lama, karena Ezra segera mengajak Ella untuk pulang. "Aku ngantuk," kata Ezra.

"Mau aku ninaboboin?" Ella menggoda, merangkul tangan Ezra semakin erat.

"Nah, I'm okay." Ezra menggeleng. Beberapa kali Ella menggodanya seperti ini, namun Ezra tetap teguh pendirian untuk tidur sendirian selama mereka pacaran. Karena jika tidak, tangan Ando akan berada di lehernya dalam sekejap.

(S)He's The Boss! (END - WATTPAD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang